5 Pandangan Dunia Islam Dalam Menyikapi Aksi Terorisme

 


 

Dalam menyikapi aksi terorisme dunia Islam sebenarnya terbelah menjadi 5 pandangan dari pandangan yg dewasa sampai pandangan yg nauzubileh konyolnya. Nah kelima pandangan itu antara lain adalah :

 


 

1.  Di mulai dari pandangan paling dewasa dan sesuai fakta bahwa aksi2 terorisme Islam itu memang terkait dengan dalil dan ayat2 dalam kitab suci Islam sendiri. Hal itu juga sesuai sejarah Islam sendiri yg memang sering diwarnai perang dan pertikaian sejak masa nabi Muhammad, masa sahabat, sampai masa para khalifah2.
Narasi perang dan kekerasan ini bisa kita temui di berbagai ayat, hadis, dalil, sirah, maupun sejarah islam sendiri yg merupakan inspirasi dan justifikasi (pembenaran) oleh para fundamentalis islam untuk melakukan aksi2 terorisme.

 

Itu sebabnya bagi kalangan intelektual islam maupun ustad yg memiliki pengetahuan dan pendidikan sejarah Islam secara mendalam (seperti cendekiawan islam liberal macam Ulil Abashar Abdalah, Ahmad Sahal, sampai Ustad wahabi macam Khalid Basalamah) mereka tidak akan membantah klo memang dalam islam sendiri ada ayat, hadis, dalil, dan sejarah kekerasan ini.

 

 


 

2.  Mengakui terorisme memang ada dalam dunia Islam, tapi beranggapan terorisme berasal dari kalangan islam selain mereka, yg mereka anggap sesat atau aliran Islam lain yg mereka anggap fundamentalis. Biasanya berbagai mazhab dan berbagai organisasi Islam saling tuding kelompok lainnya lah yg teroris sedangkan kelompok mereka adalah islam yg damai.

 

Yg paling umum adalah kelompok Aswaja menuding kelompok Wahabi dan Salafi sebagai teroris, atau kelompok Wahabi menuding kelompok Syiah sebagai teroris, atau kelompok ormas pesantren menuding kelompok islam tranasional teroris, atau kelompok islam tranasional menuding kelompok islam sufi sebagai teroris, atau kelompok liga arab menuding hizbullah teroris dan sebaliknya kelompok bulan sabit syiah menuding isis dan alqaeda adalah teroris.

 

Pokoknya mereka saling tuding kelompok islam lainnya teroris sedangkan kelompok mereka islam damai bukan teroris.

 

 


 

3.  Yg ketiga adalah pandangan mulai denial dan memposisikan dunia Islam sebagai pihak yg terzholimi sehingga aksi terorisme dianggap sebagai wujud dari perlawanan terhadap ketidakadilan dan kezholiman yg membuat mereka miskin dan bodoh.

 

Orang2 yg biasanya mendukung pemikiran ini adalah para politikus yg walaupun tahu aksi terorisme itu salah, tapi mereka tetap berusaha mendapatkan simpati dari kalangan dunia islam dengan melogikakan serangan terorisme itu seperti perjuangan dan protes dunia islam melawan ketidakadilan dan kesenjangan sosial.

 

Padahal klo kita lihat fakta banyak terorisme itu gak miskin2 amir seperti Osama bin laden, Dr Azahari, Dr Ayman al-Zawahiri, prof Abu Bakr al-Baghdadi, dll mereka itu bukan orang miskin dan bodoh.

 

 


 

4.  Pandangan denial sepenuhnya yg mencoba mengaburkan tindakan terorisme itu sebagai aksi rekayasa aparat sendiri dan konspirasi global untuk menjelek2an dan menyerang dunia Islam.
Biasanya yg memiliki pandangan semacam ini justru tokoh2 yg terkait dengan aksi terorisme lansung seperti ustad Abu bakar baasyir yg jelas2 udah terkait aksi terorisme di Indonesia sejak dekade 80an dulu bersama sohibnya Abdullah sungkar.

 

Mereka berusaha menciptakan ketidakpercayaan orang2 islam terhadap aparat hukum dan membangun teori konspirasi untuk menakut2i orang2 islam sehingga membenci dan mau sukarela menyerang aparat, institusi neara sendiri, dan negara lainnya karena dianggap musuh Islam.

