Operasi Balas Dendam Israel Yg Panjang Dan Brutal

 


Baca berita partai2 politik dan ormas2 islam garis keras seperti PKS, PA 212, dan mantan anggota FPI beramai2 menolak kedatangan timnas sepakbola Israel ke Indonesia, bahkan ada yg sesumbar mau menggeruduk atau menyerang timnas Israel sebagai wujud solidaritas dengan Pelestina.

 

Hal ini mengingatkan ane akan kejadian “Munich massacre” (pembantaian Munich) yg dilakukan oleh kelompok Black September yg merupakan salah satu faksi militer PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dulu.

 

Kejadian Munich massacre sendiri terjadi tahun 1972 saat olimpiade musim semi di kota Munich, Jerman barat. Dalam kejadian ini para atlet dari timnas Israel di bantai oleh kelompok jihadis Black September yg menyerang pemukiman atlit. Peristiwa ini mengakibatkan 17 orang korban jiwa, dimana sebagian besar atau sekitar 12 orang korban adalah atlet serta pelatih olahraga Israel, sedangkan 5 orang lainnya adalah pelaku lapangan dari kelompok teroris Black September.

 


Tapi nantinya pemerintah Israel tidak tinggal diam para atletnya dibantai semacam ini, tepat 2 hari setelah peristiwa pembataian atletnya pemerintah Israel langsung menggelar salah satu operasi rahasia terbrutal dan terpanjang dalam sejarah negara Israel (karena berlangsung selama 20 tahun dengan korban jiwa ditaksir sampai ratusan orang walaupun laporan resminya cuman 20-30 orang saja). Operasi ini natinya di beri nama “Operation Wrath of God” (Operasi Murka Tuhan).

 

Operasi ini bertujuan utama membunuh semua orang yg terlibat dalam “Munich massacre”, menghancurkan organisasi Black September, dan menggentarkan PLO agar tidak bisa lagi menteror Israel dimasa depan. Operasi ini awalnya langsung dipimpin oleh perdana mentri Golda Meir yg melibatkan badan intelejen Israel Mossad, Shin Bet, sampai dengan pasukan komando Sayeret Matkal, Shayetet 13, dan Sayeret Tzanhanim, dan berlangsung diberbagai negara.

 


 

Korban operasi ini adalah :

1. Yg pertama adalah : Wael Zwaiter yg merupakan perwakilan PLO di Italia yg ditembak 12 kali tanggal 16 Oktober 1972.

2. Yg kedua adalah : Mahmoud Hamshari, perwakilan PLO di Prancis yg teleponnya dipasangin bahan peledak oleh Mossad tanggal 8 Desember 1972.

3. Hussein Al Bashir, perwakilan Fatah di Siprus yg terbunuh karena tempat tidurnya dipasangin bom tanggal 24 Januari 1973.

4. Basil al-Kubaissi, seorang profesor hukum di American University of Beirut yang dicurigai oleh Israel menyediakan logistik senjata untuk Black September dibunuh dengan cara ditembak 12 kali di kepala dan jantung pada tanggal 6 April 1973.

5. Pada tanggal 9 April 1973 tengah malam Pasukan komando Sayeret Matkal mendarat diam2 di pantai Lebanon, dan membunuh Muhammad Youssef al-Najjar (pemimpin Operasi Black September), Kamal Adwan (Kepala Operasi di PLO) dan Kamal Nasser (anggota dan juru bicara Komite Eksekutif PLO) di markas PLO di Lebanon.
Selain itu pasukan komando lainnya seperti Shayetet 13 dan pasukan terjun payung, Sayeret Tzanhanim juga menyerbu fasilitas pembuatan senjata dan tempat pembikinan bahan peledak PLO di Lebanon dan menyebabkan sekitar 100 orang anggota PLO terbunuh.

6. 11 April 1973 dua orang anggota Black September Abdel Hamid Shibi dan Abdel Hadi Nakaa terluka parah saat mobilnya dipasangi bom di Roma.

