Penyebab Mundurnya Amerika Dari Afganistan


 

Saat Taliban kmrn berhasil merebut kekuasaan di Afganistan ane lihat banyak orang Indonesia yg merayakannya seakan2 Taliban sudah sukses mengusir penjajah Amerika, bahkan generasi tua boomer fansboy Taliban seperti opa Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan meromantisir kelompok ini seperti kelompok orang2 desa nan lugu yg berhasil menumbangkan kekuasaan hegemoni dunia seperti Amerika dan NATO, sama seperti perjuangan Vietcong dulu yg berhasil mempecundangi Amerika di Vietnam (tentunya mereka gak menulis klo Vietcong itu komunis)
Orang2 ini gak tau atau pura gak mau tau, klo permasalahan Taliban di Afganistan itu gak sesederhana orang desa nan lugu mengusir penjajah karena faktanya :

 


1.  Taliban sendiri awalnya terbentuk dari kelompok pejuang Mujahidin Afganistan dulu saat perang Soviet-Afganistan (1979-1989). Dalam perang Soviet-Afganistan (1979-1989) pemerintah Amerika bersama dengan Arab saudi dan berbagai negara muslim (bahkan termasuk Israel juga) secara diam2 membantu, melatih, memodali, dan mempersenjatai kelompok pejuang Afganistan yg berniat melawan Uni Soviet.

 

Bantuan diam2 Amerika bersama negara2 Islam (dan Israel) ini nantinya dikenal sebagai Operation Cyclone yg merupakan operasi intelejen terbesar Amerika sepanjang sejarah karena menyedot anggaran sampai dengan angka 3 Milyar Dollar (dari anggaran awal yg harusnya cuman 200 juta dollar saja). Besarnya anggaran ini karena selain Amerika mengirimkan ribuan rudal Stinger dan persenjataan soviet seperti AK 47 yg dibeli dari Israel melalui perantara Mesir, juga meliputi upaya pelatihan militer bagi para Mujahidin ini oleh CIA dan para kontraktor militer dari Amerika, Saudi, Pakistan, dan berbagai negara islam lainnya.

 

Bahkan nantinya Amerika, Pakistan, dan Arab Saudi sampai khusus mendidik anak2 muda etnis Pastun di berbagai Madrasah di Afganistan agar bisa membendung pengaruh propaganda komunis Soviet dengan Ideologi Islamis. Nah dari anak2 muda etnis Pastun inilah nantinya Taliban muncul. Taliban sendiri aslinya berarti “Pelajar / Murid” yg menandakan mereka awalnya adalah tentara pelajar Islam dari berbagai Madrasah2 di Afganistan.

 

Selain Mujahidin dan Taliban, bahkan Osama Bin Laden dulu pun sebenarnya salah satu didikan CIA saat perang Soviet-Afganistan ini. Tapi nantinya Bin Laden justru membangkang dengan menyerang berbagai fasilitas Amerika seperti pengeboman kedubes Amerika di Nairobi, Kenya, pengeboman kapal perang USS Cole, sampai serangan WTC, dan pembunuhan pejuang legendaris Afganistan saat perang Soviet-Afganistan yaitu “Ahmed Shah Massoud”.

 

Bagi yg gak percaya dulu Mujahidin, Taliban, dan Osama bin Laden adalah antek dan didikan Amerika bisa baca di sumber2 dibawah ini :

https://en.wikipedia.org/wiki/Operation_Cyclone
https://en.wikipedia.org/…/Charlie_Wilson_(Texas…
https://id.wikipedia.org/wiki/Taliban
https://www.independent.co.uk/…/robert-fisk-osama-bin…
https://www.nationalgeographic.com/…/centuries-long…
https://twitter.com/CIA/status/1379437049728659459
https://www.washingtonpost.com/…/history-trump-cia-was…/
https://tirto.id/osama-bin-laden-adalah-bekas-antek-yang…
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58200920

 