 

Pandangan jenis ini justru berusaha menyuburkan dan melanggengkan aksi terorisme demi agenda politik dan ideologi mereka sendiri dengan metode spin opini dan argentum ad nausem (kebohongan yg berusaha dijadikan kebenaran).

 

 


 

5.  Pandangan denial yg paling absurd dan paling nauzubileh konyolnya dari semua pandangan diatas karena berusaha mati2an mengatakan terorisme tidak berasal dari dunia islam atau bahkan mengatakan teroris gak beragama alias kaum atheis sekalian.

 

Pandangan ini biasanya dianut oleh orang2 tua, elit politik, dan tokoh agama yg terguncang tidak bisa menerima fakta klo agama yg diyakininya selama ini bisa melahirkan para teroris2 bengis, atau untuk menjaga dukungan politik mereka tidak berkurang karena bila mengakui terorisme berasal dari orang2 dunia islam mereka bisa dibenci orang2 Islam walaupun hal itu memang kenyataan pahit yg tidak terbantahkan.

 

Pandangan kelima ini lama kelamaan semakin membosankan dan tidak akan dipercaya lagi oleh orang2 yg memiliki intelektualitas tinggi maupun para generasi muda yg cerdas2 karena seakan2 dunia islam lepas tanggun jawab terkait aksi terorisme yg jelas2 pelakunya barasal dari orang2 islam sendiri, sehingga sering kali muncul perlawanan seperti olok2an, satir, sarkasme, karikartur, dan trollan kepada orang2 tua, politikus, dan tokoh agama yg terguncang dan munafik ini.

 

 

 

 

 

Dewasalah, Mengatakan Teroris Tidak Beragama Itu Gak Bakal Menyelesaikan Masalah Terorisme

 


 

Saban kali ada kejadian bom bunuh diri dan aksi terorisme lainnya, para generasi tua, para alim ulama, sampai para politikus baik kubu oposisi maupun kubu penguasa, beramai2 mengatakan aksi terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama (terutama Islam), atau yg lebih konyol lagi mengatakan aksi terorisme ini dilakukan oleh orang2 gak beragama alias atheis.

 

Denial semacam ini sebenarnya justru jadi tertawaan generasi muda dan kaum intelektual, karena jelas kita semua tahu klo para teroris yg mengebom gereja itu adalah orang2 beragama Islam yg sangat yakin klo membunuh non-muslim (terutama kristen) adalah jalan Jihad mereka untuk masuk surga.

 


 

Denial dan ngeles semacam ini sebenarnya wujud ketakutan dan ketidaksukaan banyak orang islam terutama kalangan generasi tua, para alim ulama, maupun para politikus, klo agama yg diyakininanya sejak kecil terlihat buruk dan keji karena aksi para teroris itu.

 

1.  Tapi permasalahannya sekarang ketakutan dan ketidaksukaan orang islam klo sampai agamanya di stigma negatif itu tidak sebanding dengan nyawa yg melayang atau cacat permanen yg dialami para korban terorisme itu sendiri. Karena jelas ketakutan dan ketidaksukaan itu cuman masalah perasaan yg terluka doang, sebaliknya para korban terorisme dari agama lain itu yg terluka malah fisik dan phisikologisnya secara real bukan hanya perasaan doang.

 

2.  Dan terlebih lagi denial dan ngeles mengatakan teroris tidak beragama maupun teroris tidak ada kaitannya dengan Islam, justru semakin membuat dunia islam tidak bisa melakukan intropeksi dan koreksi sendiri terkait ada hal yg salah dalam doktrin dan dogma di dalam islam sendiri. Hal ini logikanya seperti saat ente sakit parah tapi dengan pedenya mengaku sehat wal afiat, hal itu tentunya gak akan menyembuhkan dirimu sendiri yg ada justru membuat penyakit elu tambah parah.

 

3.  Dan yg terakhir klo denial dan ngeles ini terus2an di lakukan orang2 dunia islam hal ini justru akan semakin membuat orang2 kehilangan kepercayaan kepada dunia Islam sendiri atau bahkan lebih buruk lagi justru membuat dunia islam menjadi bahan troll dan olok2an sejarah dan orang2 seluruh dunia karena membantah fakta real dengan denial gak jelas.

