3 Gambar Ini Pasti Membuat Banyak Orang Indonesia Terguncyang


Di Indonesia ini biasanya ada 3 jenis orang yg benci barat yaitu :

 

1.  PP (pemuda Putin) dan FBR (fans berat Rusia) yg mengidolakan Rusia karena beranggapan Rusia berani melawan barat. Tapi di sisi lain mereka benci setengah mati dengan yg namanya komunis, bahkan melihat simbol palu arit mereka bisa kejang2 karena teringat PKI.

 

2.  Fansdom Erdogan yg mengidolakan presiden Turki karena beranggapan dibawah rezim Erdogan, kakalifahan Turki otoman akan bangkit lagi. Mereka ini selalu benci Israel dan komunis karena dianggapnya Israel penjajah Palestina sedangkan Erdogan adalah pembela Palestina

 

3.  Arabian Wanabee yg mengidolakan segala sesuatu dari Arab yg beranggapan ras arab itu adalah ras terpilih yg harus diteladani dan diikuti. Mereka ini biasanya juga benci mampus dengan yg namanya komunis dan Israel, karena anti agama dan menjajah Palestina.

 


Ke 3 jenis tipe orang Indonesia ini umumnya adalah orang2 yg gak ngerti geopolitik dan minim literasi sejarahnya. Mereka membela cuman berdasarkan emosi dan sentimen agama doang dimana yg mereka anggap anti barat terutama anti amerika dan mendukung palestina, pasti sohib dan akan mereka dukung mati2an.

 

1.  Sayangnya politik global tidak sesederhana itu, dimana ancaman sebenarnya negara2 Arab itu bukan Israel tapi koalisi bulan sabit Syiah, karena negara2 bulan sabit Syiah yg dibackingin Rusia ini berebut kendali migas global dengan negara2 liga Arab yg dibackingin Amerika. Bahkan di sisi lain Israel dengan industrinya yg sangat maju dan satu2nya negara di timur tengah yg punya nuklir adalah sahabat potensial negara2 arab yg selama ini ketar-ketir gara2 Iran ngotot bangun persenjataan nuklir. Selain itu dalam sejarah Israel gak pernah nyerang negara2 arab duluan (yg ada sebaliknya) sedangkan Hamas yg sering di serang Israel di Gaza itu justru pro Suriah dan Iran sedangkan Palestina di Tepi barat yg dipimpin Fatah cenderung jarang berkonflik dengan Israel. jadi tentunya lebih menguntungkan berteman dengan Israel ketimbang memusuhinya menurut negara2 Arab.

 

2.  Sedangkan Turki sendiri pasti mencari perlindungan ke NATO dan Uni Eropa karena lokasi negaranya yg strategis dan terjepit negara2 yg pro Rusia seperti Iran dan Suriah. Selain itu selat Bosphorus adalah pintu gerbang penting armada Rusia yg bakalan bercokol di semenanjung Krimea, tanpa perlindungan NATO dan jadi anggota Uni-Eropa udah pasti target selanjutnya yg bakalan di invasi Rusia adalah Turki untuk mengamankan akses laut Rusia yg gak membeku dari semenanjung Krimea menuju samudra atlantik. Selain itu tanpa NATO dan Israel, Turki juga pasti digebukin oleh Iran dan Suriah karena selama ini memasukan jihadis dan pemberontak Suriah dari luar yg mencoba mengkudeta rezim Bashar al Assad.

 

3.  Di sisi lain bagi tentara Rusia sendiri banyak yg cenderung meromantisir era Uni-Soviet yg komunis dulu, karena di jaman Uni-Soviet ini kekuatan militer Rusia sangat kuat hampir setara kekuatan Amerika, bahkan Putin sendiri karinya di mulai di jaman Uni-Soviet ini saat dia menjadi agen KGB (dinas intelejen Soviet). Jadi wajar aja sampai sekarang simbol2 komunis seperti palu arit ini muncul dalam militer Rusia (mulai parade militer sampai dengan tank yg ikut berperang di Ukraina) walaupun di Indonesia simbol palu arit ini adalah simbol terkutuk karena dianggap simbol pembantaian ulama oleh komunis.

 


Nah melihat politik global semacam ini dimana kubu yg di idolakan orang2 indonesia justru pro Komunis dan Israel, pasti bakalan membuat banyak orang Indonesia terguncyang minimal pura2 gak baca beritanya, karena hal ini gak seperti ekpetasi mereka yg minim literasi dan gampang di bohongi cuman gara2 sentimen agama dan anti israel doang.

