Kenapa Orang-orang Di Dunia Islam Selalu Membangga-banggakan Agamanya Duluan, Klo Ada Muslim Yg Menjadi Tokoh Terkenal Dunia ??

 


 

Tadi siang ane bertanya tentang kenapa ada fenomena di dunia Islam klo ada orang muslim menjadi tokoh terkenal di tingkatan dunia selalu yg ditonjolkan adalah identitas agama islamnya duluan, padahal umat agama lain tidak melakukan hal semacam itu ??

 


 

Nah ane rasa jawaban dari fenomena itu adalah karena sindrom Inferiority Complex yg berkembang menjadi sindrom Superiority Complex yg terjadi dalam dunia Islam.

 

1.  Nah sindrom Inferiority Complex sendiri adalah “Perasaan rendah diri, minder, insecure, dan tidak percaya diri karena merasa memiliki banyak kekurangan”

 

2.  Nantinya dari perasaan minder, rendah diri, dan gak percaya diri ini justru berkembang menjadi sindrom Superiority Complex yaitu “Perasaan selalu merasa paling hebat, paling baik, paling pintar, paling unggul, dll”

 

Perasaan Superiority Complex sendiri klo menurut embahnya phisikologi Alfred Adler sendiri adalah mekanisme pertahanan diri seseorang atau suatu kelompok secara phisikologis saat tidak sanggup menerima kenyataan pahit.

 


 

Nah hal itu mungkin ada benarnya karena klo kita melihat fakta dan data real dunia Islam hari ini walaupun merupakan komunitas agama terbesar no 2 di dunia sesudah komunitas Kristen, tapi kontribusi dunia Islam kecil bagi peradaban dunia.

 

Hal itu bisa dibuktikan klo kita melihat persentase pemenang Nobel dari umat beragama dan gak beragama di dunia, dunia islam cuman memenangkan 0,8% (kurang dari 1%) atau cuman sekitar 12 orang muslim saja, dari 962 orang yg menerima penghargaan nobel.

 

Klo dibandingkan antara jumlah umat dengan jumlah pemenang nobelnya tentunya dunia Islam termasuk yg paling jomplang, klo dibandingkan dengan umat agama lainnya termasuk juga umat gak beragama.

 

 


 

A. Nah keanyataan seperti inilah yg mungkin membuat banyak orang di dunia Islam merasa tidak nyaman, sehingga klo ada muslim yg menjadi tokoh terkenal dunia yg selalu elu2kan duluan adalah masalah identitas agamanya duluan.

 

B. Tapi selain mengelu2kan tokoh muslim yg terkenal di dunia, tidak jarang juga banyak orang islam membangga2kan ilmuwan lampau jaman golden age Islam dulu seperti Ibnu Sina, Al Razi, Ibnu Rusdi, Al Farabi, Omar Kayyam, Al Khwarizmi, dll. Padahal klo kita baca sejarah Islam sendiri para tokoh ilmuwan dan filsuf jaman keemasan Islam itu awalnya belajar dari para ilmuwan dan filsuf yunani kuno, selain itu banyak tokoh ilmuwan dan filsuf jaman keemasan Islam itu justru dianggap sesat dan murtad oleh para ulama2 besar islam di jaman itu. Bahkan aliran Muktazilah (Muʿtazila) yg merupakan aliran logika dan filsafat islam yg melahirkan para ilmuwan dan filsuf jaman keemasan Islam itu sekarang dianggap aliran sesat dalam dunia Islam sendiri.

 

C. Selain pola defensif seperti diatas terkadang ada juga orang dunia Islam yg ngotot beranggapan : menggunakan standar Nobel sebagai ukuran sumbangsih peradaban modern adalah propaganda sekuler, sionis, barat, yahoodie, iluminati, dll untuk menjelek2an Islam. Padahal Nobel sendiri adalah penghargaan yg netral yg diberikan kepada seseorang atau suatu lembaga yg dianggap sangat berjasa bagi kemajuan peradaban dunia, dan hal ini sudah di akui dunia sejak lama. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan sentimen agama, ras, maupun golongan.

 


 

Nah gejala Inferiority dan Superiority Complex dalam dunia islam inilah yg menyebabkan dunia Islam susah maju dan semakin terpuruk saja, karena alih2 melakukan intropeksi diri dan melakukan koreksi kedalam dunia Islam sendiri yg ada justru dunia islam : membangga2kan hal yg semu, meromantisir sejarah lampau yg sebenarnya salah, atau justru malah berfikiran negatif melulu dengan kelompok agama lainnya.

 

Semua hal ini harusnya di rubah untuk kebaikan semua.

 


 

Sumur :