 

 

Mekah Sebenarnya Pernah Di Selamatkan Oleh Pasukan Khusus Non-muslim Loh

 

 


 

Mungkin banyak orang tidak tahu 41 tahun yg lalu pernah terjadi peristiwa turunnya Imam Mahdi yg justru membuat Mesjidil Haram di kotori oleh darah akibat pemberontakan dan yg lebih unik lagi justru penolong kota Mekah dan Mesjidil Haram saat itu adalah pasukan khusus Prancis yg terpaksa syahadat untuk mengakhiri peristiwa berdarah ini. Bagi yg penasaran let cekidot ceritanya.

 


 

Pada tanggal 20 november 1979 setelah sholat subuh di Mesjidil Haram yg terdapat bangunan paling suci umat islam yaitu Kabah, di gegerkan oleh peristiwa pemberontakan dan pengambil-alihan Mesjidil Haram oleh kelompok mantan tentara elite Arab Saudi yg di pimpin oleh Juhayman al-Utaibi.

 

Juhayman al-Utaibi sendiri mengclaim bahwa iparnya yg bernama Mohammed bin Abdullah al-Qahtani, merupakan Imam Mahdi yg sudah diramalkan dalam dunia islam. Juhayman al-Utaibi sendiri memaksa orang2 agar berbaiat kepada Mohammed bin Abdullah al-Qahtani karena dia beranggapan al-Qahtani akan memimpin peperangan akhir jaman dunia islam melawan musuh2 dunia islam terutama untuk melawan kaum kafir, islam munafik, dan Dajjal.

 

Juhayman al-Utaibi sendiri beranggapan pemerintahan Saudi sudah menjadi pemerintahan zholim dan munafik karena bersekutu dengan Amerika dan barat, Juhayman al-Utaibi juga beranggapan kemajuan yg masuk ke dunia arab seperti masuknya televisi, radio, kerjasama saudi dan Amerika dalam projek migas Aramco, serta pembolehan para wanita tampil di televisi dan memperoleh pendidikan layaknya pria adalah cerminan pemerintah saudi tunduk kepada kaum kafir dan mengikuti fitnah Dajjal. Itu sebabnya Juhayman al-Utaibi menyerukan pemberontakan untuk melawan pemerintahan Saudi dan nantinya gerakan Juhayman al-Utaibi ini akan dikenal sebagai gerakan Salafi Jihad yg sampai hari ini merupakan ideologi utama kaum fundamentalis dan teroris2 Islam.

 

Juhayman al-Utaibi

 


 

Ideologi Salafi Jihad sendiri menginginkan penerapan kehidupan umat islam sama seperti kehidupan generasi awal islam (generasi Salaf) secara kaffah (penuh tanpa bisa ditawar). Penganut ideologi ini umumnya menolak kemajuan jaman dan menolak kesetaraan gender dan golongan. Bahkan mereka beranggapan sinkertisme ajaran Islam yg gak ada dasar dalilnya merupakan bentuk kesesatan, itu sebabnya selain ribut dengan kaum non muslim mereka juga biasanya ribut dengan sesama golongan islam lainnya yg mereka anggap tidak sesuai sunah. Dalam taraf extreme kelompok Salafi Jihad ini akan menerapkan cara2 perang dan kekerasan untuk menegakan ajaran Salafinya, seperti yg dilakukan Juhayman al-Utaibi ini.

 


 

Pada awal pengambil-alihan mesjidil haram ini pemerintah Saudi sendiri kalang kabut karena buruknya kordinasi dan tidak pernah menangani aksi terorisme sebesar ini. Itu sebabnya pada jam2 pertama aksi pemberontakan Juhayman al-Utaibi yg memimpin sekitar 200 orang pengikutnya ini berhasil membunuh puluhan polisi dan tentara Saudi yg berusaha merebut kembali mesjidil haram.

