Membandingkan Ukraina Dengan Palestina Itu Ngawur

 


Banyak orang2 membandingkan perlakuan gak adil dalam konflik Ukraina dengan Palestina, seperti mengatakan :

 

1.  Klo Ukraina di serang Rusia negara Amerika dan Eropa beramai2 membantunya, tapi saat Palestina di serang Israel gak ada yg bantu.

 

2.  Saat Rusia menginvasi Ukraina, Rusia mendapatkan banyak sangsi dari berbagai negara (termasuk team sepak bolanya di banned FiFA) sedangkan saat Israel menyerang Palestina gak ada sangsi apa2.

 

3.  Saat Rusia menyerang Ukraina semua ramai menganggap ini invasi, tapi klo negara barat menyerang negara lain dunia seakan2 diam.

 

Well sebenarnya narasi perbandingan ini agak sesat dan ngawur karena faktanya :

 


1.  Donatur terbesar Palestina itu justru Amerika dan negara2 Eropa, bukan negara2 Islam. Cuman saudi negara Islam yg memberikan bantuan terbesar bagi Palestina sedangkan negara Islam lainnya model Indonesia, Malaysia, dan Pakistan biasanya cuman bantu doa doang atau recehan yg gak sebanding dengan bantuan negara2 tersebut, tapi ributnya udah kaya donatur palestina terbesar.

 

 

 


2.  Permasalahnya klo Israel biasanya menyerang jalur Gaza ya karena Israel di tembakin Hamas pake roket dari jalur Gaza makanya di balas Israel menyerang jalur Gaza, tapi bukan berarti jalur Gaza di caplok Israel karena habis membalas serangan tentara Israel balik lagi kenegaranya (kan jalur Gaza sampai hari ini masih wilayah Palestina bukan wilayah Israel). Bandingkan dengan Rusia yg memang berniat mencaplok Ukraina dan semenanjung Krimea keseluruhan.

 

Selain itu Palestina itu bukan hanya jalur Gaza ada yg namanya Tepi barat (bahkan ibukota resmi dan pusat pemerintahan Palestina ada di Ramalah Tepi Barat bukan di Gaza) tapi pernahkan kalian dengar Tepi Barat di serang Israel ?? atau kalian taunya Palestina itu cuman Gaza doang ??

 

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ramallah

 

 


3.  Sebenarnya saling serang dan saling Invasi gak hanya di lakukan Amerika dan Israel doang, Turki, dan Arab Saudi juga melakukannya.

 

Bahkan udah bertahun2 Saudi dan koalisi negara2 Arab menginvasi Yaman, lalu Turki juga udah bertahun2 mengebomi Suriah dan Iraq untuk membantai Suku Kurdi tapi apa dunia bertindak ?? bahkan ente sendiri mungkin gak tau atau gak peduli Yaman di serang Arab Saudi atau suku Kurdi dibantai Turki, padahal baik Yaman dan Kurdi masih sesama orang Islam. Bahkan awal perang sipil Suriah itu sendiri disulut oleh negara2 Arab sendiri untuk menyingkirkan rezim yg dibakengin Iran.

 


Jadi sebelum membandingkan ketidakadilan invasi Rusia dengan Amerika atau membandingkan bantuan Ukraina dengan Palestina, coba adilkan dulu sudut pandang ente dengan melihat : siapa donatur terbesar Palestina, siapa yg menyerang Yaman, siapa yg mengebomi Kurdi, dan siapa memulai perang Suriah, lalu kenapa dunia diam dan gak ada sangsi bagi negara2 yg terlibat.

 

 

Benarkah Palestina Kehilangan Tanah Karena Dicaplok Israel ??

 


 

Kita mungkin sering melihat meme atau gambar seperti di gambar 1 yg menunjukan seakan2 tanah Palestina abis di caplok oleh Israel.

 

Padahal faktanya tidak seperti itu, justru mungkin sebaliknya. Dibawah ini ane jelaskan urutan sejarahnya secara sederhana lengkap dengan sumber rujukan sejarahnya biar gak dikata hoax.

 


 

1.  Pada awalnya daerah Palestina dan Israel itu tidak ada. Daerah yg sekarang jadi Palestina dan Israel itu dulu tanah yg di kuasai oleh Turki Otoman (kekalifahan Utsmaniyah).

 

Nama Palestina yg digunakan sekarang gak ada hubungannya dengan bangsa filistine jaman lampau seperti yg diceritakan dalam alkitab, karena bangsa filistine lampau sebenarnya berasal dari Yunani bukan dari Arab.

 


 

2.  Nantinya saat Turki Otoman runtuh dari dalam, karena faktor korupsi, kemiskinan, kebodohan, kebobrokan, dan kalah perang (Turki dalam perang dunia 1 dan 2 berpihak kepada Jerman, dan sialnya Jerman kalah di gebukin koalisi Inggris, Prancis, Rusia, dan Amerika).