7. Pada tanggal yg sama 11 April, Zaiad Muchasi, pengganti Hussein Al Bashir yg terbunuh di Siprus, terbunuh juga oleh bom di kamar hotelnya di Athena.

8. Mohammad Boudia, direktur operasi Black September terbunuh dengan bom mobil di Prancis pada tanggal 28 Juni 1973.

9. Ali Salem Ahmed dan Ibrahim Abdul Aziz, yg merupakan 2 orang anggota Black September tewas di Siprus. Menurut polisi setempat mereka di tembak dari jarak dekat dan mulutnya disumpal peledak pada tanggal 13-15 Desember 1979.

10. Abu Daoud, seorang komandan Black September yang dengan sombongnya sesumbar secara terbuka mengklaim telah membantu merencanakan serangan Munich, akhirnya ditembak beberapa kali pada tanggal 1 Agustus 1981 oleh seorang pria bersenjata di sebuah kafe hotel Warsawa. Walaupun akhirnya nanti terbukti Abu Daoud bukan tokoh kunci Black September.

11. Nazeyh Mayer, seorang tokoh terkemuka di kantor PLO Roma, ditembak mati di luar rumahnya pada tanggal 17 Juni 1982.

12. Kamal Husain, wakil direktur kantor PLO di Roma, terbunuh oleh pecahan bom yang ditempatkan di bawah jok belakang mobilnya saat dia pulang, kurang dari tujuh jam setelah dia mengunjungi rumah Mayer dan membantu polisi dalam penyelidikan mereka.

13. Fadl Dani, wakil direktur kantor PLO di Paris, tewas akibat bom yang dipasang di mobilnya pada tanggal 23 Juli 1982.

14. Mamoun Meraish, salah seorang pejabat tinggi PLO, tewas di dalam mobilnya di Athena oleh dua anggota Mossad yang menembaknya dari sepeda motor pada tanggal 21 Agustus 1983.

15. Pada 10 Juni 1986, Khaled Ahmed Nazal, Sekretaris Jenderal faksi DFLP PLO, ditembak mati di luar sebuah hotel di Yunani. Nazar ditembak empat kali di kepala.

16. Tanggal 21 Oktober 1986, Munzer Abu Ghazala, seorang pejabat senior PLO dan anggota Dewan Nasional Palestina, terbunuh oleh sebuah bom saat ia melewati pinggiran kota Athena.

17. Pada 14 Februari 1988, sebuah bom mobil meledak di Limassol , Siprus, menewaskan Abu Al Hassan Qasim, Hamdi Adwan, dan melukai Marwan Kanafami, yg merupakan sisa2 anggota Black September yg masih hidup.

18. Tapi yg paling dramatis adalah aksi perburuan dan pembunuhan dalang utama Munich Massacare sekaligus pemimpin kunci Black September yaitu “Ali Hassan Salameh” sepanjang tahun 1973 sampai 1979.

Peristiwa perburuan Ali Hassan Salameh ini membuat Operation Wrath of God ini sempat di hentikan beberapa tahun karena Skandal Lillehammer. Dimana skandal ini dimulai dari agen rahasia Mossad salah bunuh Ahmed Bouchiki, pelayan yang tidak terkait dengan serangan Munich dan Black September karena kesalahan informan dan membuat para agen Mossad di tangkapi oleh pemerintah Norwegia.

Dan kesalahan serang Mossad saat membunuh petinggi PLO di gereja Swiss dalam upaya pencarian Ali Hassan Salameh yg menuai kecaman Swiss, dan kegagalan serangan di Spanyol yg membuat agen intelejen Israel baku tembak dengan jihadis Arab di tempat public yg membuat pemerintah Spanyol murka.

Akibat dari beberapa kesalahan operasi perburuan Ali Hassan Salameh ini, Israel di tekan berbagai negara2 Eropa dan Amerika untuk menghentikan operasi Wrath of God ini. Nantinya operasi ini memang di hentikan Golda Meir sementara, tapi 5 tahun kemudian dilanjutkan oleh perdana menteri baru Menachem Begin.