 


Mekah Sebenarnya Pernah Di Selamatkan Oleh Pasukan Khusus Non-muslim Loh

 

 


 

Mungkin banyak orang tidak tahu 41 tahun yg lalu pernah terjadi peristiwa turunnya Imam Mahdi yg justru membuat Mesjidil Haram di kotori oleh darah akibat pemberontakan dan yg lebih unik lagi justru penolong kota Mekah dan Mesjidil Haram saat itu adalah pasukan khusus Prancis yg terpaksa syahadat untuk mengakhiri peristiwa berdarah ini. Bagi yg penasaran let cekidot ceritanya.

 


 

Pada tanggal 20 november 1979 setelah sholat subuh di Mesjidil Haram yg terdapat bangunan paling suci umat islam yaitu Kabah, di gegerkan oleh peristiwa pemberontakan dan pengambil-alihan Mesjidil Haram oleh kelompok mantan tentara elite Arab Saudi yg di pimpin oleh Juhayman al-Utaibi.

 

Juhayman al-Utaibi sendiri mengclaim bahwa iparnya yg bernama Mohammed bin Abdullah al-Qahtani, merupakan Imam Mahdi yg sudah diramalkan dalam dunia islam. Juhayman al-Utaibi sendiri memaksa orang2 agar berbaiat kepada Mohammed bin Abdullah al-Qahtani karena dia beranggapan al-Qahtani akan memimpin peperangan akhir jaman dunia islam melawan musuh2 dunia islam terutama untuk melawan kaum kafir, islam munafik, dan Dajjal.

 

Juhayman al-Utaibi sendiri beranggapan pemerintahan Saudi sudah menjadi pemerintahan zholim dan munafik karena bersekutu dengan Amerika dan barat, Juhayman al-Utaibi juga beranggapan kemajuan yg masuk ke dunia arab seperti masuknya televisi, radio, kerjasama saudi dan Amerika dalam projek migas Aramco, serta pembolehan para wanita tampil di televisi dan memperoleh pendidikan layaknya pria adalah cerminan pemerintah saudi tunduk kepada kaum kafir dan mengikuti fitnah Dajjal. Itu sebabnya Juhayman al-Utaibi menyerukan pemberontakan untuk melawan pemerintahan Saudi dan nantinya gerakan Juhayman al-Utaibi ini akan dikenal sebagai gerakan Salafi Jihad yg sampai hari ini merupakan ideologi utama kaum fundamentalis dan teroris2 Islam.

 

Juhayman al-Utaibi

 


 

Ideologi Salafi Jihad sendiri menginginkan penerapan kehidupan umat islam sama seperti kehidupan generasi awal islam (generasi Salaf) secara kaffah (penuh tanpa bisa ditawar). Penganut ideologi ini umumnya menolak kemajuan jaman dan menolak kesetaraan gender dan golongan. Bahkan mereka beranggapan sinkertisme ajaran Islam yg gak ada dasar dalilnya merupakan bentuk kesesatan, itu sebabnya selain ribut dengan kaum non muslim mereka juga biasanya ribut dengan sesama golongan islam lainnya yg mereka anggap tidak sesuai sunah. Dalam taraf extreme kelompok Salafi Jihad ini akan menerapkan cara2 perang dan kekerasan untuk menegakan ajaran Salafinya, seperti yg dilakukan Juhayman al-Utaibi ini.

 


 

Pada awal pengambil-alihan mesjidil haram ini pemerintah Saudi sendiri kalang kabut karena buruknya kordinasi dan tidak pernah menangani aksi terorisme sebesar ini. Itu sebabnya pada jam2 pertama aksi pemberontakan Juhayman al-Utaibi yg memimpin sekitar 200 orang pengikutnya ini berhasil membunuh puluhan polisi dan tentara Saudi yg berusaha merebut kembali mesjidil haram.

 

Bahkan setelah hampir 10 hari peperangan sengit antara kelompok Juhayman al-Utaibi melawan polisi dan tentara kerjaaan Saudi untuk merebut kembali Mesjidil Haram, korban jiwa dari kubu kerajaan Saudi mencapai ratusan orang (ada yg menyebut angka korban jiwa dari pihak kepolisian dan tentara saudi mencapai 400-800 orang) selain korban jiwa aparat kemanan korban jiwa jemaah dari berbagai negara yg terperangkap saat peristiwa kudeta ini terjadi juga besar ada yg menyebut angkanya sekitar 200-1200 orang.

 

Tentara kerajaan Saudi yg berusaha memasuki daerah Qaboo di bawah Mesjidil Haram tempat para pemberontak bersembunyi

 

Karena sikon yg semakin parah ini dan banyaknya korban jiwa inilah akhirnya kerajaan Saudi terpaksa meminta bantuan Prancis. (sebenarnya sejak hari pertama pemberontakan ini dubes Prancis di Saudi sudah menawarkan bantuan tapi masih di tolak oleh kerajaan Saudi karena beranggapan mampu menangani kasus pemberontakan ini sendiri, dan juga takut mendapatkan malu bila meminta bantuan negara lainnya, tapi karena situsi yg tidak terkendali lagi akhirnya pemerintah Saudi meminta bantuan langsung ke presiden Prancis, Valéry Giscard d’Estaing).

