Jokowi Lantang Mengkritik Macron Terkait Intoleransi, Tapi Justru Lupa Intoleransi Di Indonesia Sangat Parah

 


 

1.  Dulu saat kasus Ahok beliau malah ikut aksi 212 bersama sang Imam besar fetamburan city. Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar kasus Ahok tidak bisa di pakai untuk menjegal beliau menjabat.

 

2.  Saat kasus Meliana beliau juga diam walaupun terjadi ketimpangan hukum. Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar kasus Meliana tidak bisa di pakai kadroen dan kamvret untuk menjegal dirinya nyapres dan ngotot presiden gak bisa mencampuri hukum.

 

3.  Saat kasus rasisme dan kerusuhan di Papua beliau juga diam dan malah memadamkan Internet di papua demi alasan stabilitas. Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar kasus Papua tidak di pakai Australia untuk menyerang beliau sambil menuduh pengacara HAM papua antek asing.

 

4.  Saat kasus penggusuran gereja di berbagai tempat terjadi beliau juga diam dan tidak berbuat apa2. Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar proses pembangunan infrastruktur tidak diganggu kadroen dan kamvret.


5.  Saat kasus pelanggaran HAM berat dan berbagai kasus intoleransi lainnya di tuntut berbagai pihak (seperti aksi kamisan dan pengungsi SYiah) untuk segera di selesaikan karena itu janji beliau dulu beliau tetap diam. Kata pendukungnya itu “langkah catur” harus sabar biar isu itu tidak di pakai kubu Cendana dan Prabowo untuk menjegal beliau.

 

6.  Sampai terjadi kasus pembunuhan pendeta di Papua beliau juga diam. Kata pendukungnya itu “langkah catur” untuk mengetahui aktor intelektual OPM di papua.

 

7.  Lalus kasus kepulangan imam besar fetamburan city beliau juga diam bahkan terkesan membiarkan imam besar ceramah barbar seperti biasanya, yg ribut cuman team hore dan bawahannya doang. Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar pilkada berjalan aman.

 

8.  Sampai kasus pembunuhan di Sigi kmrn terjadi pun beliau tetap diam. Dan lagi2 Kata pendukungnya itu “langkah catur” agar tidak terpancing dengan kasus imam besar yg lari dari rumah sakit.

 

 


 

 

Tapi lucunya giliran kasus di Prancis sana beliau begitu cepat merespon dan dengan gagah perkasa mengecam presiden Emmanuel Macron yg berusaha menjaga konstitusi dan keamanan warganya sendiri dari rongrongan imigran asing gak tau diri, sebagai tindakan intoleransi. Lalu kiai KH. Ma’ruf Amin dengan pedenya juga mengclaim dunia lirik toleransi umat islam Indonesia.

 

Sebenarnya mereka berdua ini mungkin menjadi tertawaan dunia, karena faktanya sangat jelas pelanggaran Intoleransi di jaman Jokowi ini sangat tinggi mulai masalah gereja, pura, wihara, klenteng, dll yg di larang, tidak diberi ijin, atau di bakar sekalian itu udah berita sehari2. Bahkan yg terakhir ini justru para teroris islam membunuhi orang kristen dengan keji di Sigi, Sulteng.

 

Harusnya Jokowi bertindak tegas memberantas kelompok2 fundamentalis maupun teroris islam, sedangkan kiai maaruf amin yg merupakan simbol NU dan MUI yg dianggap islam moderat harusnya menggunakan pengaruhnya dalam dunia islam untuk mengurangi kaum islam radikal yg sering melakukan kekerasan.

 

Tapi yg terjadi justru seakan2 Jokowi membiarkan semua hal itu dan sama sekali tidak bicara menentang aksi kekerasan bermotif agama tersebut, bahkan kiai Maaruf amin justru penggagas gerakan 212 yg menumbangkan Ahok dulu dengan dalih penisantaan agama.

 

Tapi lucunya klo hal ini di kritik justru banyak pendukung Jokowi dan kiai Maaruf yg ngamok2, bahkan sebagian besar pendukung Jokowi dan kiai Maaruf itu justru kalangan minoritas non-muslim yg percaya “langkah catur” jokowi bahkan ada yg menyamakan Jokowi sebangsa Yesus segala. Padahal kritik masalah kasus intoleransi ini penting agar republik ini gak jatuh menjadi negara teokrasi atau negara terkebelakang seperti afganistan, somalia, suriah, libya, pakistan, dll yg terlalu mabuk beragama.

