Realitas Politik Lebih Penting Dari Bacodan Netizen

 


Walaupun banyak rakyat Indonesia yg jadi PP (pemuda putin) dan FBR (fans berat Rusia), tapi kenapa dalam pemungutan suara di PBB Indonesia lebih condong menolak invasi Rusia ke Ukraina sama seperti negara2 Barat lainnya ??

 

Alasannya sederhana yaitu Rusia sebenarnya gak banyak gunanya bagi Indonesia, bisa dilihat dari data : investor terbesar di Indonesia gak ada Rusia, pemberi pinjaman terbesar bagi Indonesia juga gak ada Rusia, lalu tujuann ekspor terbesar Indonesia juga gak ada Rusia, dan mitra dagang terbesar Indonesia lagi2 di listnya gak ada Rusia. Yg ada justru gak jauh2 dari Singapura, Cina, Amerika, Jepang, dan negara2 barat.

 

Jadi walaupun rakyat awam indonesia jejeritan dukung invasi Rusia di ukraina dan jadi fans berat Putin, tetep aja menurut pemerintah realitas politik lebih penting dari bacodan netizen yg gak ngerti apa2. Karena kas negara harus di isi dengan devisa real bukannya di isi bacodan halu netizen.

 

 

Memahami Sejarah Konflik Papua

 

 


 

Banyak orang mungkin berfikir negara2 barat seperti Amerika, Inggris, Australia, dll ingin merecoki Indonesia biar papua bisa merdeka, hal ini sebenarnya anggapan orang bodoh yg gak ngerti sejarah. Karena justru sebaliknya Papua jadi bagian Indonesia itu ada jasa Amerikanya.

Kronologis sejarahnya sebenarnya seperti ini :

 


 

1.  Pada 1 Desember 1961 : Belanda memberikan manifesto kemerdekaan kepada rakyat Papua dan akan hengkang sepenuhnya pada bumi Papua tahun 1971 kelak. Hal ini dirayakan oleh rakyat papua dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora untuk pertama kalinya dan menyanyikan lagu kebangsaan Hai Tanahku Papua.

 

 

2.  Pada 19 Des 1961 : Indonesia justru melakukan invasi militer pertama di Papua lewat operasi Trikora yg di gadang2 Presiden Sukarno untuk membebaskan Irian Barat ketika itu.

Saat itu Presiden Sukarno memang berambisi sekali untuk memasukan Papua dan Malaysia kedalam wilayah Indonesia, yg nantinya kita kenal sebagai operasi Trikora (membebaskan papua) dan operasi Dwikora (ganyang malaysia). Tapi hal ini sebenarnya sejak awal udah di tentang oleh banyak pihak terutama Bung Hatta yg sejak sidang BPUPKI tahun 1945 dulu gak sependapat memasukan Papua kedalam wilayah Indonesia.

Nah dari sudut pandang orang asli Papua (OAP) mereka menganggap operasi Trikora Indonesia ini awal penjajahan Indonesia kepada mereka karena mereka pada dasarnya udah diberikan kemerdekaan oleh Belanda.

 

 

3.  perang berlangsung sampai 1962 : dan sialnya militer Indonesia tidak bisa mengimbangi militer Belanda yg saat itu masih berada di papua.

Bahkan nantinya dibuku sejarah kita kenal ada peristiwa Pertempuran laut Aru (Battle of Arafura) yg mengakibatkan gugurnya pahlawan nasional Komodor Yos Sudarso yg saat itu kapalnya KRI Macan tutul sempat berkonfrontasi dengan armada laut Belanda.

Nah karena perimbangan kekuatan militer yg jauh ini nantinya pemerintah Indonesia mulai melobi Uni Soviet agar membantu invasi militer ke Papua ini. Melihat gelagat yg kurang baik Ini Amerika mulai menekan Belanda agar hengkang dari Papua. Hal ini dikarenakan Amerika khawatir Indonesia akan berpihak ke blok timur (komunis) klo terlalu dekat ddan sampai dibantu Uni Soviet dalam merebut Papua. Amerika sendiri menekan Belanda dengan ancaman menarik bantuan pemulihan ekonomi pasca perang dunia ke 2 (Marshall plan) klo Belanda tetap ngotot bercokol di Papua dan ribut dengan Indonesia, padahal bantuan Amerika ini sangat berarti bagi Belanda demi memulihkan negaranya yg masih hancur akibat perang dunia ke 2 dulu.