 

Anggota pasuka elit Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) pergi ke Arab Saudi membantu penyelesaian pemberontakan.
Mereka adalah Paul Barril (kiri), Ignace Wodecki (ketiga dari kiri) dan Christian Lambert (kanan)

 

Prancis merespon hal ini dengan mengirimkan pasukan khusus antiterornya yg bernama GIGN (Groupe d’intervention de la Gendarmerie nationale). GIGN sendiri sejak dulu memang terkenal sebagai salah satu tentara khusus anti-teroris terbaik di dunia. Tapi demi untuk menjaga nama baik kerajaan Saudi dimata dunia operasi GIGN ini harus di lakukan secara rahasia. Itu sebabnya nantinya markas komando pasukan GIGN terletak di hotel Taif dekat mesjidil haram bukan jadi satu dengan markas komando polisi dan tentara Saudi.

 

Tapi masalah lainnya muncul keterlibatan pasukan khusus GIGN yg non-muslim ini dipermasalahkan para ulama Saudi, karena sesuai aturan dalam islam sendiri, orang non-muslim dilarang masuk ke daerah mesjidil haram. Itu sebabnya nanti pasuskan khusus GIGN ini terpaksa bersyahadat dulu jadi mualaf baru di bolehkan para ulama saudi untuk melakukan operasi kontra-terorisme di kawasan Mesjidil Haram. Pasukan GIGN sendiri bersyahadat saat helikopter yg membawa mereka terbang diatas Mesjidil Haram pada malam hari, nantinya dari helikopter ini pasukan GIGN melakukan terjun payung dan langsung menyerbu kelompok Juhayman al-Utaibi.

 

Akhirnya pemberontakan Juhayman al-Utaibi ini berhasil di padamkan dengan bantuan pasukan khusus GIGN, Juhayman al-Utaibi dan beberapa pengikutnya berhasil di tangkap, sedangkan sang imam mahdi si Mohammed bin Abdullah al-Qahtani justru terbunuh. Tapi nantinya walaupun Juhayman al-Utaibi dan beberapa pengikutnya berhasil di tangkap hidup2 mereka semua di jatuhi hukuman mati oleh pemerintah Saudi (totalnya sekitar 63 dihukum pancung, dan yg pertama di penggal adalah Juhayman al-Utaibi sendiri).

 

(Hal ini sebenarnya agak kontradiksi karena klo mengikuti ramalan dalil dan hadits dalam islam sendiri sang Imam Mahdi harusnya tidak bisa dibunuh dan pengikutnya gak mungkin kalah dalam berperang).

 

Kelompok Juhayman al-Utaibi yg menyerah

 


 

Nah keterlibatan GIGN ini sendiri selama puluhan tahun di rahasiakan kerajaan Saudi dan pemerintah Prancis sendiri, baru pada dekade 90an peristiwan ini diungkapkan kepada publik karena menyangkut nama baik kerajaan Arab Saudi sendiri, dan menghindari anggapan pencemaran wilayah mesjidil haram karena di masukin orang non muslim (walaupun anggota GIGN udah bersahadat saat memasuki mesjidil haram tapi saat kembali kenegara asalnya mereka kembali menjadi non-muslim)

 

Nantinya dari gerakan Salafi Jihadnya Juhayman al-Utaibi inilah yg menginspirasi Osama bin laden untuk membuat gerakan global jihad (salafi jihad tapi versi seluruh dunianya) yg diberi nama Al-Qaeda.

 

Selain itu mungkin karena hutang jasa di masa lalu inilah kerajaan Saudi agak enggan ikut2an mengecam Prancis kmrn yg digerakan oleh presiden Turki Erdogan dan perdana mentri pakistan Imran khan gara2 kasus pembunuhan guru prancis oleh kaum fundamentalis Islam.

 

 


 

 

Sejarah Perseteruan Suni vs Syiah


 

Suni – Syiah for dummies :

 

Konflik suni syiah sebenarnya adalah konflik lama dari bani Hasyim dan bani Umayyah yg merupakan dua suku terbesar di jazirah mekkah kuno. Hasyim (Hasyim bin Abdu Manaf) sendiri adalah leluhur dari Muhammad dan Ali bin Abu Thalib, sedangkan Umayyah (Umayyah bin Abdul asy Syam) adalah leluhur dan suku dari Muawiyah dan Utsman bin Affan.