2. Taliban sekarang berhasil menguasai Afganistan sebenarnya karena restu Amerika sendiri saat Taliban dan Amerika sepakat untuk menandatangani perjanjian damai 2020 di Doha, Qatar. (dan pembicaraan perjanjian damai ini sebenarnya udah di mulai sejak 2017 dulu)

 

Dalam perjanjian di 2020 di Doha ini Amerika emang berniat menarik pasukannya sepenuhnya dari Afganistan. Penarikan ini terjadi karena Amerika menilai anggaran militer mereka selama invasi Afganistan selama 20 tahun udah sangat besar yaitu mencapai 2 Triliun dollar yg menguras sebagian besar APBN Amerika, selain itu misi War on terror sendiri yg memotivasi Amerika menyerang Afganistan sebenarnya udah usai saat Osama bin Laden berhasil di bunuh dulu. Jadi dari sudut pandang Amerika tidak ada gunanya lagi berlama2 bercokol di Afganistan apalagi pemerintah resmi Afganistan juga korup yg semakin menguras anggaran Amerika juga. Selain itu dari faktor HAM, Amerika juga semakin gerah dianggap penjajah di Afganistan oleh banyak negara dan PBB sehingga meninggalkan Afganistan biar di urus oleh orang Afganistan sendiri adalah opsi terbaik bagi Amerika yg memang udah difikirkan lama sejak pemerintahan Trump sampai Biden ini.

 

Sebaliknya dari sisi Taliban, mereka pun menyambut positif penarikan tentara Amerika ini karena membuka peluang mereka kembali berkuasa dengan menggulingkan pemerintahan resmi Afganistan yg sejak awal emang di backing Amerika. Taliban sendiri berjanji tidak akan menyerang tentara Amerika yg ditarik mundur maupun wartawan Amerika di Afganistan. Mereka juga berjanji tidak akan lagi menampung kelompok Jihad global semacam Alqaeda maupun ISIS yg menggangu kepentingan Amerika, karena mereka belajar klo kembali menampung kelompok2 semacam ini mereka bisa di gulingkan Amerika lagi kayak tahun 2001 lalu.

 

Dari perjanjian Doha 2020 ini sebenarnya baik pihak Amerika maupun Taliban sama2 di untungkan. Tapi bagi orang2 awam di Indonesia maupun para fansboy Taliban diromantisir seakan2 Taliban berhasil mengusir Amerika padahal geopolitik global tidak sesederhana itu, ada banyak kepentingan dan pertimbangan untung ruginya Amerika klo amerika tetap bercokol di Afganistan. Apalagi ada yg mengclaim Amerika dan Taliban berdamai berkat jasa orang2 Indonesia, itumah claim halu para politikus Indonesia.

 

Sumber bagi yg mau baca2 tentang perjanjian damai Amerika dan Taliban, serta alasan utama kenapa Amerika meninggalkan Afganistan :

https://fortune.com/…/what-war-afghanistan-cost-lives…/
https://en.wikipedia.org/wiki/War_on_terror
https://en.wikipedia.org/wiki/Afghan_peace_process
https://www.bbc.com/news/world-asia-51689443
https://www.cfr.org/…/us-taliban-peace-deal-agreement…
https://en.wikipedia.org/wiki/Afghan_peace_process
https://www.kompas.com/…/perjanjian-damai-as-taliban…
https://www.voaindonesia.com/…/taliban…/5653447.html

 

 

 

5 Pandangan Dunia Islam Dalam Menyikapi Aksi Terorisme

 


 

Dalam menyikapi aksi terorisme dunia Islam sebenarnya terbelah menjadi 5 pandangan dari pandangan yg dewasa sampai pandangan yg nauzubileh konyolnya. Nah kelima pandangan itu antara lain adalah :

 


 

1.  Di mulai dari pandangan paling dewasa dan sesuai fakta bahwa aksi2 terorisme Islam itu memang terkait dengan dalil dan ayat2 dalam kitab suci Islam sendiri. Hal itu juga sesuai sejarah Islam sendiri yg memang sering diwarnai perang dan pertikaian sejak masa nabi Muhammad, masa sahabat, sampai masa para khalifah2.
Narasi perang dan kekerasan ini bisa kita temui di berbagai ayat, hadis, dalil, sirah, maupun sejarah islam sendiri yg merupakan inspirasi dan justifikasi (pembenaran) oleh para fundamentalis islam untuk melakukan aksi2 terorisme.