Akhirnya Belanda menyerah karena tekanan Amerika dan berjanji hengkang secepatnya dari papua. Nantinya dari hal ini dibentuklah Newyork agrement 1962 yg intinya perjanjian pemindahan kekuasaan atas Papua dari Belanda ke Indonesia sampai diadakannya Referendum (penentuan pilihan) rakyat papua apakah akan merdeka sendiri atau gabung Indonesia. Newyork agrement 1962 memberikan jeda tujuh tahun dan menghapuskan wewenang PBB untuk mengawasi pelaksanaan Akta tersebut.

Hal inilah nantinya yg membuat presiden Sukarno dekat dengan presiden Jhon F Kennedy (JFK) sebelum Kennedy terbunuh.

 

 

4.  Nantinya tahun 1963 : Belanda akhirnya hengkang dari Papua sepenuhnya dan kekuasaan di papua di pegang sementara badan PBB yg bernama United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) dan pemerintah Indonesia untuk mengurusi administrasi dan teknis referendum nantinya. nah nantinya disepakati akan diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun tahun 1969 sesuai dengan Resolusi PBB no 1514.

 

 

5.  Nantinya dari tahun 1963-1967 : Terjadi banyak pertempuran, gesekan, dan kekerasan antara rakyat papua dengan militer Indonesia. Puncaknya saat TNI mengebomi desa2 warga Papua yg menolak kehadiran militer Indonesia di papua, hal ini nantinya di respon warga papua dengan mendirikan organisasi militer bersenjata yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM sendiri sebenarnya terbentuk tanggal 1 Desember 1963 tapi secara resminya mereka berdiri tahun 1965 saat kejatuhan Sukarno.

 

 

6.  Pada tahun 1967 : Saat Sukarno dan rezim Orla tumbang dan digantikan Suharto, secara sepihak pemerintah Indonesia dibawah rezim Orba mengeluarkan UU no 1 tahun 1967 tentang penanaman modal Asing, yg memberikan lampu hijau agar Kontrak karya dengan Freeport bisa ditandatangani. Masalahnya Papua saat itu belum integrasi ke Indonesia, bahkan warga papua sebagai pemilik tanah tidak dikonsultasikan dan di ikutkan sama sekali dalam kontrak karya tersebut.

Sukarno sendiri di tumbangkan melalui konspriasi G30SPKI kemungkinan besar sangat terkait masalah ganyang Malaysia dan masalah Papua. Dimana walaupun Amerika udah membantu Indonesia untuk membuat Belanda hengkang dari Papua tapi rezim Sukarno masih tidak membuka pintu untuk melakukan penambangan di Papua, selain itu tindakan Sukarno yg mau mengganyang malaysia yg mengandalkan kedekatan dan lobi2 dengan komunis China juga sangat mengkhawatirkan Amerika, inggris, dan negara2 sekutu blok barat. Nantinya kita semua tahu klo CIA memang membantu rezim Suharto dan Militer Indonesia untuk menggulingkan Sukarno saat dokument rahasia CIA dekade 65 an dibuka.

 

 

7.  Pada tahun 1969 : diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) atau yg lebih dikenal dengan sebutan “Act of Free Choice” di luar negri. Penentuan jejak pendapat ini sendiri diatur oleh Jenderal Sarwo Edhi Wibowo (mertua pak Susilo Bambang Yudhoyono) di bawah perintah langsung Suharto dan di aminin oleh CIA Amerika yg mengambil 1.025 orang papua sebagai perwakilan dari 800.000 penduduk papua saat itu.

