Pemenang Sebenarnya Dalam Perang Rusia Vs Ukraina Ini Adalah Amerika Walaupun Gak Ikut Perang


 

Banyak orang yg bilang Amerika pengecut karena gak berani perang head to head ama Rusia di Ukraina, tapi ane punya fikiran berbeda karena klo kita bicara dengan data justru dalam perang Rusia vs Ukraina ini, pemenang sebenarnya adalah Amerika walaupun gak ngapa2in. Kenapa ??


 

1.  Klo kita lihat budget militer Ukraina vs Rusia selama setahun jelas Ukrina kalah jauh dengan Rusia, karena anggaran militer Ukraina cuman $5,9 Milyar sedangkan Rusia cuman $61,7 Milyar atau anggaran militer Rusia 10x lipat dari Ukraina.

 

Jadi jelas hitungan diatas kertasnya sangat mudah Rusia menghancurkan Ukraina dengan anggara militer 10x lipat lebih besar, tapi apa yg terjadi ?? Perang Rusia vs Ukraina yg diramalkan cuman berlangsung beberapa hari ini menjadi berlarut2 dan hal ini membuat Rusia rugi besar, karena untuk menggerakan perang ini Rusia udah menghabiskan $7 Milyar dollar anggaran militernya karena banyaknya unit militer yg hancur dan ribuan prajurit yg terbunuh, bahkan klo di total kerugian Rusia dari berbagai sektor (termasuk sektor ekonomi) dalam perang ini udah menguras hampir $20 Milyar dollar perhari karena menghadapi berbagai sangsi juga.

 


 

2.  Di sisi lain Amerika walaupun cuman diam2 bae tapi anggaran militernya sebenarnya sangat besar dimana anggaran militer Amerika mencapai $778 Milyar, bandingkan ama Rusia yg cuman $61 Milyar atau Ukraina yg cuman $5,9 Milyar.

 

(Bahkan anggaran militer Amerika ini hampir sebesar gabungan 11 negara terkuat di dunia, termasuk Cina dan Rusia juga)

 

Selain itu juga eksport persenjataan dan peralatan militer Amerika terbesar di dunia, hampir 54% pasar senjata dan peralatan militer dunia di kuasai oleh Amerika. Hal ini menunjukan Military industrial complex Amerika, sebenarnya sangat besar bahkan jauh mengalahkan Rusia.

 

 

Jadi sebenarnya dengan anggaran militer sebesar itu Amerika sanggup aja berperang dengan Rusia bahkan sekaligus dengan Cina + Iran + Korut, tapi kenapa hal itu gak di lakukan Amerika ??
Karena dalam perang Rusia vs Ukraina ini Amerika bermain cantik karena memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai macam sangsi politik dan ekonomi kepada Rusia dengan alasan invasi Rusia ke Ukraina, yg pasti di dukung publik dunia. Bahkan hal ini ikut menyeret Uni Eropa melakukan berbagai sangsi juga kepada Rusia.

 

Di sisi lain selain memberikan sangsi politik dan ekonomi yg menghancurkan ekonomi Rusia, Amerika juga mengirimkan berbagai peralatan militer ke Ukraina. Bahkan hari ini ada jargon di Ukraina tentang Santo Javelin sang pelindung Ukraina, dimana Javelin sendiri nama roket anti tank buatan Amerika yg sukses menghancurkan ratusan Tank dan mobil lapis baja Rusia.

 

Dengan terkenalnya roket Javelin dalam konflik Ukraina ini tentunya ajang promosi bagus bagi industri militer Amerika dan jelas dampaknya makin banyak negara yg lebih memilih membeli persenjataan militer kepada Amerika ketimbang Rusia.

 

Bahkan sekarang negara2 Eropa (terutama anggota NATO) berlomba2 membeli peralatan militer Amerika terutama roket Stinger dan Javelin ini sebagai cadangan militernya maupun untuk dikirimkan sebagai bantuan bagi Ukraina yg membuat invasi Rusia ke Ukraina ini semakin lama yg jelas semakin merugikan Rusia.