 

awal persetruan ini karena hak waris penjagaan kabbah dan penguasa kota mekah yg jatuh kepada bani Hasyim yg merupakan leluhur Muhammad, bukan kepada Umayyah leluhur Muawiyah.

 

keputusan ini di gugat oleh Umayyah yg nantinya malah membuat keluarganya di usir sekalian dari mekah.

 

#NB: Hasyim dan Umayyah sendiri sebenarnya terkait berkeluarga (paman dan ponakan) karena umayyah adalah anak angkat dari Abdul asy Syam dimana Abdul asy Syam bin Abdu Manaf adalah saudara Hasyim bin Abdu Manaf.

 

Dari perseteruan ini nantinya meruncing saat Muhammad membawa agama baru yg dinamakanya islam, karena banyak kalangan arab jaman itu menolak konsep agama monotheisme ala islam, mereka lebih tertarik dengan konsep agama polytheisme yg sudah lama ada di mekah. hasilnya Muhammad kemudian terusir dari mekah bersama sepupunya Ali (dikenal dengan peristiwa hijrah dan menandai tahun baru islam).

 

Dan nantinya dari momentum ini keluarga Umayyah bisa kembali menguasai mekah dengan mengajak sebagian orang2 dari bani hasyim yg tidak sependapat dengan konsep monotheisme Muhammad untuk bersatu dan membendung ajaran monotheisme Muhammad.

 

#NB: dalam budaya arab ada istilah Bani yg merupakan sebutan untuk suku2 yg masih berkeluarga dekat. Bani ini mirip seperti marga klo di indonesia.

 

 


 

Singkat cerita setelah bertahun2 saling berperang kekuatan Muhammad semakin besar dan makin banyak sukunya sendiri bani hasyim yg mendukungnya, dan sebaliknya kekuatan bani Umayyah dan koalisinya di mekah semakin menurun sampai saat perang badar yg merupakan perang besar pertama antara suku2 koalisi Muhammad dan koalisi mekah.

 

Dalam perang ini banyak tokoh penting mekkah seperti Amr bin Hisyam alias Abu Jahal, dan Utbah (ayah dari hindun ibunya Muawiyah) yg terbunuh. dan hal ini nantinya menjadi dendam turunan.

 

Saat akhirnya muhammad berhasil menguasai mekah setelah berbagai pertempuran. Abu Sofyan yg saat itu menjadi pemimpin bani Umayyah sekaligus ayah Muawiyah, terpaksa harus menerima islam, klo tidak mau kehilangan kekuasaanya.

 

Tapi walaupun sudah menerima islam sebenarnya pertikaian politik dan kekuasaan masih terjadi. dan hal ini kemudian pecah lagi sesudah Muhammad meninggal.

 


 

Dimana menurut para sahabat yg harusnya menggantikan Muhammad sebagai khalifah adalah Ali atau Abu bakar sesuai dengan wasiat Muhammad di peristiwa Ghadir Khum

 

(dalil tentang peristiwa Ghadir Khum ini shahih, tapi antara mazhab Suni dan Syiah berbeda penafsirannya)

 

1. Yg klo menurut kelompok sahabat yg mendukung keluarga Muhammad (nantinya di kenal sebagai Syiah), Muhammad sudah menunjuk Ali sebagai penggantinya karena saat itu Muhammad menggandeng Ali saat mengatakan penggantinya adalah kaum Ahlul Bait, Hal ini menurut tafsir kelompok Syiah yg dimaksud Ahlul Bait adalah keluarga dekat Muhammad, karena Muhammad tidak memiliki anak laki2 maka kepemimpinan dunia Islam harusnya turun ke tangan Ali yg merupakan menantu sekaligus sepupu Muhammad sendiri.

 

2. Sedangkan menurut kelompok sahabat pendukung para pemimpin suku2 besar arab (nantinya di kenal sebagai Suni) yg di maksud Ahlul Bait tidak hanya termasuk keluarga dekat Muhammad , menurut tafsir kelompok Suni ahlul bait yg di maksud dalam peristiwa Ghadir Khum itu seluruh orang arab yg masih berkerabat dengan Muhamad termasuk juga seperti Abu bakar yg anaknya Aisyah merupakan istri Muhammad, dimana Abu bakar sendiri mertua sekaligus pemimpin besar suku2 mekah yg harusnya berhak juga jadi khalifah pengganti Muhammad.

 

Dan hal inilah menjadi persetruan awal antara para sahabat pendukung ali bersama keluarga dekat muhammad yg nantinya di kenal sebagai kelompok syiah …melawan para sahabat pendukung koalisi suku2 mekah termasuk para sahabat dekat Muhammad seperti Abu bakar, Umar bin Khatab, dan Utsman bin Afan, yg nantinya akan di kenal sebagai kelompok Suni.