Dalam pelaksaaan Pepera ini militer indonesia dituding melakukan sogokan dan ancaman agar para wakil rakyat papua mau memilih bergabung dengan Indonesia. Nantinya hasil Pepera yg merupakan 1.025 orang perwakilan rakyat papua 100 % setuju bergabung dengan Indonesia. Nah masalah Pepera inilah yg nantinya di gugat sebagian besar anggota OPM dan dianggap sebagai aneksasi atau penjajahan indonesia kepada papua. OPM sendiri sebenarnya tujuan utamanya ingin mengadakan Referendum ulang papua dengan cara 1 men 1 vote (1 orang satu suara) bukan sistem perwakilan seperti Pepera tahun 1969.

 


 

Nah dari akar sejarah inilah kita harusnya bisa memahami kenapa munculnya gerakan separatis di papua itu. Suka gak suka kita harus mengakui pemimpin kita dulu seperti Bung Karno memang kayak koboi mabok yg terlalu ambisius mencaploki wilayah2 di sekitar Indonesia seperti Papua dan Malaysia, Sedangkan Suharto malah seperti diktaktor gila yg bisa berbuat seenak jidatnya karena di dukung oleh Amerika, termasuk memberikan kontrak karya Freeport yg sangat merugikan Papua itu padahal saat itu Papua masih belum bergabung ke Indonesia.

Semua kesalahan generasi tua kita ini akhirnya harus generasi kitalah yg menyelesaikannya, itu sebabnya melihat akar konflik papua itu jangan cuman mengandalkan ego NKRI price die yg merupakan doktrin usang milter jaman ORLA dan ORBA sekaligus mindset Jawa sentris.

Masalah papua ini juga harus dilihat dengan kebesaran hati dan nurani kita sebagai bangsa yg pernah terjajah, jangan sampai kita justru jadi penjajah selanjutnya.

 


Sumur :

https://en.wikipedia.org/wiki/New_York_Agreement
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_New_York
https://en.wikipedia.org/wiki/Papua_conflict
https://en.wikipedia.org/wiki/Marshall_Plan
https://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyat
https://en.wikipedia.org/wiki/Act_of_Free_Choice
https://en.wikipedia.org/wiki/Free_Papua_Movement
https://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_Trikora
https://id.wikipedia.org/…/Konfrontasi_Indonesia%E2%80…

https://historia.id/…/riwayat-masuknya-modal-asing-ke…
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/49513
https://hmt.mining.itb.ac.id/kontrak-karya-kk-pt…/
https://www.liputan6.com/…/mahfud-md-kontrak-karya…
http://lipi.go.id/…/Riset-LIPI-Empat-Akar-Masalah…/5818
https://tirto.id/sejarah-kemerdekaan-papua-barat-dari…
https://historia.id/…/cia-menggulingkan-sukarno-demi…
https://news.detik.com/…/cia-rancang-penggulingan…
https://www.cnnindonesia.com/…/dokumen-rahasia-ungkap…

https://apnews.com/efceacca3aaa481db3b8df77353c6620
https://www.lowyinstitute.org/…/west-papua-issues-wont…
https://www.humanrightspapua.org/…/210-international…
https://www.cia.gov/…/CIA-RDP04T00367R000301820001-9.pdf
https://www.cia.gov/…/CIA-RDP79-00927A004600100002-1.pdf
https://www.hrw.org/…/indonesia-us-documents-released…
http://www.realhistoryarchives.com/…/freeport-indonesia…

Mitos : Pengakuan Awal Kemerdekaan Indonesia Cuman Berasa Dari Negara-negara Islam Saja

 


 

Sering kali banyak orang Indonesia yg gak ngerti sejarah beranggapan yg mengakui Indonesia merdeka pertama kali hanya negara2 islam saja, dengan menihilkan pengakuan negara non-Islam.

 

Hal ini umumnya terjadi karena kecendrungan sentimen agama yg di jargonkan sejak jaman dulu, dimana selalu dikatakan Kristen adalah agama penjajah dan Islam adalam agama pembebasan Indonesia.

 

Tapi sebenarnya fakta sejarah sendiri menunjukan pengakuan kemerdekaan indonesia di masa awal sendiri datang dari berbagai negara baik negara islam, kristen, bahkan hindu juga, seperti Mesir, India, Vatican, dan Arab saudi.