Akhirnya pada musim gugur tahun 1978 Salameh terlacak ke Beirut, dinas intelejen Mossad dan Shinbet langsung melacak dan memetakan pola pergerakan Salameh, sampai tanggal 22 Januari 1979 saat Salameh dan empat pengawalnya berniat berkendara untuk mencari makan malam, mobil disampingnya diledakan oleh Mossad dan Shinbet, setelah sebelumnya mobil ini dipasangi peledak C4. Walaupun pembunuhan ini berhasil membunuh Ali Hassan Salameh tapi naasnya dalam ledakan ini 4 orang tidak bersalah meninggal dan 18 orang lainnya luka2 kena ledakan mobil bom yg mengincar Salameh.

 


Tapi selain pembunuhan diatas, Mossad juga di tuduh melakukan pembunuhan orang2 yg gak terkait Black September dan peristiwa Munich, seperti Said Hammami, perwakilan PLO di London, atau Ezzedine Kalak, kepala biro PLO Paris, dan wakilnya Hamad Adnan, yg dibunuh di kantor mereka di gedung Liga Arab, dan Naim Khader, perwakilan PLO di Belgia, yg dibunuh di Brussel, serta Zuheir Mohsen, kepala operasi militer PLO, ditembak mati di Cannes, Prancis, tepat setelah meninggalkan kasino.

 

Tapi untuk tuduhan ini pemerintah Israel membantah bukan perbuatan mereka tapi perbuatan Abu Nidal, salah satu faksi pecahan internal PLO sendiri yg melakukannya dalam perebutan kekuasaan dan pembersihan di dalam tubuh negara Palestina sendiri.

 

Pembunuhan terakhir yg di ketahui terkait Black September adalah pembunuhan Abu Iyad, yg dibunuh Organisasi Abu Nidal sendiri pada tahun 1991 di Tunis. Untuk menutup lingkaran pertikaian dan pembunuhan dengan badan Intelejen Israel.

 

Operation Wrath of God di hentikan sekitar tahun 1995 hampir sepanjang 20 tahun lebih setelah hampir sebagian besar dalang peristiwa Munich dan Black September terbunuh semua.

 


Nah belajar dari sejarah Operation Wrath of God ini apakah kelompok islam garis keras dan ormas2 fundamentalis Islam di Indonesia masih berniat untuk mencelakakan timnas Israel yg sedang bertandang kemari ?? ane rasa mereka harus mikir ulang deh demi kebaikan bersama terutama untuk kebaikan mereka sendiri.

 


3 Gambar Ini Pasti Membuat Banyak Orang Indonesia Terguncyang


Di Indonesia ini biasanya ada 3 jenis orang yg benci barat yaitu :

 

1.  PP (pemuda Putin) dan FBR (fans berat Rusia) yg mengidolakan Rusia karena beranggapan Rusia berani melawan barat. Tapi di sisi lain mereka benci setengah mati dengan yg namanya komunis, bahkan melihat simbol palu arit mereka bisa kejang2 karena teringat PKI.

 

2.  Fansdom Erdogan yg mengidolakan presiden Turki karena beranggapan dibawah rezim Erdogan, kakalifahan Turki otoman akan bangkit lagi. Mereka ini selalu benci Israel dan komunis karena dianggapnya Israel penjajah Palestina sedangkan Erdogan adalah pembela Palestina

 

3.  Arabian Wanabee yg mengidolakan segala sesuatu dari Arab yg beranggapan ras arab itu adalah ras terpilih yg harus diteladani dan diikuti. Mereka ini biasanya juga benci mampus dengan yg namanya komunis dan Israel, karena anti agama dan menjajah Palestina.

 


Ke 3 jenis tipe orang Indonesia ini umumnya adalah orang2 yg gak ngerti geopolitik dan minim literasi sejarahnya. Mereka membela cuman berdasarkan emosi dan sentimen agama doang dimana yg mereka anggap anti barat terutama anti amerika dan mendukung palestina, pasti sohib dan akan mereka dukung mati2an.

