Mengikhlaskan KRI Nanggala 402

Ini adalah photo sebagian bagian kapal selam nuklir Kursk yg berhasil diangkat kepermukaan dulu.

 


 

Ane menghormati keyakinan banyak orang yg berharap ada keajaiban dan mukjizat dari tuhan terkait peristiwa kapal selam KRI Nanggala 402, tapi di sisi lain kita juga harus realitis klo hampir gak mungkin awak KRI Nanggala 402 bisa selamat dan kita mungkin harus merelakan kapal selam dan awaknya ini hilang selamanya gak bisa diangkat apalagi diselamatkan hidup2, kenapa ??

 


1.  Peristiwa tenggelamnya NKRI Nanggala 402 ini mirip seperti tragedi tenggelamnya kapal selam “Kursk” Rusia tahun 2000 dulu yg juga terjadi saat lagi latihan militer yg mengakibatkan seluruh awak kapal selamnya yg berjumlah 118 orang meninggal dunia semua. Padahal kapal selam “Kursk” itu salah satu kapal selam nuklir yg kekuataanya jauh lebih besar dari kekuatan kapal selam Nanggala 402 kita karena kapal selam ini mampu beroperasi di kedalaman 500 meter sedangkan Nanggala 402 kemampuan operasi maksimalnya cuman sampai 200 -250 meter saja. Selain itu dengan reaktor nuklirnya Kursk sebenarnya bisa bertahan dibawah laut berbulan2 karena bisa mengolah air laut langsung jadi oksigen dan air bersih, sedangkan Nanggala 402 tidak karena kapal selam diesel yg harus muncul kepermukaan untuk mengisi baterai dan mengambil oksigen.

 

Jadi secara realitis kemungkinan waktu untuk menyelamatkan awak kapal Nanggala 402 tidak cukup.

 


2.  Selain itu Kursk sendiri tenggelam hanya pada kedalaman 150 meteran saja bandingkan dengan perkiraan tenggelamnya Nanggala 402 yg sekitar 700 -850 meteran.
Itung2an kasarnya Pada kedalaman 800 meter itu tekanan airnya hampir sekitar 80 atm atau hampir 80x lipat dari tekanan udara kita di permukaan ini, upaya penyelamatan di kedalaman segitu hampir mustahil karena manusia sendiri maksimal bisa menyelam sampai 100 meteran doang, sedangkan pada kedalaman 800 itu tekanan penyelam hampir setara di injak 100 ekor gajah. Bahkan pada kedalam 800 meteran ini kemungkinan badan kapal selam Nanggala 402 yg terbuat dari baja itu bisa pecah dan remuk karena tingginya tekanan air (karena secara teknis konsturksi besi dan baja biasa hanya bisa bertahan di tekanan 50 atm saja bukan 80 atm). Selain itu dalam konfensi pers terakhir jubir TNI mengatakan kapal selam Nanggala 402 mengalami keretakan sehingga mengakibatkan banyak bagian dalam kapal yg keluar dan terlepas, hal ini bisa di tafsirkan memang terjadi kegagalan konstruksi badan kapal selam ini menahan tekanan air.

 

Jadi secara realitis kemungkinan sebagian besar badan KRI Nanggala saat ini sudah hancur karena tekanan air yg sangat besar.

 


3.  Ongkos untuk mengangkat kapal selam Nanggala 402 ini mungkin akan sangat besar. Sebagai perbandingan untuk mengangkat kapal selam Kursk saja dulu, pemerintah Rusia memerlukan anggaran sekitar $ 100 juta, dan ini pun gak bisa keangkat sepenuhnya cuman sebagian saja yg bisa diangkat. Dan proses pengangkatan Kursk ini sendiri sangat rumit sehingga perlu bantuan 8 negara lainnya ditambah dengan berbagai perusahaaan international terkenal seperti Mammoet sampai Halliburton, padahal Kursk hanya tenggelam pada kedalaman 150 meteran saja.

 

Jadi secara realitis kemungkinan KRI Nanggala ini gak bisa diangkat karena keterbatasan dana dan teknologi yg Indonesia miliki.

 


Jadi dengan tidak bermaksud mengecilkan upaya penyelamatan dan harapan banyak pihak (terutama keluarga awak) tentang nasib KRI Nanggala 402, kita juga harus realitis melihat kenyataan pahitnya klo kemungkinan KRI Nanggala 402 tidak bisa diselamatkan dan akan terbaring selamanya di dasar laut atau istilah angkatan lautnya KRI Nanggala 402 sedang malakukan misi Eternal Patrol (Patroli dalam keabadian).

 


Wira Ananta Rudira 🙏
Jalesveva Jayamahe! 💪