Suatu Hari Kelak Kita Mungkin Gak Perlu Lagi Guru

 

 

Teman ane yg dosen mengatakan “secanggih apapun teknologi tidak bisa menggantikan peran guru” tapi ane sendiri kurang setuju dengan hal itu. kenapa ??
secara realitisnya saja hari ini banyak siswa dan anak didik lebih mudah memahami sebuah pelajaran dari penjelasan chanel2 “orang India di youtube” ketimbang penjelasan dari para guru maupun dosen. Bahkan hal ini sampai jadi bahan meme di berbagai forum internet global.

 


 

(NB : bagi yg gak tahu hari ini ada trend di kalangan orang2 india yg miskin2 dan nauzubileh banyaknya itu agar mendapatkan penghasilan yg lumayan, adalah dengan cara membikin video tutorial kemudian di upload di youtube. Itu sebabnya banyak chanel tutorial di youtube di dominasi orang2 india, ya walaupun logat inggris mereka lucu, tapi mereka memiliki tutorial yg membahas masalah permesinan, matematika, fisika, kimia, biologi, kedokteran, sampai tutorial untuk bikin senjata nuklir segala ada).

 


 

Nah dari fenomena banyak youtuber india yg bikin tutorial ini banyak siswa, mahasiswa, bahkan profesional yg terbantu karena orang2 india ini menjelaskan suatu masalah dengan sederhana sehingga mudah di pahami semua orang, berbeda dengan para guru dan dosen di dunia real yg menjelaskan dengan ribet. Bahkan terkadang para youtuber india ini memberikan source pelajarannya secara cuma2 berbeda dengan sekolahan yg biasanya nyuruh murid atau mahasiswanya nebus buku dengan harga mahal.

Bahkan ane pribadi banyak mendapatkan skill dari belajar di youtube ini, termasuk skill ane untuk cari duit hari ini pun ane pelajari di dunia online dan youtube bukan di bangku sekolahan atau kuliahan.

 


 

Dari fenomena inilah ane bisa menyimpulkan klo teknologi memang bisa menggantikan peran guru. Bahkan mungkin suatu hari kelak peran guru mungkin tidak di perlukan lagi saat manusia menuju ke arah singularitas teknologi, dimana manusia bisa menggabungkan dirinya dengan mesin. Di saat ini nanti mungkin semua pelajaran dan pengetahuan bisa langsung di transferkan dari internet langsung menuju otak kita. Hal ini mungkin terdengar gila dan gak masuk akal tapi sebenarnya arah menuju kesana sudah terjadi hari ini, dimana beberapa hari kmrn ane baca Elon Musk lagi bikin chip yg bisa mentransferkan streaming musik langsung ke otak

 

(Sumber : https://www.independent.co.uk/…/elon-musk-neuralink…).

 

Nah klo semua hal itu terjadi di masa depan mungkin peran guru akan tersingkirkan oleh teknologi. Kalian boleh saja gak sependapat ama ane atau menganggap ane menghina profesi guru, tapi sebenarnya hal yg ane tuliskan diatas adalah evolusi budaya dimana di setiap jaman akan selalu ada profesi yg hilang dan ada profesi baru lagi yg muncul, sama seperti profesi ojek dan taksi pangkalan yg beberapa tahun ini mulai punah di gusur ojol dan taxol.

Tidak Suka Makam Nabi Di Rusak, Tapi Kenapa Mau Merusak Makam Tokoh Agama Lain ??

 

 

Ane ingat beberapa tahun yg lalu sempat terjadi kehebohan karena ada isu makam nabi Muhammad di mesjid nabawi sana mau di bongkar. Sontak isu ini di respon dengan keras oleh dunia islam, berbagai ormas islam mengutuk hal ini bahkan PBNU yg terkenal woles saja ikut mengecam bahkan mengancam kerajaan arab saudi, sedangkan FPI malah sesumbar mau menggalang kekuatan dunia untuk berjihad melawan pembongkaran ini walaupun entah dengan apa mereka bisa ke arab sana mengingkat banyak membernya yg masih punya tunggakan cicilan motor. Tapi akhirnya setelah di klarifikasi duta besar arab saudi isu itu ternyata cuman hoax belaka.

 

Dari hal ini kita melihat suatu umat agama pasti marah klo makam tokoh besar agamanya di bongkar atau di rusak orang lain, bahkan walaupun pelakunya sesama umat seagama hal itu juga tidak bisa di benarkan. Dan hal ini wajar saja karena penghormatan dan kefanatikan kepada tokoh suatu agama memang umum terjadi di semua agama.