 

 


 

Jadi bisa dilihat dalam perang Rusia vs Ukraina ini pemenang sebenarnya adalah Amerika, karena tanpa perlu menembakan sebutir peluru atau menggerakan pasukan militernya, Amerika udah sukses membuat ekonomi Rusia morat-marit dan jadi ajang promosi bagus bagi industri militer Amerika yg sukses membuat peralatan militernya di borong NATO dan berbagai negara lainnya.
Jadi pada akhirnya apapun hasil perang Rusia vs Ukraina ini mau Rusia sukses mencaplok Ukraina atau bahkan gagal, pemenang sejatinya tetap Amerika.

 

Well Amerika mungkin sudah khatam “Art of War – Sun Tzu” yg mengatakan Seni perang tertinggi adalah menaklukkan musuh tanpa berperang.”

 

 

HOLODOMOR (Teror Kelaparan) Salah Satu Sejarah Kelam Yg Membuat Ukraina Dan Rusia Tidak Bakal Bisa Bersatu Lagi

 


 

Salah satu sebab banyak orang Indonesia mendukung Putin dalam invasinya ke Ukraina ini adalah karena mereka mengamini narasi seperti dibawah ini (bagian kiri) yg menarasikan seakan2 Rusia adalah seorang suami yg baik sedangkan Ukraina adalah seorang istri yg gak tahu diri dan menghianati suaminya.

 

Narasi ini sebenarnya bikinan orang2 Cina di weibo (medsosnya Cina) yg kemudian di sebarkan di Indonesia. Narasi ini sederhana dan pasti mudah dicerna oleh masyarakat Indonesia yg kita semua tahu tingkat literasi sejarahnya minim, padahal narasi ini gak tepat untuk menggambarkan hubungan historis antara Rusia dan Ukraina yg berdarah2.

 


 

Rusia dan Ukraina sendiri memiliki sejarah kelam yg panjang, sehingga membuat mereka hampir gak mungkin disatukan lagi dalam sebuah negara. Salah satu sejarah kelam Ukraina yg membuat mereka gak sudi lagi gabung dengan Rusia adalah sejarah HOLODOMOR yg bahkan bisa dikategorikan sebagai genosida orang Ukraina.

 

Holodomor sendiri adalah peristiwa kematian masal penduduk Ukraina sepanjang tahun 1932 – 1933 karena kelaparan akibat kebijakan gila Stalin sang pemimpin Soviet saat itu.
Dimasa itu Stalin punya ide nyeleneh yaitu bikin program kolektivisasi pertanian dengan memaksa para petani di seluruh Uni Soviet untuk menyerahkan lahan pribadi, peralatan pertanian, dan ternak mereka. Lalu para petani ini dipaksa untuk berkerja di pertanian kolektif milik negara di daerah Rusia. Stalin berpendapat dengan sistem pertanian kolektif semacam ini Soviet bisa menghasilkan hasil pertanian besar yg nantinya di jual ke luar negri untuk membiayai sektor Industri dan militer Uni Soviet.

 

Nah penduduk Ukraina menolak program ini karena mereka beranggapan hal ini semacam perbudakan dan cuman menguntungkan sektor industri dan militer doang di pusat (Rusia). Akibat penolakan ini Stalin murka dan mencanangkan gerakan “Dekulakisasi” yg merupakan kampanye kekerasan untuk menangkap dan mendeportasi orang2 yg menolak program pertanian kolektif ini. Orang2 yg menoak ini nantinya di sebut sebagai kaum “Kulak” yang berarti musuh negara yg harus dilenyapkan.

 

Hampir 500.000 sampai 1 juta orang Ukraina yg membangkang dan menolak program Stalin ini di penjara atau di buang ke Siberia yg dingin dan tandus bersama keluarganya, lalu harta dan tanahnya disita negara. Bahkan sering kali mereka ditinggalkan begitu saja di Siberia ini tanpa makanan maupun tempat berlindung, yg mengakibatkan sebagian besar orang Ukraina ini meninggal di Siberia (terutama anak2 dan orang tua).