 

Itu sebabnya bagi kalangan intelektual islam maupun ustad yg memiliki pengetahuan dan pendidikan sejarah Islam secara mendalam (seperti cendekiawan islam liberal macam Ulil Abashar Abdalah, Ahmad Sahal, sampai Ustad wahabi macam Khalid Basalamah) mereka tidak akan membantah klo memang dalam islam sendiri ada ayat, hadis, dalil, dan sejarah kekerasan ini.

 

 


 

2.  Mengakui terorisme memang ada dalam dunia Islam, tapi beranggapan terorisme berasal dari kalangan islam selain mereka, yg mereka anggap sesat atau aliran Islam lain yg mereka anggap fundamentalis. Biasanya berbagai mazhab dan berbagai organisasi Islam saling tuding kelompok lainnya lah yg teroris sedangkan kelompok mereka adalah islam yg damai.

 

Yg paling umum adalah kelompok Aswaja menuding kelompok Wahabi dan Salafi sebagai teroris, atau kelompok Wahabi menuding kelompok Syiah sebagai teroris, atau kelompok ormas pesantren menuding kelompok islam tranasional teroris, atau kelompok islam tranasional menuding kelompok islam sufi sebagai teroris, atau kelompok liga arab menuding hizbullah teroris dan sebaliknya kelompok bulan sabit syiah menuding isis dan alqaeda adalah teroris.

 

Pokoknya mereka saling tuding kelompok islam lainnya teroris sedangkan kelompok mereka islam damai bukan teroris.

 

 


 

3.  Yg ketiga adalah pandangan mulai denial dan memposisikan dunia Islam sebagai pihak yg terzholimi sehingga aksi terorisme dianggap sebagai wujud dari perlawanan terhadap ketidakadilan dan kezholiman yg membuat mereka miskin dan bodoh.

 

Orang2 yg biasanya mendukung pemikiran ini adalah para politikus yg walaupun tahu aksi terorisme itu salah, tapi mereka tetap berusaha mendapatkan simpati dari kalangan dunia islam dengan melogikakan serangan terorisme itu seperti perjuangan dan protes dunia islam melawan ketidakadilan dan kesenjangan sosial.

 

Padahal klo kita lihat fakta banyak terorisme itu gak miskin2 amir seperti Osama bin laden, Dr Azahari, Dr Ayman al-Zawahiri, prof Abu Bakr al-Baghdadi, dll mereka itu bukan orang miskin dan bodoh.

 

 


 

4.  Pandangan denial sepenuhnya yg mencoba mengaburkan tindakan terorisme itu sebagai aksi rekayasa aparat sendiri dan konspirasi global untuk menjelek2an dan menyerang dunia Islam.
Biasanya yg memiliki pandangan semacam ini justru tokoh2 yg terkait dengan aksi terorisme lansung seperti ustad Abu bakar baasyir yg jelas2 udah terkait aksi terorisme di Indonesia sejak dekade 80an dulu bersama sohibnya Abdullah sungkar.

 

Mereka berusaha menciptakan ketidakpercayaan orang2 islam terhadap aparat hukum dan membangun teori konspirasi untuk menakut2i orang2 islam sehingga membenci dan mau sukarela menyerang aparat, institusi neara sendiri, dan negara lainnya karena dianggap musuh Islam.

 

Pandangan jenis ini justru berusaha menyuburkan dan melanggengkan aksi terorisme demi agenda politik dan ideologi mereka sendiri dengan metode spin opini dan argentum ad nausem (kebohongan yg berusaha dijadikan kebenaran).