 


 

Melihat sikon yg runyam ini yg terancam akan menjadi perang saudara Ali kemudian dengan ikhlas melepaskan haknya dan membolehkan pemimpin setelah Muhammad dipilih dari suara terbanyak umat alias demokrasi, dan dari hasil demokrasi suku2 mekah kuno ini maka terpilihlah Abu bakar menjadi khalifah menggantikan Muhammad bukannya Ali.

 

Peristiwa terpilihnya Abu bakar ini sendiri sarat dengan kontraversial dan hampir terjadi huru hara, peristiwa ini di kenal dengan peristiwa Saqifah Bani Saidah. Tapi walaupun Ali tidak melawan keputusan baiat Abu bakar di Saqifah Bani Saidah ini Ali sendiri tidak pernah mau membaiat abu bakar.

 

(dalam riwayat hadits Muslim dituliskan bahwa Imam Ali selama 6 bulan setelah wafatnya Muhammad dan selama istrinya Fatimah hidup tidak pernah mau bertemu dan membaiat Abu bakar)

 

Tapi di kubu sahabat pendukung Ali dan keluarga dekat Muhammad sendiri terjadi kekecewaan karena keputusan Ali yg menyerahkan hak kekuasaanya ini tanpa perlawanan, sehingga nantinya mereka memberontak terus kepada khalifah kedua dan ketiga yaitu Umar sampai Utsman yg menyebabkan pertikaian antara keduabelah pihak terus memanas sampai terbunuhnya Umar dan Utsman.

 

Bahkan Ali pun akhirnya terlibat perang dengan Aisyah yg merupakan Istri Muhammad sekaligus anak Abu bakar. (perang ini di kenal sebagai perang Jamal atau perang unta)

 

Melihat sikon yg tidak kunjung kondusif dan semakin runyam ini ali kemudian menyerukan kepada pendukungnya untuk Berheti memberontak. sebagian pendukung Ali ada yg menurut Ali sedangkan sebagian ada yg tetap memberontak,

 

Dan untuk kalangan yg memberontak ini nanti akan mengkhianti Ali juga karena kecewa dengan kepemimpinan Ali yg mereka aggap terlalu lembek dan kelompok yg membangkang inilah yg nanti dinamakan Khawarij.

 


 

Nantinya Ali berhasil menjadi khilafah sesudah meninggalnya Utsman yg dibunuh pendukungnya, pemerintahan Ali ini mulanya berjalan lancar dan disetujui banyak pihak, tapi dari pihak bani Umayyah yg saat itu di pimpin Muawiyah tidak menerima hal ini dan menghendaki menuntut hak balas bagi saudara mereka Utsman (khalifah ke 3) yg di bunuh pendukung Ali.

 

(Utsman bin Affan sendiri adalah sepupu Muawiyah, Dan dalam hukum arab jaman itu pihak kerabat berhak menuntut hak balas bagi anggota keluarhanya yg di bunuh, yaitu dengan cara menghukum mati pembunuhnya).

 

Tapi di sinilah awal masalah kembali memanasnya dunia Islam dimana pihak Muawiyah menginginkan yg di hukum mati adalah semua pendukung Ali yg terkait dengan pembunuhan Utsman, sedangkan Ali menginginkan yg di hukum mati cuman para pelaku pembunuhan Utsman saja.

 

Dan hal ini nanti kembali runyam dan terjadi lagi perang saudara antar sesama umat islam antara kubu Ali melawan kubu Muawiyah (perang ini nantinya di kenal dengan perang Shifin) setelah terjadi perperangan sengit yg mengakibatkan banyak korban akhirnya kedua belah setuju untuk berdamai.

 

Tapi nantinya kelompok khawarij yg awalnya pendukung fanatik Ali berbalik tidak suka dengan hal ini dan akhirnya mereka keluar dari kelompok pendukung Ali sekaligus merencanakan pembunuhan kepada Ali. Ali akhirnya di bunuh oleh kelompok Khawarij ini saat menunaikan sholat subuh.

 

Lukisan berjudul : Martyrdom of Imam Ali, karya Yousef Abdinejad. Lukisan ini menggambarkan pembunuhan imam Ali saat sholat subuh yg dilakukan oleh kelompok Khawarij

 


 

Setelah Ali meninggal di bunuh kelompok Khawarij merujuk pada perjanjian awal harusnya yg berkuasa adalah anak dari ali atau cucu dari muhammad yaitu Hasan bin Ali, karena Ali menjabat dalam priode singkat sebagai khalifah saat terbunuh.