 

Entah ini langkah catur model apa ??? tapi ane rasa yg bisa mengerti langkah catur super cerdas yg gak pernah skakmat ini cuman Presiden Joko Widodo dan jubir medsosnya Denny Siregar doang.

 

 

 

Apakah Karena Di Boikot Dunia Islam, Prancis Akan Bangkrut ??

 


 

Di berbagai media Indonesia dan postingan teman2 yg aktivis islami ane lihat bagaimana heroiknya aksi pemboikotan produk Prancis, sebagai bentuk protes mereka karena ucapan presiden Macron kmrn (yg sebenarnya pernyataan ini misleading karena di komporin presiden Turki Erdogan).

 

Sebenarnya pemboikotan produk Prancis oleh dunia Islam gak masalah, karena ini bentuk demokrasi dan liberalisme global juga (walaupun ane tahu banyak teman2 aktivis islam terutama aliran khilafiah yg benci demokrasi dan liberalisme hahaha 😂) dimana semua orang berhak menyatakan pendapatnya dan ketidaksetujuannya kepada pihak lain, termasuk juga aksi pemboikotan, its fine gk masalah.

 


 

Tapi pertanyaanya sekarang apakah boikot dunia Islam itu mempengaruhi ekonomi Prancis seperti yg di gembor2kan media lokal indonesia dan teman2 aktivis islam ??
Ane rasa jawabannya TIDAK.

 

Karena klo kita bicara dengan data dan fakta statistik, ekonomi prancis itu di topang oleh produk2 yg gak bakal kebeli orang umum, selain karena peruntukannya buat industri skala raksasa juga karena harganya keliwat mahal. Yaitu antara lain :

 

 

1.  Banyak produk unggulan prancis adalah produk teknologi tinggi seperti permesinan canggih, pesawat terbang, pesawat luar-angkasa, server, Internet, kimia, farmasi, dll yg tidak digunakan orang awam.

 

 

 

2.  Selain itu perusahaan terbesar prancis juga adalah perusahaan2 Migas seperti Total, Farmasi seperti Sanofi, Kelistrikan seperti Schneider, Konstruksi seperti Saint-Gobain, Pesawat seperti EADS dan Airbus, dan barang2 Lux seperti Christian Dior, dimana semua hal ini gak bakal dibeli orang awam, paling cuman perusahaan makanan kayak Danone doang yg bisa di beli kebanyakan orang awam dan bisa di boikot.

 

 

 

3.  Bahkan klo kita melihat 10 negara yg menjalin kerjasama dagang terbesar dengan Prancis (export), gak ada satupun negara2 dunia Islam. (Bagi yg protes datanya tahun 2016, data export prancis dari 2016 sampai 2019 kmrn tidak banyak berubah)

 

 


 

Jadi dari semua data dan fakta ini sebenarnya boikot produk Prancis yg dilakukan orang2 di negara2 Islam itu sebenarnya gak terlalu berdampak signifikan kepada ekonomi Prancis.
Narasi2 yg muncul seperti Prancis takut di boikot negara2 Islam sehingga menlu prancis meminta negara2 Islam tidak memboikot produk Prancis, sampai dikatakan Prancis akan bangkrut sepenuhnya klo diboikot negara2 Islam, itu sebenarnya narasi bikinan aktivis Islam dan media2 di negara Islam sendiri yg sama sekali gak berpijak pada data dan fakta statistik real.

 


 

Sumur biar gak dikata hoax :

https://en.wikipedia.org/wiki/Economy_of_France

https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/FRA/Year/LTST/Summarytext

http://www.worldstopexports.com/frances-top-10-exports/

 

 

Akhirnya Jokowi Ikut-ikutan Mengecam Macron

 


 

Bahkan Jokowi pun akhirnya mengecam pernyataan Macron, padahal pernyataan Macron sendiri secara resminya tidak ada menghina Islam (bahkan kalimat Islam pun gak ada).
Macron dalam twitter resminya mengatakan :

 

“Kami tidak akan menyerah, selamanya.
Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian. Kami tidak menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal “

 

Sumber langsung twitter resmi Macron (bahasa Inggris) : https://twitter.com/EmmanuelMa…/status/1320419059016617985
Yg bahasa Prancis aslinya (terpecah beberapa twit) : https://twitter.com/Emmanue…/status/1320417423300939776…

 


 

Yg membuat sentimen kepada Macron sendiri awalnya adalah presiden Turki Erdogan yg menyebut Macron sakit jiwa. Karena pernyataan Macron kepada warga Prancis (terutama sesudah kejadian pemenggalan guru sejarah prancis kmrn) yg berbunyi :

 

“Islam agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia”

“Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik (Prancis) dan menciptakan masyarakat (secara paralel) yg membangun nilai-nilai yang lain dari Republik,”

“Sekularisme adalah pengikat persatuan Prancis. Jangan biarkan kita masuk ke dalam perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh Muslim,”

 

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/…/dunia-gaduh-gara-gara…
https://www.euronews.com/…/macron-and-islam-what-has…

 


 

Pernyataan ini dianggap Presiden Turki : Erdogan menghina Islam. Sedangkan menurut perdana mentri Pakistan : Imran Khan pernyataan itu menganggap islam teroris. Lalu hal ini tambah panas saat mantan perdana mentri Malaysia : Mahathir Mohamad mengatakan muslim memiliki hak untuk membunuh jutaan orang prancis. Dan terakhir pernyataan dari presiden Indonesia : Jokowi mengecam keras pernyataan Macron karena melukai hati umat Islam sedunia.

 

Nah apakah pernyataan macron diatas baik yg resmi maupun yg kepada warga prancis sendiri adalah : penghinaan kepada Islam atau justru untuk menjaga nilai2 sekuler dan melindungi warga Prancis sendiri, hal ini pasti akan sangat bias karena menyangkut tendensius keyakinan dan agenda politik masing2 pihak.

 

Menghina Presiden Adalah Sarapan Pagi Orang Prancis Tapi Merupakan Hal Sangat Hebat Di Iran Dan Timur-Tengah


 

Banyak orang negara2 timur tengah sekarang sangar membeci Macron (presiden Prancis), bahkan Iran membikin kartun hinaan terangan2an kepada Macron.

Tapi apakah karena kartun Macron itu warga Prancis merasa tersinggung ???

 

Jawabannya enggak sama sekali, bahkan kartun hinaan kepada Macron oleh Iran itu dianggap imut2 oleh banyak warga prancis yg membenci Macron sejak 3 tahun lalu. karena budaya satir dan sarkasme Prancis dalam mengkritik dan menghina pemimpinnya sejak jaman revolusi prancis sampai jaman Macron ini jauh lebih parah dari kartun iran ini.

 


 

 

Bagi orang yg gk tahu : prancis itu gk memiliki hukum penistaan agama atau presiden jadi warganya bebas ngatain agama atau presidennya gk bakal ditangkap (kecuali ancaman pembunuhan kepada umat beragama atau presiden itu baru bisa ditangkap) karena menurut orang prancis gak ada kerugian materil dalam hinaan karena cuman sakit hati doang gk ada kerugian fisik, beda dengan kekerasan, pembunuhan, persekusi, korupsi, dll yg jelas memiliki dampak merugikan fisik dan materi bagi orang lain.

 

Sedangkan di republik kita kebalik orang yg melakukan tindakan merugikan secara real seperti koruptor atau perusuh yg bakarin rumag ibadah orang di hukum ringan bahkan bisa bebas, sedangkan orang yg membikin tersinggung masalah agama bisa di hukum sangat berat, di demo berjilid2, rumahnya di bakar, gak cukup rumah doang yg dibakar tempat ibadah yg lain juga di bakar. Selain itu di tempat kita menghina presiden bisa berurusan dengan polisi atau di geruduk dan di boikot pendukung garis keras presiden tersebut. pokoknya agama dan presiden gk boleh dihina titik (hal ini mirip kayak negara2 timur tengah juga, yg bahkan bisa membuatmu kehilangan kepala klo berani menghina agama dan penguasanya)

 

Mungkin itulah perbedaan orang2 yg udah 2 abad berdemokrasi dengan orang2 yg baru 2 dekade mengalami demokrasi.

 


 

Sumber gambar ini dari : forum meme terbesar sejagat 9gag, kalo kalian baca dan mengerti komentar orang2 luar termasuk orang prancis sendiri, komentar tentang karikartun Macron ini lucu2, bahkan ada warga prancis yg mengatakan “bahkan bagi pecinta Macron gk akan tersinggung dengan karikartun bodoh semacam ini” atau ” iran menghina kami (prancis) bukan karena karikartun hinaan kepada Macron ini, tapi karena kualitas kartun ini jelek banget kopian dari dragon ball doang” atau “charlie hebdo menghina macron jauh lebih buruk dari karikartun Iran ini”

 

Sumber 9Gag

Efektifkah Boikot Itu Dan Siapa Yg Di Untungkan Dalam Aksi Pemboikotan Dalam Dunia Islam ??


Gara2 Presiden Prancis Macron mengatakan islam sedang mengalami krisi, serta kebebasan berpendapat dan sekuler adalah tradisi di Prancis. Berbagai negara islam (terutama Turki dan Pakistan) ramai2 menyerukan boikot produk Prancis.