 

 


 

5.  Pandangan denial yg paling absurd dan paling nauzubileh konyolnya dari semua pandangan diatas karena berusaha mati2an mengatakan terorisme tidak berasal dari dunia islam atau bahkan mengatakan teroris gak beragama alias kaum atheis sekalian.

 

Pandangan ini biasanya dianut oleh orang2 tua, elit politik, dan tokoh agama yg terguncang tidak bisa menerima fakta klo agama yg diyakininya selama ini bisa melahirkan para teroris2 bengis, atau untuk menjaga dukungan politik mereka tidak berkurang karena bila mengakui terorisme berasal dari orang2 dunia islam mereka bisa dibenci orang2 Islam walaupun hal itu memang kenyataan pahit yg tidak terbantahkan.

 

Pandangan kelima ini lama kelamaan semakin membosankan dan tidak akan dipercaya lagi oleh orang2 yg memiliki intelektualitas tinggi maupun para generasi muda yg cerdas2 karena seakan2 dunia islam lepas tanggun jawab terkait aksi terorisme yg jelas2 pelakunya barasal dari orang2 islam sendiri, sehingga sering kali muncul perlawanan seperti olok2an, satir, sarkasme, karikartur, dan trollan kepada orang2 tua, politikus, dan tokoh agama yg terguncang dan munafik ini.

 

 

 

 

 

Dewasalah, Mengatakan Teroris Tidak Beragama Itu Gak Bakal Menyelesaikan Masalah Terorisme

 


 

Saban kali ada kejadian bom bunuh diri dan aksi terorisme lainnya, para generasi tua, para alim ulama, sampai para politikus baik kubu oposisi maupun kubu penguasa, beramai2 mengatakan aksi terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama (terutama Islam), atau yg lebih konyol lagi mengatakan aksi terorisme ini dilakukan oleh orang2 gak beragama alias atheis.

 

Denial semacam ini sebenarnya justru jadi tertawaan generasi muda dan kaum intelektual, karena jelas kita semua tahu klo para teroris yg mengebom gereja itu adalah orang2 beragama Islam yg sangat yakin klo membunuh non-muslim (terutama kristen) adalah jalan Jihad mereka untuk masuk surga.

 


 

Denial dan ngeles semacam ini sebenarnya wujud ketakutan dan ketidaksukaan banyak orang islam terutama kalangan generasi tua, para alim ulama, maupun para politikus, klo agama yg diyakininanya sejak kecil terlihat buruk dan keji karena aksi para teroris itu.

 

1.  Tapi permasalahannya sekarang ketakutan dan ketidaksukaan orang islam klo sampai agamanya di stigma negatif itu tidak sebanding dengan nyawa yg melayang atau cacat permanen yg dialami para korban terorisme itu sendiri. Karena jelas ketakutan dan ketidaksukaan itu cuman masalah perasaan yg terluka doang, sebaliknya para korban terorisme dari agama lain itu yg terluka malah fisik dan phisikologisnya secara real bukan hanya perasaan doang.

 

2.  Dan terlebih lagi denial dan ngeles mengatakan teroris tidak beragama maupun teroris tidak ada kaitannya dengan Islam, justru semakin membuat dunia islam tidak bisa melakukan intropeksi dan koreksi sendiri terkait ada hal yg salah dalam doktrin dan dogma di dalam islam sendiri. Hal ini logikanya seperti saat ente sakit parah tapi dengan pedenya mengaku sehat wal afiat, hal itu tentunya gak akan menyembuhkan dirimu sendiri yg ada justru membuat penyakit elu tambah parah.

 

3.  Dan yg terakhir klo denial dan ngeles ini terus2an di lakukan orang2 dunia islam hal ini justru akan semakin membuat orang2 kehilangan kepercayaan kepada dunia Islam sendiri atau bahkan lebih buruk lagi justru membuat dunia islam menjadi bahan troll dan olok2an sejarah dan orang2 seluruh dunia karena membantah fakta real dengan denial gak jelas.