 

Bahkan secara kronologis India yg mayoritas Hindu dan Vatican yg seluruhnya Katolik lebih dulu mengakui Indonesia merdeka ketimbang Arab Saudi yg merupakan tempat kiblat umat Islam.
Urutan sejarah pengakuan kemerdekaan Indonesia adalah :

 

1.  Mesir (masih kerajaan belum berbentuk negara republik) mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal : 22 maret 1946

2.  India (masih negara boneka inggris dan belum merdeka sepenuhnya) mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal : 2 september 1946

3.  Vatican (udah jadi negara sejak 1929) mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal : 6 juli 1947

4.  Arab saudi (udah jadi negara sejak 1932) mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal : 21 november 1947

 


 

Catatan : Sedangkan Palestina yg di claim sebagai negara pertama yg mengakui kemerdekaan Indonesia itu sebenarnya gak resmi karena

 

1.  Claim pengakuan itu sebenarnya cuman ucapan selamat dari Mufti Yerusalem saat itu (palestina sekarang) yaitu : Amin al-Husaini, di Jerman sebab Indonesia dijanjikan kemerdekaan oleh Jepang (sohibnya Jerman) pada tahun 1944 bukan dukungan pada proklamasi indonesia tahun 1945.

 

2.  Saat itu belum ada yg namanya negara Palestian karena wilayah Yerusalem dan seputar TransYordania masih wilayah tidak bertuan dibawah mandat Inggris. Wilayah mandat inggris sendiri terbelah antara Israel dan Palestina baru tahun 1948, dan Palestina sendiri baru proklamasi jadi negara tahun 1988.

 

Jadi pegimana ceritanya mengakui kemerdekaan negara lain klo negaranya sendiri belum merdeka ??

Presiden Jokowi Yg Lupa Bercermin


 

Presiden Joko Widodo mengatakan di twitter mengecam presiden Prancis Emmanuel Macron yg dianggap menghina Islam karena mengaitkan pelaku serangan di prancis sebagai orang Islam , sambil dengan gagahnya presiden Jokowi atas nama Indonesia mengajak “dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama”

 

Sumber : https://twitter.com/jokowi/status/1322491868194635776

 


 

Tapi kayaknya Presiden Joko Widodo lupa klo Indonesia ini sering banget terjadi tindakan diskriminatif dan intoleransi kepada umat beragama terutama umat beragama minoritas seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan kepercayaan leluhur lokal yg sering kali tempat ibadahnya di gusur, dilarang membangun tempat ibadah, tidak mendapatkan ijin mendirikan tempat ibadah, bahkan dalam beberapa kasus ada yg tempat ibadah non-muslim yg di bakar atau di rusak oleh orang2 yg tidak bertanggung jawab. Tapi lucunya kasus2 seperti ini seakan2 di biarkan pemerintah dengan tidak ada tindakan tegas.

 

Bahkan ada kalanya korban yaitu kaum minoritas di hukum lebih berat dari pelaku yg melakukan pengerusakan tempat ibadah minoritas (kalian bisa googling sendiri kasus apa aja yg ane maksud). Itu sebabnya di jaman jokowi berkuasa saja ada 846 kejadian pelanggaran kebebasan beragama (data Institut Setara dan lembaga HAM)

 

Sumber : https://nasional.kompas.com/…/setara-ada-846-kejadian…

 

Bahkan beberapa hari ini aja ada kasus penolakan pendirian gereja di jawa tengah, dan kasus penolakan perayaan natal di Jogjakarta (bayangkan Natal yg masih lama aja sekarang udah di tolak).

 

 

 


 

Dan lucunya semua kasus diskiminasi dan intoleransi di dalam negri ini kayaknya tidak di perhatikan Jokowi sama sekali, tapi malah memperhatikan kasus di luar negri sana. lalu jadi pembebek mengikuti narasi plintiran presiden Turki, Erdogan kepada presiden Macron karena Turki yg memang sudah lama berseteru dengan Prancis.

 

Hal semacam ini bisa menjadi tertawaan dunia international, dimana faktanya : indonesia ngurusin diskriminasi dan intoleransi di negaranya aja gak becus kok sok2an menceramahi Prancis terkait persatuan dan ngajari dunia tentang toleransi ???