 

Karena hal inilah nantinya Turki Otoman bubar dan daerah kekuasaanya di kawasan timur tengah menjadi tanah gak bertuan semua. Di tengah vacum kekuasaan inilah banyak negara2 Arab akhirnya bisa memerdekakan dirinya dari cengkraman Turki Otoman

 

(bagi yg gak tahu penjajah di timur-tengah itu bukan bangsa Eropa tapi justru Turki Otoman, bahkan Arab Saudi itu sebenarnya merdeka dari penjajahan Turki Otoman bukan dari penjajah eropa dan yg bantu Saudi biar bisa merdeka justru Inggris).

 

Tapi selain banyak negara Arab yg memerdekakan diri ada beberapa kawasan yg tidak bertuan nantinya akan di kuasai oleh Inggris dan Prancis sebagai negara pemenang perang dunia. Nah daerah Palestina dan Israel itu dulunya dibawah kekuasaan mandat Inggris.

 


 

3.  Nantinya di jaman mandat Inggris inilah banyak pengungsi Yahudi dari eropa masuk ke daerah Palestina dan Israel. Hal ini karena kehidupan mereka di eropa hancur berantakan setelah digenosida oleh rezim Naz1 Jerman, selain itu mereka juga meyakini klo daerah Palestina dan Israel itu adalah tanah yg dijanjikan kepada leluhur mereka jaman dulu.

 

Dan hal ini juga di dukung oleh Inggris yg saat berakhirnya perang dunia ke 2 dipusingkan oleh banyaknya pengungsi Yahudi, selain itu juga banyak orang2 Arab dikawasan ini yg menjual tanahnya kepada pengungsi Yahudi eropa karena daerah ini miskin dan mereka berencana pindah ke daerah kerajaan2 dan negara2 Arab yg saat itu baru bermunculan.

 

(narasi sejarah tentang orang2 Yahudi yg membeli tanah dari orang2 Arab ini umumnya dihilangkan atau tidak di tunjukan oleh media2 mainstream, sehingga membuat banyak orang beranggapan orang2 yahudi ujug2 datang dan menguasai tanah orang2 arab sehingga muncul anggapan orang Yahudi mengambil tanah orang Arab, padahal narasi sejarahnya tidak sesederhana itu)

 

Semua hal ini menyebabkan terjadinya eksodus besar2an pengungsi Yahudi eropa ke daerah ini. Nantinya hal ini bikin masalah baru dimana sering terjadi gesekan antara orang Arab yg memilih menetap di daerah ini dan orang Yahudi pendatang dari eropa, sampai terjadinya berkali2 kerusuhan besar yg mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

 


 

4.  Nantinya karena pusing mengurusi pertikaian orang Arab dan Yahudi ini, Inggris mengembalikan mandatnya ke PBB. Nah nantinya daerah ini dikuasai oleh PBB yg kemudian membentuk aparat keamanan untuk mengembalikan ketertiban. Selain itu untuk mencegah terulangnya kerusuhan besar akhirnya PBB mengeluarkan Resolusi 181 (Partition Plan 1947) yg intinya membagi kawasan ini menjadi 3 wilayah dan negara yaitu :

 

A. kawasan Barat untuk orang Yahudi yg mau mendirikan negara Israel.
B. Kawasan Timur untuk orang Arab yg mau mendirikan negara Palestina.
C. Serta kawasan kota tua Yerusalem (paling tengah) yg tidak boleh di kuasai siapapun, tapi langsung dibawah perlindungan PBB karena kawasan ini adalah kawasan suci 3 agama besar abrahamic yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

 


 

5.  Orang2 Yahudi setuju dengan rencana ini dan satu tahun setelahnya membentuk negara Israel. Tapi koalisi negara2 Arab menolak resolusi PBB ini dan tepat 1 hari setelah Israel memproklamasikan kemerdekaanya, negara ini di serang dan di keroyok oleh gabungan negara2 Arab dan militan Islam, sekaligus mencaplok keseluruhan wilayah kota tua Yerusalem yg harusnya tanah netral dan udah dibagi PBB untuk umat Yahudi, Kristen, dan Islam.

 

Dalam perang ini Israel melawan sekaligus Mesir, Yordania, Irak, Suriah, yg dibantu Libanon, Arab Saudi, Yaman, Sudan, dan kelompok militan Ikwanul Muslimin dan Mujahidin. Tapi walaupun di keroyok negara2 Arab dan Militan Islam, Israel berhasil menang dalam perang ini. Nantinya perang ini disebut sebagai perang kemerdekaan Israel atau perang Arab-Israel pertama.
Karena menolak resolusi Resolusi 181 (Partition Plan 1947) ini dan kalah perang maka orang2 Arab banyak kehilangan tanahnya setelah di caplok Israel. Daerah orang2 Arab ini sendiri sendiri nantinya di kuasai oleh 3 negara yg saling berlomba untuk mengalahkan israel yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah.

 

Perang besar Arab-Israel sendiri terjadi sampai 3x dengan berberapa kali konflik kecil lainnya. Tapi hampir semuanya dimenangkan oleh Israel yg membuat orang2 Arab semakin kehilangan tanahnya karena kalah perang dan tanahnya di caplok Israel terus sebagai pemenang perangnya.