 

 

Teori Konspirasi Anti Vaksin Yg Sebenarnya Untuk Melindungi Para Gembong-gembong Teroris


 

Masalah vaksin dalam dunia islam salah satu masalah yg tidak kunjung usai, sejak dulu selalu saja terjadi perdebatan antara halal dan haram terkait masalah vaksin ini, bahkan ada yg beranggapan vaksin adalah konspirasi yahoodie yg mau menghancurkan dunia islam. Nah gerakan penolakan masalah vaksin dalam dunia islam ini sendiri ada sejarahnya, untuk lebih memahaminya bisa di baca tulisan lama ane ini, cekidot.

 


 

kampanye masive anti vaksin sbenarnya dulu pernah di lakukan di afganistan dan pakistan jaman taliban masih sangat berkuasa, dan mirisnya kampanye sesat ini di dukung penuh oleh pemerintah taliban saat itu, alqaeda, dan para ulama fundamentalis di afganistan dan pakistan

 

(bahkan saat itu taliban gak segan2 menembaki para pekerja medis semacam UNICEF, WHO, Red Cross, Bulan sabit merah atau lembaga kesehatan lainnya yg mencoba memvaksin anak2 di afganistan),

 

dan hasilnya kampanye antik vaksin ini sukses membunuh jutaan anak afganistan dan pakistan karena terserang penyakit ganas seperti Polio sampai campak.

 


 

Tapi mungkin muncul pertanyaan mengapa kampanye anti vaksin ini sendiri sampai di dukung habis2an oleh taliban, alqaeda, dan para ulama fundamentalis, apakah mereka bodoh ??

 

Jawabannya tidak, para elite taliban dan alqaeda adalah orang2 terdidik dan umumnya berasal dari kalangan aristokrat kaya raya dan mengenyam pendidikan bagus di eropa dan amerika. Mereka tau vaksin memang berguna, tapi mereka sengaja menyebarkan ketakutan dan teori konspirasi ngawur tentang vaksin ini karena mereka tahu dari program vaksin ini pemerintah tandingan afganistan aliansi utara yg anti taliban dan di dukung negara2 barat seperti NATO dan Amerika sedang berusaha menemukan tempat persembunyian pemimpin2 mereka (terutama Osama bin Laden) melalui pemetaan DNA anak2 gembong teroris ini yg diambil saat vaksinisasi.

 

 

Dan memang salah satu taktik rahasia (CovertOps) badan intelejen aliansi utara bersama CIA Amerika adalah menyamarkan agen2 intelejennya sebagai relawan vaksinisasi di afganistan untuk mencari tahu keberadaan ank2 gembong teroris ini, dimana logikanya bila anak para gembong teroris ini di ketahui persembunyiannya maka akan di ketahui pula tempat persembunyian orang tuanya (minimal ada petunjuk kearah persembunyian orang tuanya). Taktik ini sebenarnya di kecam dan di larang WHO tapi amerika tetap melakukannya secara diam2.

 

Jadi motif awal penolakan anti vaksin sendiri dalam dunia islam modern adalah untuk melindungi para gembong2 teroris seperti Osama bin Laden, Al Zawahiri, Mullah Omar, dll tanpa peduli jutaan anak2 afganistan dan pakistan yg gak berdosa ikut mati karena rentan kena penyakit berbahaya.

 

Tapi konyolnya setelah osama bin laden berhasil di temukan dan dibunuh Amerika, tetap saja hoax dan teori konspirasi anti vaksin dari afganistan ini masih saja menyebar luas dalam dunia islam, termasuk juga tersebar di republik ini, seperti contohnya di bawah ini,

 

yg jelas sebenarnya bagi orang2 terdidik dan orang2 yg ngerti kedokteran, narasi seperti di bawah ini hoax banget. Tapi tetap saja banyak orang2 bodoh di republik ini percaya banget, bahkan bukan hanya golongan umat islam, umat agama lainnya bahkan kaum atheist pun ada yg percaya bualan konspirasi anti vaksin semacam ini…. miris

 


 

Sumur bor :