 

Bahkan setelah hampir 10 hari peperangan sengit antara kelompok Juhayman al-Utaibi melawan polisi dan tentara kerjaaan Saudi untuk merebut kembali Mesjidil Haram, korban jiwa dari kubu kerajaan Saudi mencapai ratusan orang (ada yg menyebut angka korban jiwa dari pihak kepolisian dan tentara saudi mencapai 400-800 orang) selain korban jiwa aparat kemanan korban jiwa jemaah dari berbagai negara yg terperangkap saat peristiwa kudeta ini terjadi juga besar ada yg menyebut angkanya sekitar 200-1200 orang.

 

Tentara kerajaan Saudi yg berusaha memasuki daerah Qaboo di bawah Mesjidil Haram tempat para pemberontak bersembunyi

 

Karena sikon yg semakin parah ini dan banyaknya korban jiwa inilah akhirnya kerajaan Saudi terpaksa meminta bantuan Prancis. (sebenarnya sejak hari pertama pemberontakan ini dubes Prancis di Saudi sudah menawarkan bantuan tapi masih di tolak oleh kerajaan Saudi karena beranggapan mampu menangani kasus pemberontakan ini sendiri, dan juga takut mendapatkan malu bila meminta bantuan negara lainnya, tapi karena situsi yg tidak terkendali lagi akhirnya pemerintah Saudi meminta bantuan langsung ke presiden Prancis, Valéry Giscard d’Estaing).

 

Anggota pasuka elit Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) pergi ke Arab Saudi membantu penyelesaian pemberontakan.
Mereka adalah Paul Barril (kiri), Ignace Wodecki (ketiga dari kiri) dan Christian Lambert (kanan)

 

Prancis merespon hal ini dengan mengirimkan pasukan khusus antiterornya yg bernama GIGN (Groupe d’intervention de la Gendarmerie nationale). GIGN sendiri sejak dulu memang terkenal sebagai salah satu tentara khusus anti-teroris terbaik di dunia. Tapi demi untuk menjaga nama baik kerajaan Saudi dimata dunia operasi GIGN ini harus di lakukan secara rahasia. Itu sebabnya nantinya markas komando pasukan GIGN terletak di hotel Taif dekat mesjidil haram bukan jadi satu dengan markas komando polisi dan tentara Saudi.

 

Tapi masalah lainnya muncul keterlibatan pasukan khusus GIGN yg non-muslim ini dipermasalahkan para ulama Saudi, karena sesuai aturan dalam islam sendiri, orang non-muslim dilarang masuk ke daerah mesjidil haram. Itu sebabnya nanti pasuskan khusus GIGN ini terpaksa bersyahadat dulu jadi mualaf baru di bolehkan para ulama saudi untuk melakukan operasi kontra-terorisme di kawasan Mesjidil Haram. Pasukan GIGN sendiri bersyahadat saat helikopter yg membawa mereka terbang diatas Mesjidil Haram pada malam hari, nantinya dari helikopter ini pasukan GIGN melakukan terjun payung dan langsung menyerbu kelompok Juhayman al-Utaibi.

 

Akhirnya pemberontakan Juhayman al-Utaibi ini berhasil di padamkan dengan bantuan pasukan khusus GIGN, Juhayman al-Utaibi dan beberapa pengikutnya berhasil di tangkap, sedangkan sang imam mahdi si Mohammed bin Abdullah al-Qahtani justru terbunuh. Tapi nantinya walaupun Juhayman al-Utaibi dan beberapa pengikutnya berhasil di tangkap hidup2 mereka semua di jatuhi hukuman mati oleh pemerintah Saudi (totalnya sekitar 63 dihukum pancung, dan yg pertama di penggal adalah Juhayman al-Utaibi sendiri).

 

(Hal ini sebenarnya agak kontradiksi karena klo mengikuti ramalan dalil dan hadits dalam islam sendiri sang Imam Mahdi harusnya tidak bisa dibunuh dan pengikutnya gak mungkin kalah dalam berperang).

 

Kelompok Juhayman al-Utaibi yg menyerah

 


 

Nah keterlibatan GIGN ini sendiri selama puluhan tahun di rahasiakan kerajaan Saudi dan pemerintah Prancis sendiri, baru pada dekade 90an peristiwan ini diungkapkan kepada publik karena menyangkut nama baik kerajaan Arab Saudi sendiri, dan menghindari anggapan pencemaran wilayah mesjidil haram karena di masukin orang non muslim (walaupun anggota GIGN udah bersahadat saat memasuki mesjidil haram tapi saat kembali kenegara asalnya mereka kembali menjadi non-muslim)

 

Nantinya dari gerakan Salafi Jihadnya Juhayman al-Utaibi inilah yg menginspirasi Osama bin laden untuk membuat gerakan global jihad (salafi jihad tapi versi seluruh dunianya) yg diberi nama Al-Qaeda.