 

1.  Sayangnya politik global tidak sesederhana itu, dimana ancaman sebenarnya negara2 Arab itu bukan Israel tapi koalisi bulan sabit Syiah, karena negara2 bulan sabit Syiah yg dibackingin Rusia ini berebut kendali migas global dengan negara2 liga Arab yg dibackingin Amerika. Bahkan di sisi lain Israel dengan industrinya yg sangat maju dan satu2nya negara di timur tengah yg punya nuklir adalah sahabat potensial negara2 arab yg selama ini ketar-ketir gara2 Iran ngotot bangun persenjataan nuklir. Selain itu dalam sejarah Israel gak pernah nyerang negara2 arab duluan (yg ada sebaliknya) sedangkan Hamas yg sering di serang Israel di Gaza itu justru pro Suriah dan Iran sedangkan Palestina di Tepi barat yg dipimpin Fatah cenderung jarang berkonflik dengan Israel. jadi tentunya lebih menguntungkan berteman dengan Israel ketimbang memusuhinya menurut negara2 Arab.

 

2.  Sedangkan Turki sendiri pasti mencari perlindungan ke NATO dan Uni Eropa karena lokasi negaranya yg strategis dan terjepit negara2 yg pro Rusia seperti Iran dan Suriah. Selain itu selat Bosphorus adalah pintu gerbang penting armada Rusia yg bakalan bercokol di semenanjung Krimea, tanpa perlindungan NATO dan jadi anggota Uni-Eropa udah pasti target selanjutnya yg bakalan di invasi Rusia adalah Turki untuk mengamankan akses laut Rusia yg gak membeku dari semenanjung Krimea menuju samudra atlantik. Selain itu tanpa NATO dan Israel, Turki juga pasti digebukin oleh Iran dan Suriah karena selama ini memasukan jihadis dan pemberontak Suriah dari luar yg mencoba mengkudeta rezim Bashar al Assad.

 

3.  Di sisi lain bagi tentara Rusia sendiri banyak yg cenderung meromantisir era Uni-Soviet yg komunis dulu, karena di jaman Uni-Soviet ini kekuatan militer Rusia sangat kuat hampir setara kekuatan Amerika, bahkan Putin sendiri karinya di mulai di jaman Uni-Soviet ini saat dia menjadi agen KGB (dinas intelejen Soviet). Jadi wajar aja sampai sekarang simbol2 komunis seperti palu arit ini muncul dalam militer Rusia (mulai parade militer sampai dengan tank yg ikut berperang di Ukraina) walaupun di Indonesia simbol palu arit ini adalah simbol terkutuk karena dianggap simbol pembantaian ulama oleh komunis.

 


Nah melihat politik global semacam ini dimana kubu yg di idolakan orang2 indonesia justru pro Komunis dan Israel, pasti bakalan membuat banyak orang Indonesia terguncyang minimal pura2 gak baca beritanya, karena hal ini gak seperti ekpetasi mereka yg minim literasi dan gampang di bohongi cuman gara2 sentimen agama dan anti israel doang.

 


Benarkah Palestina Kehilangan Tanah Karena Dicaplok Israel ??

 


 

Kita mungkin sering melihat meme atau gambar seperti di gambar 1 yg menunjukan seakan2 tanah Palestina abis di caplok oleh Israel.

 

Padahal faktanya tidak seperti itu, justru mungkin sebaliknya. Dibawah ini ane jelaskan urutan sejarahnya secara sederhana lengkap dengan sumber rujukan sejarahnya biar gak dikata hoax.

 


 

1.  Pada awalnya daerah Palestina dan Israel itu tidak ada. Daerah yg sekarang jadi Palestina dan Israel itu dulu tanah yg di kuasai oleh Turki Otoman (kekalifahan Utsmaniyah).

 

Nama Palestina yg digunakan sekarang gak ada hubungannya dengan bangsa filistine jaman lampau seperti yg diceritakan dalam alkitab, karena bangsa filistine lampau sebenarnya berasal dari Yunani bukan dari Arab.