 

Selain itu Stalin juga menetapkan pajak yg sangat tinggi bagi orang2 Ukraina sehingga mereka gak bisa memenuhi kewajiban pajaknya hingga akhirnya tanah dan hartanya terpaksa disita negara. Gak cukup sampai disitu Stalin juga sering memotong jatah makanan di desa-desa Ukraina sehingga mengakibatkan kelaparan masal di daerah Ukraina ini. Ditambah lagi dengan aturan keras yg menyatakan siapa pun yang ditemukan mengambil makanan dari ladang tempat mereka bekerja, akan ditangkap dan dieksekusi ditempat. Sementara itu, blokade militer dibangun di sekitar desa untuk mencegah masuknya makanan dari luar ke desa-desa di Ukraina. Pokoknya jaman itu penduduk Ukraina dibikin sangat menderita oleh Stalin karena berani membangkang perintahnya.

 

 

Kebijakan gila Stalin ini mengakibatkan hampir ribuan orang Ukraina meninggal setiap harinya karena kelaparan, penyakit, maupun dibunuhi tentara merah Stalin. Total selama kebijakan ini diterapkan ada sekitar 3 – 10 juta orang Ukraina meninggal (menurut data PBB). Nantinya peristiwa ini lebih dikenal sebagai peristiwa HOLODOMOR, yg membuat orang Ukraina menjadi membenci Rusia dan sejak lama ingin pisah dari Uni Soviet.

 

Pada tahun 2008 setelah Ukraina merdeka sepenuhnya dari Rusia, pemerintah Ukraina mendirikan museum peringatan peristiwa Holodomor ini di bukit Pechersk (dekat Kiev) yg berisi dokumentasi dan photo2 korban era kelam Holodomor ini. Museum HOLODOMOR ini sendiri di tandai dengan patung seorang gadis kecil kurus kelaparan yg memegang seikat gandum, selain versi real museum Holodomor juga ada versi dunia mayanya di : https://holodomormuseum.org.ua/en/

 

 


 

Nah dari sejarah kelam ini kita bisa lihat sebenarnya Rusia bukanlah suami yg baik2 amir, tapi lebih cenderung suami yg sering melakukan KDRT kepada istri2nya. Jadi wajar aja istrinya mencari pria lain yg lebih baik seperti NATO atau Amerika.

 


 

Sumber ane ambil dari berbagai sumber baik dari dokumen PBB, media barat, media sejarah netral, dan media Rusia sendiri juga biar gak dibilang ini propanda dan hoax:

Rusia Yg Melanggar Perjanjian Yg Disalahkan Malah Ukraina (Kekuatan Propaganda Kremlin)

 


Banyak orang Indonesia sok tau yg bilang wajar Ukraina di serang Rusia karena “udah berkhianat melanggar perjanjian dengan Rusia yg melarang Ukraina bergabung dengan NATO”, tapi klo di tanya perjanjian mana yg mereka maksud itu, mereka pasti gak bisa jawab.

 

Soalnya memang gak ada perjanjian konyol semacam itu yg ada justru perjanjian sebaliknya yaitu perjanjian : Budapest Memorandum 1994 yg mengatakan “Negara Rusia, Inggris, dan Amerika dilarang mengancam, menggunakan kekuatan militer, maupun sangsi ekonomi kepada Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan, sebagai hasil dari penyerahan ribuan senjata nuklir kepada Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet dulu”.

 

Untuk di ketahui dulu Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan mewarisi ribuan senjata nuklir dari Uni Soviet setelah negara ini bubar. Hal ini karena Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan dulunya adalah negara dengan posisi strategis bagi Soviet untuk meletakan senjata nuklirnya, karena negara2 ini berbatasan langsung dengan Eropa dan menjadi deterrent (alat mengancam) militer kuat bagi Fakta Warsawa untuk mengunci NATO secara politik dan militer.

 

Jadi serangan Rusia ke Ukraina itu justru melanggar perjanjian Budapest Memorandum 1994, sedangkan perjanjian yg melarang Ukraina gabung NATO itu cuman bualan dan propaganda buzzer2 Rusia, Cina, dan Iran doang.

 

 


credit : services archaeology and heritage association

Realitas Politik Lebih Penting Dari Bacodan Netizen

 


Walaupun banyak rakyat Indonesia yg jadi PP (pemuda putin) dan FBR (fans berat Rusia), tapi kenapa dalam pemungutan suara di PBB Indonesia lebih condong menolak invasi Rusia ke Ukraina sama seperti negara2 Barat lainnya ??

