Bumi Yang Tidak Sempurna


 

Kmrn saat nulis tentang Celah tuhan ada yg bilang klo bumi yg kita diami ini wujud dari kesempurnaan design ciptaan dari tuhan, sehingga kita bisa hidup di dalamnya.

 

Argument seperti ini sebenarnya argumen lama kaum apologetik agama sejak jaman Renaissance dulu sampai jaman Ken Ham dan Zakir Naik hari ini, dimana mereka umumnya berpendapat bahwa manusia adalah mahluk paling istimewa di alam semesta sehingga semua yg ada di alam ini pasti diciptakan khusus sang maha pencipta untuk kepentingan manusia, karena kita mahluk istimewa yg terusir dari surga.

 

Sayangnya faktanya mungkin tidak seperti itu, bumi sendiri sebenarnya tempat yg tidak sempurna2 amir bagi manusia, karena ada banyak bencana alam yg bisa membunuh manusia dengan mudah, bahkan bumi ini 70 % nya adalah air, dimana manusia bukan mahluk air. Jadi jelas bumi pada dasarnya memang bukan di rancang untuk manusia karena kita mahluk darat.

 

Kita bisa hidup di bumi bukan karena rancangan cerdas, atau karena kita mahluk istimewa, kita bisa hidup dibumi karena kita sampai saat ini bisa beradaptasi dengan lingkungan kita,

 

contohnya kita semakin hari semakin maju dalam menghadapai bencana alam, sehingga korban jiwa semakin sedikit, kita juga bisa merubah tempat yg awalnya tidak bisa di diami seperti gurun yg panas dan daerah kutub yg dingin, akhirnya bisa di tinggali, kita juga mampu membuat peralatan dan senjata untuk melindungi diri kita dari binatang2 berbahaya yg bisa mencelakakan kita, dan pada akhirnya karena kita tidak bisa hidup di air laut yg merupakan bagian terbesar planet bumi ini, kita bisa mengakalinya dengan membuat kapal atau perlengkapan selam, sehingga kita bisa mempergunakan laut tersebut …

 

dan semua hal ini bukan karena bumi dirancang sempurna dan istimewa bagi manusia, tapi karena kita menggunakan akal, otak, logika, dan penalaran ilmiah untuk beradaptasi dengan lingkungan bumi yg keras ini.

 

Dan dimasa depan pun (klo spesies kita tidak punah duluan karena perang antar sesama kita) kita mungkin akhirnya bisa beradaptasi dengan planet lain selain bumi dengan bantuan otak kita melalui sarana yg bernama ilmu pengetahuan, sains dan teknologi..

 

hal ini sama seperti perkataan Charles Darwin dalam buku evolusi terkenalnya Origin of Spesiesnya yaitu “Bukan yg terkuat, terbesar, atau yg tercerdas yg akan bertahan, tapi yg bisa beradaptasilah yg akan bertahan