Moralitas Yang Di Ukur Dari Selembar Kain

 


 

Gara2 kasus Nissa sabyan banyak orang islam yg gerah karena masyarakat banyak yg mengaitkan kelakuan selingkuh dan pelakornya si Nissa dengan jilbab dan simbol2 islamis yg sering ditampilkannya.

 

Hal ini ane rasa merupakan dampak sebab-akibat juga :

 

1. Yg awal sebabnya berasal dari kalangan orang2 islam fanatik sendiri atau kalangan islam baru hijrah yg sering kali menggeneral dan mencap wanita yg berpenampilan terbuka atau berbaju sexy sebagai wanita gak bener, atau pelacur, bahkan ane ingat dulu ada ustad dan paranormal islami yg terang2an bilang klo wanita yg berpenampilan sexy dan terbuka di perkosa itu salah mereka sendiri karena pamer aurat. Pokoknya wanita sering kali dinilai baik buruknya dari tampilan islamisnya bukan dari kelakuan aslinya.

 

2. Akibatnya saat ada kasus pesohor yg selalu tampil religius tapi akhirnya terbukti kelakuannya gak benar, akhirnya terjadi tendangan balik yg menganggap klo banyak orang yg berpenampilan religius sebenarnya munafik.

 


 

Ane sendiri secara pribadi sudah sejak lama gak terlalu percaya penampilan religius identik dengan kebaikan dan moralitas, karena klo kita lihat di situs2 bokep besar hari ini semakin banyak saja genre bokep amatir hijab dan jilbab, baik yg videonya diambil dengan sembunyi2 atau malah sengaja bikin genre hijab dan jilbab sekalian secara pro.

 

Pada akhirnya mungkin benar seperti kata Quraish Shihab “klo yg terpenting bagi wanita itu bukan menutup aurat (berhijab), tapi menjaga aurat” yg menyebabkan beliau tidak pernah memaksa anaknya Najwa Shihab untuk berjilbab tapi selalu bisa tampil sopan dan elegan dengan pakaian modern. Sayang orang2 semacam Quraish Shihab ini sedikit dalam dunia islam dan cenderung dianggap Syiah atau ulama su (ulama sesat) oleh kalangan islam fanatik dan kalangan islam baru hijrah. Ironis

Silahkan tulis komentar