 

Tapi Muawiyah sekali lagi tidak setuju dengan hal ini dan menuntut diadakan pemilihan untuk mengangkat khalifah selanjutnya (yg kemungkinan besar akan dimenangkan muawiyah sendiri karena saat itu banyak pemimpin suku2 di arab mendukung Muawiyah) dan untuk kesekian kalinya demi menghindari perang saudara, maka Hasan anak Ali kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dan memilih menjauhkan diri dari hingar bingar politik.

 

Tapi sesuai patron politik umum Muawayiah sudah menghitung klo Hasan di biarkan hidup maka dia akan menjadi ancaman karena karisma dan reputasinya saat itu dikalangan masyarakat dunia islam melebihi dirinya walaupun para pemimpin suku2 mendukung dirinya.

 

Hal ini karena besarnya pengaruh Hasan dan Husein yg merupakan keturunan Ali dan keluarga langsung Muhammad (cucu). Oleh sebab itu nantinya Muawiyah mengirim pembunuh untuk meracuni Hasan

 

(dalam hal ini kelompok Syiah percaya yg meracuni hasan adalah orang2 suruhan muawiyah, tapi kelompok Suni tidak percaya).

 

Setelah Hasan meninggal clan Ummayah kembali melihat ancaman selanjutnya adalah adiknya Hasan yaitu Husein bin Ali karena bila Muawaiyah meninggal maka yg akan naik tahta adalah Husein bukan anaknya Muawiyah.

 

Oleh sebab itu nantinya untuk melenyapkan seluruh claim ahlul bait terhadap tahta kekalifahan maka clan Umayyah mengirimkan anak Muawiyah yaitu Yazid bin Muawiyah kepada kaum ahlul bait untuk mengakui dirinya sebagai khalifah yg sah dan bila kelompok ahlul bait di karbala menolak maka semua akan di habisi, dan akhirnya memang kelompok Husein menolak mengakuinya dan dihabisi sekalian di karbala.

 

Bahkan saat kejadian Karbala ini kepala Husein dipenggal oleh anak buah Yazid dan dipamerkan sebagai bukti kemenangan kelompok Umayyah. Satu2nya keluarga muhammad yg selamat dari peristiwa ini adalah Ali zainal abidin yg merupakan cicit dari Muhammad, atau cucu dari ali, dan merupakan anak dari Husein.

 

(nah nantinya peristiwa karbala ini di peringati sebagai hari Asyura oleh umat Syiah tapi umumnya di larang oleh kalangan Suni).

 

Terbunuhnya Husein bin Ali dalam pertempuran Karbala

 


 

Karena peristiwa pembantaain karbala ini lah nanti kekalifahan islam yg harusnya berganti2 atau demokrasi akhirnya menjadi sistem pemerintahan kerajaan sepenuhnya dengan ditandainya lahirnya kekalifahan dinasti Umayyah yg kekuasaanya di turunkan dari Muawiyah ke Yazid dan keturunan-keturunanya selanjutnya, tidak lagi ada pemilihan oleh kepala suku dan bergantian dengan ahlul bait seperti dijaman Khulafa Rahsidin (pemimpin2 islam pertama), yg nantinya di ikuti polanya oleh kekalifahan suni selanjutnya Seperti Abasiyah sampai Ustmaniyah (Turki Ottoman).

 

Tapi di sisi lain para pendukung keluarga muhammad (ahlul bait) yg berhasil menyelamatkan diri tidak pernah mau mengakui kekuasaan Muawiyah ini, mereka lebih memilih Ali zainal abidin sebagai pemimpinya dan mengangkat Ali zainal abidin sebagai imam mereka ke 4 sesudah Ali, Hasan, dan Husein, dan mendirikan kekalifahannya sendiri kelak yg bernama kekalifahan Fatimiyah.

 

inilah yg menyebabkan perseteruan politik panjang antara Suni dan Syiah dalam dunia Islam sampai hari ini.

 


 

Jadi pada dasarnya perseteruan suni dan syiah murni adalah perseteruan politik dan dendam warisan akibat rebutan kekuasaan antara bani Hasyim dan bani Umayyah. tapi seiring waktu persetruan ini kemudian di seret ke ranah aqidah dan agama sehingga saling mengkafirkan pihak lawan dan semakin memperunyam persetruan ini dan membuatnya bias sejarah karena dali dan sumber yg diambil pihak Suni maupun Syiah terkadang berbeda dan bias (hanya mengambil yg menguntungkan kelompoknya saja).

 

#NB: Tulisan ini berusaha ane tulis senetral mungkin dari kacamata sejarah bukan dogma, hal ini karena kuatnya perbedaan antara suni dan syiah sehingga sumber sejarahnya juga bias dan ada perbedaan pendapat kuat yg akhirnya jadi dogma kaku. Seperti contohnya hadits2 shahih yg walaupun sama2 ada di Suni dan Syiah tapi bisa di tafsirkan berbeda oleh ulama kedua kelompok ini.