 


 

6.  Nantinya setelah perang 6 hari 1967 dan perang Yom kippur (perang Ramadhan) 1973 daerah Israel sebenarnya menjadi semakin luas bahkan mampu mencaplok sebagian besar wilayah Mesir, Yordani, dan Suriah yg saat itu merupakan pihak yg kalah perang.

 

Tapi nantinya berkat tekanan Amerika, Inggris, dan Prancis yg memaksa Israel harus mengembalikan daerah Sinai ke Mesir dan dataran tinggi Golan ke Suriah dan Yordania. Amerika, Inggris, dan Prancis menekan Israel karena koalisi negara2 Arab (liga Arab) mengancam akan membatasi ekport migas mereka dan menutup terusan Suez, bila Israel tidak mengembalikan tanah yg mereka caplok dalam perang 6 hari dan perang Yom kippur. Dimana pembatasan ekport migas dan penutupan terusan Suez ini pasti akan merugikan industri dan perdagangaan Amerika, Inggris, dan Prancis, oleh sebab itu Amerika, Inggris, dan Prancis beramai2 menekan Israel agar mengembalikan tanah orang2 Arab yg dicaploknya pasca kemenangan dalam 2 perang Arab-Israel. Akhirnya Israel memang mengembalikan daerah Sinai dan Golan ke Mesir dan Yordania tapi tidak ke Suriah, karena Suriah menolak berdamai dengan Israel. Israel juga menolak mengembalikan Yerusalem karena merasa ini kota suci mereka dan mereka diserang duluan saat perang Arab-Israel dulu.

 


 

7.  Setelah perjanjian camp David 1982 Israel akhirnya mengembalikan sebagian besar tanah orang2 Arab. Dan pada tahun 1988 akhirnya orang2 Arab memrpoklamasikan kemerdekaanya sebagai sebuah negara merdeka yg bernama Palestina, tapi saat itu wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza masih dibawah kekuasaan dan kontrol Israel.

 

Nantinya saat perjanjian Oslo tahun 1993 sampai 2000, Israel memberikan wilayah Tepi Barat kepada Palestina dibawah kontrol Fatah, dan pada perjanjian Unilateral 2005, Israel memberikan wilayah jalur Gaza kepada Palestina dibawah kontrol Hamas.

 

 


 

Jadi dari sejarah ini sebenarnya justru Israel lah yg banyak kehilangan wilayahnya walaupun berkali2 memenangkan perang dengan negara2 Arab.

BTW : Fakta ini mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang Indonesia tapi masalahnya fakta tetaplah fakta ente mau suka mau enggak sejarahnya memang begitu.

 


Sumber :

Kaum Muslim Yg Saling Bunuh Di Suriah Dan Yaman, Jumlahnya Lebih Besar Dari Yg Dibunuh Israel


 

Kemaren teman ane mengatakan dengan heroiknya kepada ane : “Tak Perlu Jadi Muslim, Hanya Perlu Menjadi Manusia untuk Bela Palestina”

 

Kalimat ini seakan2 mengajak orang2 untuk bersimpati kepada rakyat Palestina yg sangat menderita di bunuhi Israel, tanpa memandang agama.

 

Semboyan ini terlihat indah di ucapkan sayangnya ironi dalam kenyataannya. Kenapa ??

 

Karena sebenarnya orang Palestina yg terbunuh selama 12 tahun konflik Israel vs Palestina itu cuman sebesar 5.590 orang.

 

Sebaliknya dalam kurun waktu 8 tahun konflik Suriah ada setidaknya 370.000 orang yg terbunuh, dan konflik Yaman vs Arab Saudi yg berlangsung sekitar 4 tahun udah membunuh setidaknya 100.000 orang.

 

Tentunya dari data dan fakta statistik ini kita bisa melihat tragedi kemanusian di timur-tengah itu bukan terjadi di Palestina, tapi di Suriah dan Yaman. Tapi ironismya peristiwa di Suriah dan Yaman yg korban jiwanya sampai skala ratusan ribu jiwa ini, seakan2 kurang ramai pembelaanya di dunia Islam bila dibandingkan pembelaan kepada Palestina.

 

Apakah semua ini karena pelaku pembunuhan muslim di Yaman dan Suriah adalah sesama muslim (Yaitu negara Arab Saudi dan Pemberontak Suni) sehingga beritanya kurang heboh dibandingkan Palestina yg dibunuh non-muslim Israel ?? Klo iya jawabannya, maka ente gak pantes bicara kemanusian di depan ane karena ente memakai standar ganda dalam membela kemanusiaan.

 

(Yaitu klo segama woles saja bukan penjahat, macam Arab saudi dan Jihadis Suriah, tapi sebaliknya klo beda agama baru kejam dan bengis macam Israel).

 


 

Sumber :

https://www.statista.com/chart/16516/

https://internasional.kompas.com

https://international.sindonews.com

https://www.vox.com/