Batasan Kabur Antara Kritik Dan Penghinaan


 

Perbedaan sudut pandang antara dunia barat dan dunia islam lah penyebab terjadinya aksi2 pembunuhan terkait kartun Nabi Muhammad di Prancis baik kasus penembakan Charlie Hebdo maupun kasus pembunuhan guru sejarah baru2 ini.

Bagi orang Prancis sendiri karikartun adalah budaya kritik dan sarkasme bangsa mereka sejak jaman revolusi Prancis dulu yg gencar mengkritik kegilaan gereja dan para raja, tapi masalahnya dalam sudut pandang budaya islam sendiri kritik dan sarkasme ini bisa dianggap penghinaan (apalagi klo sudah menyangkut sosok Nabi Muhammad) yg pelakunya klo menurut sejarah islam sendiri memang bisa dibunuh, bahkan dalam beberapa literatur islam sendiri hal itu di restui nabi Muhammad sendiri.

 


 

Nah masalahnya karikartun Charlie Hebdo ini apakah termasuk kritik bagi dunia islam atau hinaan kepada Nabi Muhammad sendiri sangat bias sudut pandangnya karena :

A. Menurut orang2 Prancis pada umumnya : kartun Nabi Muhammad dalam beberapa cover Charlie Hebdo itu adalah kebebasan berpendapat dan termasuk kritik bukan hinaan.

B. Sebaliknya bagi dunia Islam (apalagi menurut kaum fundamentalis islam) kartun itu adalah hinaan kepada Nabi Muhammad dan pelakunya harus di hukum mati apalagi dalam Islam ada larangan umum untuk menggambarkan Nabi Muhammad dan pelaku penghinaan kepada Nabi Muhammad bisa dihukum mati.

Dan keruwetan ini semakin diperparah karena faktor bahasa yg roaming, sehingga banyak orang Islam bukan orang Prancis justru gak mengerti apa tulisan dalam karikartun Charlie Hebdo yg membawa2 sosok Nabi Muhammad ini.


Beberapa contohnya kartun Nabi Muhammad dalam cover Charlie Hebdo yg kontraversial ini antara lain adalah :

1. Cover tahun 2006 Charlie Hebdo :yg menampilkan gambar nabi Muhammad menangis dengan tulisan “Muhammed kewalahan karena ulah para Fundamentalis” dan “Sulit untuk dicintai oleh para idiot” yg menyoroti kaum fundamentalis islam yg sering melakukan kekerasan atas nama agama.

2. Lalu cover tanggal 2 November 2011 yg merupakan salah satu cover Charlie Hebdo tentang nabi Muhammad yg paling terkenal : yg arti tulisan kartunya sebenarnya “100 cambukan bagi mereka yg tidak mati ketawa” hal itu sebenarnya berasal dari sindiran kepada kemenangan partai islamis “Ennahda” di Tunisia yg mencambuki dan membunuhi orang2 yg tidak memilih partai mereka.

3. Sedangkan yg cover Charlie Hebdo tanggal 1 oktober 2014 yg memicu penyerangan dan penembakan oleh kelompok terorisme Alqaeda itu justru maknanya “Nabi Muhammad mau di pancung oleh gerombolan teroris islam sendiri karena mereka gak percaya dengan sang nabi”

4. Dan cover terakhir Charlie Hebdo tanggal 7 January 2015 (sesudah penembakan itu) justru bermaknan “Nabi Muhammad memegang pamflet bertuliskan semua sudah dimaafkan sambil menangis”.


 

Nah masalah cover2 Charlie Hebdo ini apakah kritik kepada dunia Islam, ataukah hinaan kepada sang nabi sendiri akhirnya menjadi sangat kabur. Karena perbedaan budaya, penafsiran, dan bahasa, antara dunia barat dengan dunia Islam yg justru menciptakan benturan budaya antara barat dan Islam.

 


Photo stock : Demo rakyat prancis terkait kebebasan berpendapat sesudah aksi penembakan Charlie hebdo 2014 lalu.

Silahkan tulis komentar