 

Selain itu mungkin karena hutang jasa di masa lalu inilah kerajaan Saudi agak enggan ikut2an mengecam Prancis kmrn yg digerakan oleh presiden Turki Erdogan dan perdana mentri pakistan Imran khan gara2 kasus pembunuhan guru prancis oleh kaum fundamentalis Islam.

 

 


 

 

Gerakan Pemurnian Agama Yg Justru Menciptakan Lingkaran Kekerasan

 

 


 

Salah satu masalah terbesar doktrin agama2 saat ini adalah pemikiran mau memurnikan ajaran agamanya dengan cara apapun (kaum Purist atau Puritan) dan kacaunya hampir semua agama memiliki gerakan semacam ini, yg umumnya di isi para fundamentalis agama yg lebih suka menempuh jalan kekerasan untuk memurnikan agamanya.

 


 

1.  Klo di dunia islam sendiri gerakan pemurniaan agama ini biasanya di lakukan oleh kelompok fundamentalis Deobandi dan Salafi yg nantinya berkembang menjadi salafi jihad dan taliban yg melakukan pemurnian syariat Islam dengan jalan pedang alias tindakan terorisme. Dari Alqaeda, Jabat al Nusra, Boko Haram, Abu sayaf, sampai ISIS dan Taliban itu sangat kental nuansa pemurnian syariat islamnya yg ingin mengembalikan peradaban modern seperti peradaban islam di arab abad 7 masehi lalu dengam jalan pemaksaan dan kekerasan.

 

Kelompok pemurnian Islam ini sangat alergi dan sangat anti segala sesuatu yg tidak islami dan tidak sesuai dengan syariat Islam lampau atau biasa mereka sebut bidah, kurafat, sirik, dan musrik. Bahkan bagi orang2 yg sudah sangat fanatik dengan doktrin pemurnian Islam mereka gak segan2 merusak patung, tempat ibadah orang lain, atau membunuhi orang2 di luar islam karena mereka percaya kaum2 di luar Islam ini kaum kafer yg selalu membenci mereka dan harus di perangi sampai habis atau sampai jadi mualaf. Bahkan sesama islam seperti Syiah, Sufi, atau Ahamadiyah saja bisa mereka usir atau mereka bunuh juga karena dianggap mereka itu kalangan yg merusak islam atau kalangan islam sesat.

 

Contoh kasusnya di Indonesia sendiri adalah : pengusiran warga syiah Sampang Madura, dan pembunuhan kejam warga Ahmadiyah Cikeusik Jawa barat dulu.

 


 

2.  Sedangkan di dunia kristen gerakan pemurnian agama ini biasanya di lakukan oleh kelompok white-supremacy, arayan group, KKK, atau kelompok Neo-Nazi.

 

Mereka ini umumnya memiliki pemikiran klo kristen itu diturunkan tuhan untuk kaum kulit putih agar memimpin dunia karena mereka beranggapan ras manusia paling mulia adalah ras kulit putih seperti Yesus yg digambarkan sebagai sosok orang eropa dengan rambut blonde

 

(padahal fakta sejarah aslinya jelas menunjukan yesus itu orang timur tengah bukan orang eropa, dan pastinya yesus TIDAK berkulit putih).

 

kelompok pemurnian kristen ini umumnya berpadangan mereka ingin memurnikan ajaran kristen dari orang2 kulit berwarna terutama ras kulit hitam dan Yahudi, karena mereka merasa Yahudi yg adalah penghianat Yesus

 

(itu sebabnya dalam buku doktrin NAZ1 yaitu Mein Kampf, H!tler menganggap dirinya adalah pedang tuhan untuk menghukum penghianatan kaum Yahudi dulu kepada Yesus dan berkeinginan memurnikan ras Arya atau ras kulit putih dari ras lainnya).