 


 

2.  Nantinya saat Turki Otoman runtuh dari dalam, karena faktor korupsi, kemiskinan, kebodohan, kebobrokan, dan kalah perang (Turki dalam perang dunia 1 dan 2 berpihak kepada Jerman, dan sialnya Jerman kalah di gebukin koalisi Inggris, Prancis, Rusia, dan Amerika).

 

Karena hal inilah nantinya Turki Otoman bubar dan daerah kekuasaanya di kawasan timur tengah menjadi tanah gak bertuan semua. Di tengah vacum kekuasaan inilah banyak negara2 Arab akhirnya bisa memerdekakan dirinya dari cengkraman Turki Otoman

 

(bagi yg gak tahu penjajah di timur-tengah itu bukan bangsa Eropa tapi justru Turki Otoman, bahkan Arab Saudi itu sebenarnya merdeka dari penjajahan Turki Otoman bukan dari penjajah eropa dan yg bantu Saudi biar bisa merdeka justru Inggris).

 

Tapi selain banyak negara Arab yg memerdekakan diri ada beberapa kawasan yg tidak bertuan nantinya akan di kuasai oleh Inggris dan Prancis sebagai negara pemenang perang dunia. Nah daerah Palestina dan Israel itu dulunya dibawah kekuasaan mandat Inggris.

 


 

3.  Nantinya di jaman mandat Inggris inilah banyak pengungsi Yahudi dari eropa masuk ke daerah Palestina dan Israel. Hal ini karena kehidupan mereka di eropa hancur berantakan setelah digenosida oleh rezim Naz1 Jerman, selain itu mereka juga meyakini klo daerah Palestina dan Israel itu adalah tanah yg dijanjikan kepada leluhur mereka jaman dulu.

 

Dan hal ini juga di dukung oleh Inggris yg saat berakhirnya perang dunia ke 2 dipusingkan oleh banyaknya pengungsi Yahudi, selain itu juga banyak orang2 Arab dikawasan ini yg menjual tanahnya kepada pengungsi Yahudi eropa karena daerah ini miskin dan mereka berencana pindah ke daerah kerajaan2 dan negara2 Arab yg saat itu baru bermunculan.

 

(narasi sejarah tentang orang2 Yahudi yg membeli tanah dari orang2 Arab ini umumnya dihilangkan atau tidak di tunjukan oleh media2 mainstream, sehingga membuat banyak orang beranggapan orang2 yahudi ujug2 datang dan menguasai tanah orang2 arab sehingga muncul anggapan orang Yahudi mengambil tanah orang Arab, padahal narasi sejarahnya tidak sesederhana itu)

 

Semua hal ini menyebabkan terjadinya eksodus besar2an pengungsi Yahudi eropa ke daerah ini. Nantinya hal ini bikin masalah baru dimana sering terjadi gesekan antara orang Arab yg memilih menetap di daerah ini dan orang Yahudi pendatang dari eropa, sampai terjadinya berkali2 kerusuhan besar yg mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

 


 

4.  Nantinya karena pusing mengurusi pertikaian orang Arab dan Yahudi ini, Inggris mengembalikan mandatnya ke PBB. Nah nantinya daerah ini dikuasai oleh PBB yg kemudian membentuk aparat keamanan untuk mengembalikan ketertiban. Selain itu untuk mencegah terulangnya kerusuhan besar akhirnya PBB mengeluarkan Resolusi 181 (Partition Plan 1947) yg intinya membagi kawasan ini menjadi 3 wilayah dan negara yaitu :

 

A. kawasan Barat untuk orang Yahudi yg mau mendirikan negara Israel.
B. Kawasan Timur untuk orang Arab yg mau mendirikan negara Palestina.
C. Serta kawasan kota tua Yerusalem (paling tengah) yg tidak boleh di kuasai siapapun, tapi langsung dibawah perlindungan PBB karena kawasan ini adalah kawasan suci 3 agama besar abrahamic yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

 


 

5.  Orang2 Yahudi setuju dengan rencana ini dan satu tahun setelahnya membentuk negara Israel. Tapi koalisi negara2 Arab menolak resolusi PBB ini dan tepat 1 hari setelah Israel memproklamasikan kemerdekaanya, negara ini di serang dan di keroyok oleh gabungan negara2 Arab dan militan Islam, sekaligus mencaplok keseluruhan wilayah kota tua Yerusalem yg harusnya tanah netral dan udah dibagi PBB untuk umat Yahudi, Kristen, dan Islam.