 


Sumber :

 

 

https://www.bbc.com/news/world-middle-east-16047709

https://www.history.com/news/sunni-shia-divide-islam-muslim

https://www.newstatesman.com/world/middle-east/2017/08/

https://theconversation.com/what-is-the-shia-sunni-divide-78216

https://www.npr.org/2007/02/12/7280905/chronology-a-history

https://www.cfr.org/interactives/sunni-shia-divide#!/sunni-shia-divide

https://www.aljazeera.com/opinions/2013/7/9/the-myth-of-the-1400

https://english.alarabiya.net/en/views/news/middle-east/2014/11/08

https://www.britannica.com/topic/Islam/Theology-and-sectarianism

https://www.theguardian.com/world/2016/jan/04/sunni-shia-sectari

 

 

https://www.dw.com/id/sunni-dan-syiah-bersaing-sejak-dulu/a-16189563

https://nasional.tempo.co/read/426823/asal-muasal-perpisahan-syiah-

https://tirto.id/jejak-permusuhan-iran-dan-arab-saudi-couS

https://www.matamatapolitik.com/sejarah-perpecahan-sunni-syiah-historical/

http://islamlib.com/kajian/merenungkan-pangkal-perseteruan-sunni-syiah/

https://ibtimes.id/memahami-persoalan-islam-sunni-dan-islam-syiah/

Sunni-Syiah Produk Sejarah

 

https://geotimes.co.id/kolom/perang-suriah-konflik-agama-sunni-syiah/

 

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Sunni_Islam

https://en.wikipedia.org/wiki/Shia_Islam

https://en.wikipedia.org/wiki/Shia%E2%80%93Sunni_relations

https://en.wikipedia.org/wiki/The_event_of_Ghadir_Khumm

https://id.wikipedia.org/wiki/Risalah_Amman

https://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Umayyah

https://id.wikipedia.org/wiki/Abdu_Manaf_bin_Qushay

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Jamal

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Shiffin

https://id.wikipedia.org/wiki/Mu%27awiyah_bin_Abu_Sufyan

https://id.wikipedia.org/wiki/Hasan_bin_Ali

https://id.wikipedia.org/wiki/Husain_bin_Ali

Di Timur-tengah Itu Penjajahnya Adalah Kekalifahan Ustmaniyah, Sedangkan Yg Membantu Negara-negara Arab Merdeka Justru Inggris

Photo pangeran Faisal bersama Lawrence of Arabia (yg dilingkari kuning) saat menghadiri pesta di istana Versailles, Perancis.

 


 

Banyak orang Indonesia pasti gak tahu klo sebenarnya penjajah di daerah timur tengah terutama negara2 Arab itu adalah Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) dan sebaliknya yg membantu kemerdekaan negara2 Arab itu justru Inggris.

 

Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) sendiri pada awalnya adalah penguasa daerah timur tengah karena impriumnya sangat besar terbentang dari seputaran mesir sampai eropa. Tapi nantinya di kawasan timur tengah banyak suku2 arab yg gak suka menjadi jajahan Turki Ottoman dan mulai melakukan pemberontakan.

 

Mulai dari pemberontakan saud, pemberontakan wahabi, sampai pemberontakan arab, semua pemberontakan ini adalah pemberontakan kepada Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) yg di lakukan oleh clan2 besar arab.

 


 

Di arab sendiri sebenarnya ada 2 clan (bani) yg paling berpengaruh dan saling bersaing yaitu :

 

  1. clan Hasyim (bani Hasyim) yg merupakan clan asal nabi Muhammad sekaligus penguasa Hejaz,

 

  1. clan Saud (bani Saud) yg merupakan pendukung terbesar gerakan Wahabi sekaligus penguasa Najd

 

Kedua clan ini walaupun kurang akur tapi memiliki tujuan yg sama yaitu memberontak kepada Turki Ottoman untuk mendirikan negara Arab yg merdeka.

 


 

Pemberontakan awal di mulai oleh clan Saud tahun 1744 saat “Muhammad bin Saud” (tetua bani Saud) bergabung dengan ulama karismatik “Muhammad bin Abdul Wahab” (pendiri gerakan wahabi) mendirikan negara saudi pertama, nantinya negara saudi pertama ini berhasil merebut Mekah dan Medinah tapi hal ini di respon dengan keras oleh Turki Ottoman dengan mengirimkan penguasa mesir Mohammad Ali Pasha yg merupakan bawahan Turki Ottoman untuk menumpas gerakan ini tahun 1818. Dan akhirnya pemberontakan ini gagal yg mengakibatkan pemimpinnya Abdullah bin Saud (pemimpin bani saud saat itu sekaligus cicit dari Muhammad bin Saud) bersama pengikutanya dan beberapa keluarganya ditangkap dan dieksekusi mati dengan cara di pancung dan digantung di depan Mesjid Hagia Sophia oleh Kekalifahan Utsmaniyah.