 

https://www.scientificamerican.com/article/how-cia-fake-vaccination

https://www.nationalgeographic.com/news/2015/02/150227-polio

https://www.jhsph.edu/news/news-releases/2013/klag-CIA-vaccination

https://www.theguardian.com/world/2011/jul/11/cia-fake-vaccinations

https://www.npr.org/sections/thetwo-way/2014/05/20/314231260/cia-says-it-will-no-longer-use-vaccine-programs-as-cover

Gerakan Pemurnian Agama Yg Justru Menciptakan Lingkaran Kekerasan

 

 


 

Salah satu masalah terbesar doktrin agama2 saat ini adalah pemikiran mau memurnikan ajaran agamanya dengan cara apapun (kaum Purist atau Puritan) dan kacaunya hampir semua agama memiliki gerakan semacam ini, yg umumnya di isi para fundamentalis agama yg lebih suka menempuh jalan kekerasan untuk memurnikan agamanya.

 


 

1.  Klo di dunia islam sendiri gerakan pemurniaan agama ini biasanya di lakukan oleh kelompok fundamentalis Deobandi dan Salafi yg nantinya berkembang menjadi salafi jihad dan taliban yg melakukan pemurnian syariat Islam dengan jalan pedang alias tindakan terorisme. Dari Alqaeda, Jabat al Nusra, Boko Haram, Abu sayaf, sampai ISIS dan Taliban itu sangat kental nuansa pemurnian syariat islamnya yg ingin mengembalikan peradaban modern seperti peradaban islam di arab abad 7 masehi lalu dengam jalan pemaksaan dan kekerasan.

 

Kelompok pemurnian Islam ini sangat alergi dan sangat anti segala sesuatu yg tidak islami dan tidak sesuai dengan syariat Islam lampau atau biasa mereka sebut bidah, kurafat, sirik, dan musrik. Bahkan bagi orang2 yg sudah sangat fanatik dengan doktrin pemurnian Islam mereka gak segan2 merusak patung, tempat ibadah orang lain, atau membunuhi orang2 di luar islam karena mereka percaya kaum2 di luar Islam ini kaum kafer yg selalu membenci mereka dan harus di perangi sampai habis atau sampai jadi mualaf. Bahkan sesama islam seperti Syiah, Sufi, atau Ahamadiyah saja bisa mereka usir atau mereka bunuh juga karena dianggap mereka itu kalangan yg merusak islam atau kalangan islam sesat.

 

Contoh kasusnya di Indonesia sendiri adalah : pengusiran warga syiah Sampang Madura, dan pembunuhan kejam warga Ahmadiyah Cikeusik Jawa barat dulu.

 


 

2.  Sedangkan di dunia kristen gerakan pemurnian agama ini biasanya di lakukan oleh kelompok white-supremacy, arayan group, KKK, atau kelompok Neo-Nazi.

 

Mereka ini umumnya memiliki pemikiran klo kristen itu diturunkan tuhan untuk kaum kulit putih agar memimpin dunia karena mereka beranggapan ras manusia paling mulia adalah ras kulit putih seperti Yesus yg digambarkan sebagai sosok orang eropa dengan rambut blonde

 

(padahal fakta sejarah aslinya jelas menunjukan yesus itu orang timur tengah bukan orang eropa, dan pastinya yesus TIDAK berkulit putih).

 

kelompok pemurnian kristen ini umumnya berpadangan mereka ingin memurnikan ajaran kristen dari orang2 kulit berwarna terutama ras kulit hitam dan Yahudi, karena mereka merasa Yahudi yg adalah penghianat Yesus

 

(itu sebabnya dalam buku doktrin NAZ1 yaitu Mein Kampf, H!tler menganggap dirinya adalah pedang tuhan untuk menghukum penghianatan kaum Yahudi dulu kepada Yesus dan berkeinginan memurnikan ras Arya atau ras kulit putih dari ras lainnya).