 

Dalam perang ini Israel melawan sekaligus Mesir, Yordania, Irak, Suriah, yg dibantu Libanon, Arab Saudi, Yaman, Sudan, dan kelompok militan Ikwanul Muslimin dan Mujahidin. Tapi walaupun di keroyok negara2 Arab dan Militan Islam, Israel berhasil menang dalam perang ini. Nantinya perang ini disebut sebagai perang kemerdekaan Israel atau perang Arab-Israel pertama.
Karena menolak resolusi Resolusi 181 (Partition Plan 1947) ini dan kalah perang maka orang2 Arab banyak kehilangan tanahnya setelah di caplok Israel. Daerah orang2 Arab ini sendiri sendiri nantinya di kuasai oleh 3 negara yg saling berlomba untuk mengalahkan israel yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah.

 

Perang besar Arab-Israel sendiri terjadi sampai 3x dengan berberapa kali konflik kecil lainnya. Tapi hampir semuanya dimenangkan oleh Israel yg membuat orang2 Arab semakin kehilangan tanahnya karena kalah perang dan tanahnya di caplok Israel terus sebagai pemenang perangnya.

 


 

6.  Nantinya setelah perang 6 hari 1967 dan perang Yom kippur (perang Ramadhan) 1973 daerah Israel sebenarnya menjadi semakin luas bahkan mampu mencaplok sebagian besar wilayah Mesir, Yordani, dan Suriah yg saat itu merupakan pihak yg kalah perang.

 

Tapi nantinya berkat tekanan Amerika, Inggris, dan Prancis yg memaksa Israel harus mengembalikan daerah Sinai ke Mesir dan dataran tinggi Golan ke Suriah dan Yordania. Amerika, Inggris, dan Prancis menekan Israel karena koalisi negara2 Arab (liga Arab) mengancam akan membatasi ekport migas mereka dan menutup terusan Suez, bila Israel tidak mengembalikan tanah yg mereka caplok dalam perang 6 hari dan perang Yom kippur. Dimana pembatasan ekport migas dan penutupan terusan Suez ini pasti akan merugikan industri dan perdagangaan Amerika, Inggris, dan Prancis, oleh sebab itu Amerika, Inggris, dan Prancis beramai2 menekan Israel agar mengembalikan tanah orang2 Arab yg dicaploknya pasca kemenangan dalam 2 perang Arab-Israel. Akhirnya Israel memang mengembalikan daerah Sinai dan Golan ke Mesir dan Yordania tapi tidak ke Suriah, karena Suriah menolak berdamai dengan Israel. Israel juga menolak mengembalikan Yerusalem karena merasa ini kota suci mereka dan mereka diserang duluan saat perang Arab-Israel dulu.

 


 

7.  Setelah perjanjian camp David 1982 Israel akhirnya mengembalikan sebagian besar tanah orang2 Arab. Dan pada tahun 1988 akhirnya orang2 Arab memrpoklamasikan kemerdekaanya sebagai sebuah negara merdeka yg bernama Palestina, tapi saat itu wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza masih dibawah kekuasaan dan kontrol Israel.

 

Nantinya saat perjanjian Oslo tahun 1993 sampai 2000, Israel memberikan wilayah Tepi Barat kepada Palestina dibawah kontrol Fatah, dan pada perjanjian Unilateral 2005, Israel memberikan wilayah jalur Gaza kepada Palestina dibawah kontrol Hamas.