 

Alasannya sederhana yaitu Rusia sebenarnya gak banyak gunanya bagi Indonesia, bisa dilihat dari data : investor terbesar di Indonesia gak ada Rusia, pemberi pinjaman terbesar bagi Indonesia juga gak ada Rusia, lalu tujuann ekspor terbesar Indonesia juga gak ada Rusia, dan mitra dagang terbesar Indonesia lagi2 di listnya gak ada Rusia. Yg ada justru gak jauh2 dari Singapura, Cina, Amerika, Jepang, dan negara2 barat.

 

Jadi walaupun rakyat awam indonesia jejeritan dukung invasi Rusia di ukraina dan jadi fans berat Putin, tetep aja menurut pemerintah realitas politik lebih penting dari bacodan netizen yg gak ngerti apa2. Karena kas negara harus di isi dengan devisa real bukannya di isi bacodan halu netizen.

 

 

Membandingkan Ukraina Dengan Palestina Itu Ngawur

 


Banyak orang2 membandingkan perlakuan gak adil dalam konflik Ukraina dengan Palestina, seperti mengatakan :

 

1.  Klo Ukraina di serang Rusia negara Amerika dan Eropa beramai2 membantunya, tapi saat Palestina di serang Israel gak ada yg bantu.

 

2.  Saat Rusia menginvasi Ukraina, Rusia mendapatkan banyak sangsi dari berbagai negara (termasuk team sepak bolanya di banned FiFA) sedangkan saat Israel menyerang Palestina gak ada sangsi apa2.

 

3.  Saat Rusia menyerang Ukraina semua ramai menganggap ini invasi, tapi klo negara barat menyerang negara lain dunia seakan2 diam.

 

Well sebenarnya narasi perbandingan ini agak sesat dan ngawur karena faktanya :

 


1.  Donatur terbesar Palestina itu justru Amerika dan negara2 Eropa, bukan negara2 Islam. Cuman saudi negara Islam yg memberikan bantuan terbesar bagi Palestina sedangkan negara Islam lainnya model Indonesia, Malaysia, dan Pakistan biasanya cuman bantu doa doang atau recehan yg gak sebanding dengan bantuan negara2 tersebut, tapi ributnya udah kaya donatur palestina terbesar.

 

 

 


2.  Permasalahnya klo Israel biasanya menyerang jalur Gaza ya karena Israel di tembakin Hamas pake roket dari jalur Gaza makanya di balas Israel menyerang jalur Gaza, tapi bukan berarti jalur Gaza di caplok Israel karena habis membalas serangan tentara Israel balik lagi kenegaranya (kan jalur Gaza sampai hari ini masih wilayah Palestina bukan wilayah Israel). Bandingkan dengan Rusia yg memang berniat mencaplok Ukraina dan semenanjung Krimea keseluruhan.

 

Selain itu Palestina itu bukan hanya jalur Gaza ada yg namanya Tepi barat (bahkan ibukota resmi dan pusat pemerintahan Palestina ada di Ramalah Tepi Barat bukan di Gaza) tapi pernahkan kalian dengar Tepi Barat di serang Israel ?? atau kalian taunya Palestina itu cuman Gaza doang ??

 

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ramallah

 

 


3.  Sebenarnya saling serang dan saling Invasi gak hanya di lakukan Amerika dan Israel doang, Turki, dan Arab Saudi juga melakukannya.

 

Bahkan udah bertahun2 Saudi dan koalisi negara2 Arab menginvasi Yaman, lalu Turki juga udah bertahun2 mengebomi Suriah dan Iraq untuk membantai Suku Kurdi tapi apa dunia bertindak ?? bahkan ente sendiri mungkin gak tau atau gak peduli Yaman di serang Arab Saudi atau suku Kurdi dibantai Turki, padahal baik Yaman dan Kurdi masih sesama orang Islam. Bahkan awal perang sipil Suriah itu sendiri disulut oleh negara2 Arab sendiri untuk menyingkirkan rezim yg dibakengin Iran.

 


Jadi sebelum membandingkan ketidakadilan invasi Rusia dengan Amerika atau membandingkan bantuan Ukraina dengan Palestina, coba adilkan dulu sudut pandang ente dengan melihat : siapa donatur terbesar Palestina, siapa yg menyerang Yaman, siapa yg mengebomi Kurdi, dan siapa memulai perang Suriah, lalu kenapa dunia diam dan gak ada sangsi bagi negara2 yg terlibat.