 

Sedangkan ras kulit hitam mereka anggap ras budak dan terkait iblis karena berwarna hitam, selain itu mereka juga berpandangan ras kulit berwarna lainnya seperti hispanik dan asia mereka anggap ras terkebelakang dan primitif, tapi sebaliknya mereka sendiri memandang dirinya keturunan surgawi karena berkulit putih, oleh sebab itu mereka beranggapan ras kulit putih haruslah menjadi pemimpin di bumi karena itu mandat surga.

 


 

3.  Selain Islam dan Kristen tenyata Hindu pun memiliki gerakan pemurnian agama semacam ini yg bernama Hindutva yg menginginkan negara India cuman dihuni oleh kaum Hindu saja, agama lainnya gak boleh tinggal di India.

 

Mereka beranggapan orang hindu adalah kaum pribumi asli dari puncak Himalaya sampai samudera Hindia. Gerakan pemurnian Hindutva ini sendiri akar sejarahnya muncul 1.000 tahun yg lalu karena terkait dengan serangan kekalifahan Islam yg menguasai banyak negara asia selatan seperti Afganistan, Pakistan, dan Bangladesh. Karena hal inilah muncul ketakutan kaum Hindu akan punah di asia selatan sehingga mereka membentuk gerakan pemurnian Hindu untuk mengusir kekalifahan Islam dari asia selatan.

 

Selain berseteru dengan kalangan Islam kelompok Hindutva ini juga gak senang dengan orang2 kristen karena mereka anggap kaum penjajah seperti Inggris. Kelompok ini juga sering terlibat penjarahan dan pembunuhan minoritas kristen di India karena mereka berpandangan kaum kristen dan kulit putih adalah penjajah mereka dulu.

 

Tapi sebenarnya gak semua orang Hindu setuju dengan gagasan Hindutva ini, salah satunya yg menentang gerakan ini adalah Mahatma Gandhi yg ingin India menjadi negara sekuler yg menghargai semua agama bukan negara agama Hindu, tapi sayangnya justu Mahatma Gandhi di tembak mati oleh simpatisan Hindutva ini karena dianggap Gandhi adalah pembela Islam.

 

Gerakan Hindutva ini dulu sempat redup tapi kembali lagi menguat justru karena kebangkitan gerakan salafi Jihad dan Deobandi dalam dunia Islam yg dimotori oleh kelompok2 macam Alqaeda dan Taliban yg beberapa kali melakukan serangan terorisme di India. Dan puncak menguatnya gerakan Hindutva ini saat terjadi serangan teror mumbai yg membuat kota mumbai selama berhari2 di kuasai para jihadis Islam kiriman dari Alqaeda dan Taliban.

 


 

Pada akhirnya adalah sebuah hal yg ironis dimana Islam yg katanya agama damai, Kristen yg katanya agama kasih, dan Hindu yg katanya agama darma (kebaikan) justru umatnya sering terlibat peperangan, kekerasan, dan kebencian tidak berkesudahan cuman demi ego pemurnian agama dan rasnya sendiri. Hal ini harusnya menjadi intropeksi klo ego keyakinan yg terlalu tinggi justru menghasilkan lingkaran kekerasan tidak berkesudahan karena saling balas dan membuat bumi seperti neraka.

 


 

Sumber :

https://tirto.id/minoritas-muslim-dan-kristen-korban-hindu-nasionalis-di-india-cB8d

https://majalah.tempo.co/read/internasional/153835/si-rasis-bertudung-putih

https://www.brilio.net/duh/8-potret-aksi-ku-klux-klan-kelompok-rasis-yang-

https://www.vice.com/id/article/padnyn/beginilah-pemandangan-6-ribu-neo

https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2009/11/091116_taliban

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/07/140725_profil_isis

https://dunia.tempo.co/read/1084669/isis-dan-taliban-di-afganistan-sama

https://news.detik.com/berita/d-1044480/kronologi-serangan-teroris-di-mumbai

https://geotimes.co.id/kolom/isis-dan-monopoli-narasi-jihadis-salafi-di-suriah/

https://geotimes.co.id/kolom/internasional/melacak-jejak-panas-isis-di-afghanistan/

Sejarah ISIS