 

 


 

Jadi dari sejarah ini sebenarnya justru Israel lah yg banyak kehilangan wilayahnya walaupun berkali2 memenangkan perang dengan negara2 Arab.

BTW : Fakta ini mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang Indonesia tapi masalahnya fakta tetaplah fakta ente mau suka mau enggak sejarahnya memang begitu.

 


Sumber :

Benarkah Palestina Belum Merdeka Dan Dijajah Israel ??

Ini adalah photo pemimpin besar Pelestina : Yaser Arafat, (yg berasal dari FATAH) mengangkat tangannya dan memberikan gesture jari V (victory) sesaat setelah membacakan proklamasi kemerdekaan negara Palestina tanggal 15 November 1988 dulu.

 

Banyak orang Indonesia berfikirnya Palestina itu belum merdeka dan di jajah Israel, sehingga sangat getol membela mati2an Palestina.

 

Padahal faktanya : Palestina itu udah merdeka sejak tahun 1988. Atau tepatnya tanggal 15 November 1988 dan kemerdekaan Palestina ini udah di akui oleh lebih dari 135 negara yang tergabung dalam PBB atau sekitar 85% negara2 di dunia. PBB sendiri pun sebenarnya udah mengakui lama Palestina sebagai sebuah negara yg berdaulat.

 

Cuman masalahnya karena dalam internal Palestina sendiri terdapat perpecahaan dari 2 faksi besar yaitu HAMAS di jalur Gaza dan Koalisi FATAH (biasanya dikenal dengan PLO) di tepi barat, yg saling tidak mengakui kekuasaan pihak lainnya. Sehingga sampai sekarang bentuk negara Palestina sendiri gak jelas seperti apa. Hal itu karena HAMAS dan FATAH memiliki pandangan yg berbeda tentang gimana harusnya negara Palestina berdiri.

 


1.  Dimana klo menurut FATAH negara Palestina harus menjadi negara republik yg mengakui semua kalangan dan dan agama, serta mau hidup berdampingan dengan Israel (seperti rencana awal Partition plan PBB tahun 1947 dulu).

Hal ini karena koalisi FATAH sendiri udah capek perang dengan Israel serta wilayah tepi Barat sendiri terdiri dari berbagai element kekuatan politik hetrogen seperti kelompok Islamis, kelompok Komunis, kelompok Kristen, kelompok Yahudi Orthodox, dll

 


2.  Sebaliknya klo menurut HAMAS negara Palestina harus menjadi negara Islam yg berlandaskan Syariat Islam serta harus merebut kembali tanah yg diambil Israel atau tidak mau hidup berdampingan dengan Israel. Hal itu karena pendiri HAMAS sendiri berasal dari kelompok Ikwhanul Muslimin (Muslim brotherhood) yaitu kelompok Islam garis keras Mesir, yg dulu gagal mengkudeta mesir dan menjadikannya negara Islam.

 

Keinginan HAMAS ini sendiri sebenarnya buntut dari kalahnya koalisi negara2 Arab dulu (dari dekade 40an sampai 70an) yg selalu berperang dengan Israel, tapi konyolnya koalisi negara2 Arab ini selalu kalah perang molo dengan Israel dalam 3x perang besar Arab-Israel.

 

sendiri sebenarnya memang mencaplok tanah orang2 Arab, tapi masalahnya hal ini terjadi karena dulu saat PBB membagi 3 tanah di daerah seputaran Yerusalem itu menjadi :

  • 1 bagian untuk orang Yahudi agar mendirikan negara Israel,
  • 1 bagian lainnya untuk orang arab agar mendirikan negara Palestina,
  • dan 1 tanah netral yaitu kota tua Yerusalem yg dibawah kendali PBB.

 

Orang yahudi yg mematuhi resolusi PBB dengan mendirikan negara Israel justru di serang beramai2 oleh negara2 Arab (perang kemerdekaan Israel atau biasa disebut perang Arab – Israel pertama tahun 1948).