 

Cuman masalahnya sekarang efektifkah boikot ini ??
Ane rasa jawabannya TIDAK.

 


Karena masalah boikot-memboikot ini udah sering sekali di serukan oleh negara2 Islam, mulai dari masalah Palestina yg sejak dulu selalu rame ajakan memboikot produk Israel, kemudian masalah Uighur yg rame juga ajakan memboikot produk China, lalu ajakan memboikot produk Amerika saat amerika memindahkan kedubesnya ke Yerusalem, sampai boikot Prancis hari ini yg terkait masalah kartun Nabi Muhammad kmrn.

 

Tapi apa dampak signifikan yg terjadi karena ajakan boikot ini ?? Gak ada sama sekali, karena beberapa bulan berikutnya isu boikot umat islam ini akhirnya sirna dan dilupakan orang. Lalu kembali lagi produk Israel, China, Amerika, Prancis, dll di gunakan oleh orang2 di berbagai negara Islam.

 

Hal ini terjadi karena pada umumnya negara2 Islam, adalah negara konsumen bukan negara produsen atau negara yg maju secara ekonomi dan teknologi, sehingga suka gak suka mereka pasti tergantung dengan negara2 produsen besar dan maju seperti Israel, China, Amerika, Eropa, dll untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jadi tentunya boikot2 semacam ini pasti akan gagal terus. Tapi memang dalam sejarah pernah terjadi boikot minyak oleh negara2 arab (terutama Arab Saudi) bersama Amerika, NATO, dan PBB berhasil menekan Israel, Inggris, dan Prancis untuk mengembalikan terusan Suez ke Mesir dalam perang 1956. Tapi keberhasilan boikot ini juga tentunya berkat bantuan Amerika, NATO, dan PBB juga.

 


 

Aksi boikot ini cuman seperti aksi emosional sesaat umat islam, yg tentunya dipahami betul oleh para elite politikus dunia Islam sehingga sering kali klo ada isu2 sensitif terkait umat islam para politikus ini berlomba2 menjadi yg paling awal menyerukan boikot seperti yg di lakukan :

 

1. Presiden Jokowi dalam konfrensi OKI dulu saat dengan heroiknya mengajak memboikot produk Israel karena konflik Palestina vs Israel yg semakin memanas.

 

2. Atau sekarang oleh presiden Turki, Erdogan serta perdana mentri Pakistan, Imran Khan, berlomba2 duluan menyerukan boikot produk Prancis.

 

Para elite politikus dunia islam diatas sangat tahu klo aksi boikot semacam ini gak akan berlangsung panjang, cuman aksi emosional sesaat doang sehingga mereka bisa mengunggangi aksi ini demi agenda politiknya sendiri seperti :

 

1. Jokowi yg ingin menaikan citra dirinya di dalam negri agar dianggap pro kelompok Islamis karena selama ini Jokowi dituduh PKI.

 

2. sedangkan Imran Khan perlu menaikan citranya agar mendapatkan dukungan kelompok politik islamis pakistan (yg merupakan kelompok dominan di pakistan) karena tersangkut masalah kasus pelecehan seksual dan dugaan korupsi yg di lakukan orang2 dekatnya. Itu sebabnya dalam tahun ini Imran Khan sudah 2 kali membuat pernyataan kontraversial yaitu menyebut Osama Bin Laden sebagai pahlawan (martir) dan menyerukan memboikot produk prancis.

 

3. Klo Erdogan berusaha menunggangi isu karikartun nabi Muhammad ini karena status keanggotaan Turki dalam Uni Eropa masih belum jelas karena di veto Prancis tahun 2018 lalu, padahal di sisi lain Turki sedang terjepit antara Suriah, Iran dan Kurdi yg sangat membenci Turki. Jadi tanpa bantuan Uni Eropa dan NATO Turki bisa habis di kerjain Suriah, Iran, dan Kurdi. Selain itu Erdogan juga berusaha merangkul kelompok Islamis agar bisa terus berkuasa mulai dari perdana mentri sampai jadi presiden terus2an (Bahkan saking lamanya berkuasa Erdogan beberapa saat belakangan ini menggambarkan dirinya sendiri seperti khalifah Muhammad al-Fatih dan juru bicara dunia Islam padahal Turki modern adalah negara republik bukan kekalifahan otoman lagi).

 


 

Jadi bisa dilihat klo sebenarnya aksi boikot ini gak ada keuntungan realnya bagi orang2 di dunia Islam, yg di untungkan cuman segelintir kecil elit politik saja.