 

Sedangkan ras kulit hitam mereka anggap ras budak dan terkait iblis karena berwarna hitam, selain itu mereka juga berpandangan ras kulit berwarna lainnya seperti hispanik dan asia mereka anggap ras terkebelakang dan primitif, tapi sebaliknya mereka sendiri memandang dirinya keturunan surgawi karena berkulit putih, oleh sebab itu mereka beranggapan ras kulit putih haruslah menjadi pemimpin di bumi karena itu mandat surga.

 


 

3.  Selain Islam dan Kristen tenyata Hindu pun memiliki gerakan pemurnian agama semacam ini yg bernama Hindutva yg menginginkan negara India cuman dihuni oleh kaum Hindu saja, agama lainnya gak boleh tinggal di India.

 

Mereka beranggapan orang hindu adalah kaum pribumi asli dari puncak Himalaya sampai samudera Hindia. Gerakan pemurnian Hindutva ini sendiri akar sejarahnya muncul 1.000 tahun yg lalu karena terkait dengan serangan kekalifahan Islam yg menguasai banyak negara asia selatan seperti Afganistan, Pakistan, dan Bangladesh. Karena hal inilah muncul ketakutan kaum Hindu akan punah di asia selatan sehingga mereka membentuk gerakan pemurnian Hindu untuk mengusir kekalifahan Islam dari asia selatan.

 

Selain berseteru dengan kalangan Islam kelompok Hindutva ini juga gak senang dengan orang2 kristen karena mereka anggap kaum penjajah seperti Inggris. Kelompok ini juga sering terlibat penjarahan dan pembunuhan minoritas kristen di India karena mereka berpandangan kaum kristen dan kulit putih adalah penjajah mereka dulu.

 

Tapi sebenarnya gak semua orang Hindu setuju dengan gagasan Hindutva ini, salah satunya yg menentang gerakan ini adalah Mahatma Gandhi yg ingin India menjadi negara sekuler yg menghargai semua agama bukan negara agama Hindu, tapi sayangnya justu Mahatma Gandhi di tembak mati oleh simpatisan Hindutva ini karena dianggap Gandhi adalah pembela Islam.

 

Gerakan Hindutva ini dulu sempat redup tapi kembali lagi menguat justru karena kebangkitan gerakan salafi Jihad dan Deobandi dalam dunia Islam yg dimotori oleh kelompok2 macam Alqaeda dan Taliban yg beberapa kali melakukan serangan terorisme di India. Dan puncak menguatnya gerakan Hindutva ini saat terjadi serangan teror mumbai yg membuat kota mumbai selama berhari2 di kuasai para jihadis Islam kiriman dari Alqaeda dan Taliban.

 


 

Pada akhirnya adalah sebuah hal yg ironis dimana Islam yg katanya agama damai, Kristen yg katanya agama kasih, dan Hindu yg katanya agama darma (kebaikan) justru umatnya sering terlibat peperangan, kekerasan, dan kebencian tidak berkesudahan cuman demi ego pemurnian agama dan rasnya sendiri. Hal ini harusnya menjadi intropeksi klo ego keyakinan yg terlalu tinggi justru menghasilkan lingkaran kekerasan tidak berkesudahan karena saling balas dan membuat bumi seperti neraka.

 


 

Sumber :

https://tirto.id/minoritas-muslim-dan-kristen-korban-hindu-nasionalis-di-india-cB8d

https://majalah.tempo.co/read/internasional/153835/si-rasis-bertudung-putih

https://www.brilio.net/duh/8-potret-aksi-ku-klux-klan-kelompok-rasis-yang-

https://www.vice.com/id/article/padnyn/beginilah-pemandangan-6-ribu-neo

https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2009/11/091116_taliban

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/07/140725_profil_isis

https://dunia.tempo.co/read/1084669/isis-dan-taliban-di-afganistan-sama

https://news.detik.com/berita/d-1044480/kronologi-serangan-teroris-di-mumbai

https://geotimes.co.id/kolom/isis-dan-monopoli-narasi-jihadis-salafi-di-suriah/

https://geotimes.co.id/kolom/internasional/melacak-jejak-panas-isis-di-afghanistan/

Sejarah ISIS