 

Tapi walaupun mengeroyok dan menyerang duluan koalisi gabungan negara2 Arab ini justru kalah. nah dari sinilah awal kenapa Israel bisa mencaploki tanah orang2 Arab. Karena memang dalam hukum perangnya klo kamu kalah perang wilayahmu akan diambil pihak yg menang, apalagi yg mulai perang elu duluan. Maka claim Israel mencaplok tanah orang2 arab sah dan bisa dibenarkan dalam hukum perangnya.

 

Tapi walaupun bisa dibenarkan secara hukum perangnya Israel pernah dipaksa Amerika, Inggris, dan prancis agar mengembalikan daerah Sinai ke Mesir dan dataran tinggi Golan ke Suriah dan Yordania, karena negara2 Arab ngambek setelah kalah perang dan mengurangi pasokan migas dunia.

 

 


Nah karena perpecahan inilah maka bentuk negara Palestina sampai hari ini belum jelas, selain itu HAMAS lebih suka bertikai dengan Israel, sebaliknya FATAH lebih suka menempuh jalur damai dan diplomatik.

 

Jadi sebenarnya Palestina bukan di jajah Israel tapi yg benar adalah HAMAS berusaha merebut kembali tanah orang2 arab yg lepas saat perang Arab-Israel dulu, dan hal inilah yg bikin runyam sehingga Israel dan HAMAS selalu terlibat perang di jalur Gaza. Tapi sebaliknya ibukota resmi Palestina yg diakui dunia di Ramalah, tepi Barat adem ayem aja gak diserang Israel.

 

BTW : Ikwhanul Muslim sendiri sebenarnya dikategorikan kelompok teroris oleh Arab saudi dan Mesir, sama seperti ISIS dan Alqaeda.

 


Kaum Muslim Yg Saling Bunuh Di Suriah Dan Yaman, Jumlahnya Lebih Besar Dari Yg Dibunuh Israel


 

Kemaren teman ane mengatakan dengan heroiknya kepada ane : “Tak Perlu Jadi Muslim, Hanya Perlu Menjadi Manusia untuk Bela Palestina”

 

Kalimat ini seakan2 mengajak orang2 untuk bersimpati kepada rakyat Palestina yg sangat menderita di bunuhi Israel, tanpa memandang agama.

 

Semboyan ini terlihat indah di ucapkan sayangnya ironi dalam kenyataannya. Kenapa ??

 

Karena sebenarnya orang Palestina yg terbunuh selama 12 tahun konflik Israel vs Palestina itu cuman sebesar 5.590 orang.

 

Sebaliknya dalam kurun waktu 8 tahun konflik Suriah ada setidaknya 370.000 orang yg terbunuh, dan konflik Yaman vs Arab Saudi yg berlangsung sekitar 4 tahun udah membunuh setidaknya 100.000 orang.

 

Tentunya dari data dan fakta statistik ini kita bisa melihat tragedi kemanusian di timur-tengah itu bukan terjadi di Palestina, tapi di Suriah dan Yaman. Tapi ironismya peristiwa di Suriah dan Yaman yg korban jiwanya sampai skala ratusan ribu jiwa ini, seakan2 kurang ramai pembelaanya di dunia Islam bila dibandingkan pembelaan kepada Palestina.

 

Apakah semua ini karena pelaku pembunuhan muslim di Yaman dan Suriah adalah sesama muslim (Yaitu negara Arab Saudi dan Pemberontak Suni) sehingga beritanya kurang heboh dibandingkan Palestina yg dibunuh non-muslim Israel ?? Klo iya jawabannya, maka ente gak pantes bicara kemanusian di depan ane karena ente memakai standar ganda dalam membela kemanusiaan.

 

(Yaitu klo segama woles saja bukan penjahat, macam Arab saudi dan Jihadis Suriah, tapi sebaliknya klo beda agama baru kejam dan bengis macam Israel).

 


 

Sumber :

https://www.statista.com/chart/16516/

https://internasional.kompas.com

https://international.sindonews.com

https://www.vox.com/