 

Tapi lucunya sering kali umat islam juga melakukan standar ganda, dimana mereka pasti marah klo kuburan tokoh agamanya di bongkar atau di rusak pihak lain, Tapi di sisi lain banyak diantara mereka justru malah mau membongkar dan merusak kuburan tokoh umat agama lainnya (seperti kuburan tokoh agama sunda wiwitan ini) cuman karena dianggap syirik dalam kacamata agamanya sendiri.

 

Hal ini tentu hal yg salah besar karena memaksakan pandangan agamanya kepada agama lainnya dan ironisnya hal semacam ini justru bertentangan dengan prinsip keadilan dalam islam sendiri yg berbunyi “jangan sampai kebencianmu kepada suatu golongan membuatmu berlaku zholim dan tidak adil kepada mereka”

Agama Itu Sebenarnya Tentang Penafsiran Manusia

 

 

Banyak orang meyakini sepenuh hati klo agama adalah kebenaran mutlak yg tidak terbantahkan.

 

Tapi sayangnya hal semacam itu sebenarnya delusi karena dalam agama sendiri kebenaran itu bersifat subjektive karena ada banyak versi tergantung tafsir tokoh agama mana yg mau di pakai.

Seperti contohnya gambar di bawah ini : ada ulama yg beranggapan wanita lebih mudah masuk neraka, ada juga ulama yg berpendapat sebaliknya wanita lebih mudah masuk surga.
Jadi mana yg benar ??

 

ya itu sangat tergantung tokoh agama mana yg mau ente ikuti.

Perbedaan Pemikiran Orang Islam Abad Ke 10 Dengan Abad 21

 

 

 

๐Ÿ‘‰ Penyakit : muntah darah

 

๐Ÿ‘‰ Islam abad 10 masehi : melakukan penelitian medis dan bikin risalah medis ุงู„ู‚ุงู†ูˆู† ููŠ ุงู„ุทุจโ€Ž (al-Qฤnลซn fฤซ al-แนฌibb / The Canon of Medicine) yg di pakai sebagai rujukan dunia medis timur dan barat selama 6 abad.

 

๐Ÿ‘‰ Islam abad 21 masehi : ini pasti perbuatan jin yg gak senang saya dakwah.

 

๐Ÿ‘‰ Hasilnya : umat islam walaupun umat agama no 2 terbesar di dunia hari ini, tapi kurang dari 1% yg menang hadiah Nobel.

 

 

Adil Sejak Dalam Fikiran Dalam Melihat Demokrasi

Ane dulu adalah pendukung Ahok dan Jokowi yg lumayan militan (mungkin teman2 lama dah tau track record ane dulu heheh), bahkan sampai hari ini ane tetap beranggapan vonis penistaan agama kepada Ahok dulu itu cuman omong kosong politik doang yg digerakan oleh Rizieq cs.

 

Tapi ane sependapat dengan meme dari page ini. Ane juga menolak keras klo Anies di lengserkan oleh pendukung fanatik Ahok dan Jokowi bebal yg masih gak terima klo Anies jadi gubernur Jakarta. Kenapa ?? Karena Anies itu dipilih oleh mayoritas rakyat jakarta sebagai gubernur, yg artinya rakyat jakarta memang lebih menghendaki gubernur mereka adalah Anies bukan Ahok.
Dan pilihan ini harus di hormati sebagai sebuah proses demokrasi yg sah, dimana pemimpin dipilih berdasarkan suara pendukung terbanyak dalam pilkada. Kita gak bisa teriak2 usir HTI dan pendukung khilafah karena mereka anti demokrasi, tapi di sisi lain kita juga gak menghargai proses terpilihnya Anies secara demokrasi.

 

Begitu juga dengan jokowi walaupun ane sekarang berbalik sering mengkritik dan nge-memein Jokowi and PDIP ganks tapi ane menolak sepenuhnya Jokowi di lengserkan sama seperti penolakan ane klo Anies juga dilengserkan. Karena kedua orang ini terpilih jadi pemimpin Indonesia dan Jakarta melalui proses demokrasi yg sah. Sedangkan masalah heboh2 demo 212 yg melengserkan Ahok atau masalah tuduhan Jokowi dan PDIP = PKI itu semua cuman drama dan bualan politik doang, bukan alasan kuat untuk melengserkan mereka berdua.

 

Jadi pada akhirnya walaupun seorang pemimpin yg terpilih tidak kita sukai, tapi tetap kita harus menghargai demokrasi karena demokrasi itu adalah suara rakyat banyak yg sesuai dengan adagium politik lama yg menjadi dasar sebuah negara demokratis yaitu “Vox populis Vox Dei” (suara rakyat banyak, ya suara tuhan (tentunya bagi yg percaya tuhan))