 

Setelah pemberontakan gagal clan Saud ini muncul berbagai pemberontakan kecil lainnya tapi selalu berhasil di tumpas oleh Turki Ottoman sampai tahun 1915, Sharif Hussein bersama anak2nya menggalang kekuatan untuk memberontak kepada Turki Ottoman. Nah Sharif Hussein ini sendiri adalah Sharif Mekah (gubernur mekah) yg berasal dari clan Hasyim yg merupakan clan nya nabi Muhammad. Nantinya pemberontakan Sharif Hussein ini mendapatkan dukungan dari Inggris, karena saat itu Inggris tengah terlibat perang dunia 1 melawan koalisi Jerman dan Turki Ottoman.

 

(Note : Bagi yg gak tahu kekaisaran Jerman yg dianggap repsresentatif Reich ke 2 (holly roman empire jilid 2) itu sebenarnya dekat dengan kekalifahan Ustmaniyah. I know hal ini cukup ironis dan membingungkan karena imperium kristen yg diwakili Jerman dan imperium islam yg di wakili Turki Ottoman. sebenarnya selalu sohib dalam 2 perang dunia. Tapi itulah fakta sejarah, politik diatas agama )

 


Thomas Edward (T.E.) Lawrence

 

Nah dukungan Inggris kepada Sharif Hussein ini sendiri melalui perantara Thomas Edward (T.E.) Lawrence (atau lebih di kenal sebagai Lawrence of Arabia) yg mengirimkan banyak dukungan persenjataan dan finansial dari Inggris untuk memberontak kepada Turki Ottoman. Bahkan anaknya Sharif Hussein yaitu pangeran Faisal (kelak menjadi Raja Faisal, raja Hejaz pertama sekaligus penguasa Irak dan Suriah) menjadi sohib Lawrence of Arabia ini.

 

Singkat cerita nantinya setelah sebagian besar daerah2 Arab yg berhasil dimerdekakan oleh gabungan aliansi bani Hasyim dan bani Saud dengan dukungan Inggris dari kekuasaan Turki Ottoman, terjadi perselisihan dan perang antara clan Hasyim vs clan Saud untuk memperebutkan daerah kota suci Mekah dan Medinah. Akhir dari perang ini clan Saud berhasil menguasai wilayah semenanjung Mekah dan Medinah dan akhirnya memproklamasikan pendirian kerajaan Saudi Arabia (asal kata Saud dan Arab) Sedangkan clan Hasyim akhirnya mendirikan kerajaan Yordan yg awalnya kekuasaanya meliputi Yordania, Iraq, sampai Suriah, tapi nantinya setelah terjadi pemberontakan di Iraq dan Suriah yg merubah kedua negara ini menjadi republik akhirnya kekuasaan clan Hasyim ini sekarang cuman ada di Yordania.

 

 


 

Jadi bisa di lihat dalam sejarah timur tengah itu justru penjajahnya adalah Turki Ottoman sebaliknya yg membantu kemerdekaan negara2 Arab itu justru Inggris, hal semacam ini jarang di angkat di Indonesia karena kita selalu di jejali propaganda klo barat itu selalu penjajah dan kekalifahan ustamniyah itu selalu baik, Klo pun diangkat pasti di jejali dengan dengan bualan seakan2 inggris penjahatnya yg memecah belah dunia islam padahal faktanya tidak sesederhana itu. dan lagian tanpa perlu inggris persetruan dalam dunia islam itu udah lama terjadi dan pemberontakan kepada kekalifahan dalam sejarah islam itu sendiri udah umum terjadi tanpa campur tangan negara barat.

 

 


 

Sumur :


https://fin.co.id/…/arab-saudi-kekhalifahan-ottoman…/
https://internasional.kompas.com/…/hari.ini.dalam…
https://www.boombastis.com/fakta-lawrence-of-arabia/56991
https://tirto.id/peran-orang-inggris-di-balik-lahirnya…
https://news.detik.com/…/sejarah-terbentuknya-kerajaan…
https://kumparan.com/…/sejarah-arab-saudi-wahabi…/full
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Utsmaniyah-Saudi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Arab
https://id.wikipedia.org/wiki/Syarif_Husain
https://id.wikipedia.org/wiki/Faisal_I_dari_Irak
https://en.wikipedia.org/wiki/Hashemites
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I