Tahukah kalian klo kita perhatikan peta negara2 yg dilanda perang terus menerus seperti Suriah, Yaman, sampai Ukraina itu kalian akan menyadari polanya yaitu negara2 itu adalah daerah vital dalam export migas dunia, seperti :
1. Yaman di serang Saudi Arabia, karena negara ini berhasil di kuasai oleh pemberontak Syiah Houti yg tidak bersahabat dengan Saudi.
Klo sampai “selat Bab Al-Mandeb” di tutup Yaman maka export migas Saudi ke kawasan Asia dan Afrika yg melalui jalur laut (kapal tangker) akan tertutup dan harus memutar melalui Afrika utara Via terusan Suez, bayangkan berapa lama waktu dan biaya yg harus dihabiskan klo sampai kapal2 tangker minyak Saudi harus muterin Afrika dulu untuk sampai ke Asia. Saudi bisa saja melalui jalur timur yaitu melalui “selat Hormuz” tapi sayangnya selat ini sudah sangat padat dipakai oleh negara2 arab lainnya (seperti Uni emirate arab, Iraq, Qatar, Iran) untuk export migas via jalur laur, belum lagi selat Hormuz sebagian di kuasai Iran yg merupakan musuh bebuyutan Saudi.
Jadi serangan Saudi ke Yaman adalah sebuah keniscayaan, agar export migasnya via jalur laut gak ketutup walaupun harus menghancurkan sesama negara muslim.
2. Suriah juga jalur vital migas karena pertemuan jalur migas kelompok bulan sabit Syiah (koalisi negara2 Syiah seperti : Iran, Iraq, dan Suriah) dan jalur migas liga Arab (koalisi negara2 Suni seperti : Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, dan Kuwait) menuju Eropa.
Itu sebabnya negara2 liga arab berusaha mendongkel rezim Al-Assad yg mengusai Suriah, karena rezim ini lebih condong ke negara bulan sabit Syiah, walaupun penduduk Suriah Mayoritas islam Suni bukan Syiah. Di sisi lain kelompok bulan sabit Syiah yg dimotori oleh Iran berusaha semaksimal mungkin agar rezim bonekanya di Suriah ini tetap bercokol. Makanya klo kita lihat perang di Suriah itu kubu yg dominan adalah kubu pemberontak Suni yg di sponsori Saudi dan Qatar melawan kubu rezim Syiah yg di seponsori Iran.
Jadi peperangan memperebutkan dominasi politik di Suriah adalah sebuah keniscayaan, agar export migas ke eropa bisa di kuasai salah satu kelompok, baik Bulan Sabit Syiah maupun Liga Arab.
3. Dan yg terakhir adalah konflik Ukraina baru2 ini, karena Ukraina merupakan negara kunci untuk export / import migas Rusia dan negara2 Asia tengah dan timur (Kazakhstan, Uzbekistan, Mongolia, dan Cina) ke Eropa. Selain itu Ukraina juga termasuk negara yg memiliki cadangan gas alam terbesar di Eropa.
Itu sebabnya Rusia berusaha keras menjaga Ukraina ini agar selalu berada dalam kontrolnya. Tapi sayangnya sejak beberapa tahun lalu terutama saat kejadian revolusi 2014 yg mengakibatkan banyak orang Ukraina terbunuh karena di bantai pemberontak dan tentara bayaran pro Rusia, rakyat Ukraina sebagian besar ingin melepaskan pengaruh Rusia dan bergabung ke Uni Eropa.
Jadi memang sebuah keniscayaan cepat atau lambat Rusia pasti akan menyerang dan mencaplok Ukraina dengan cara kekerasan. Karena klo sampai negara ini bergabung dengan Uni Eropa maka Rusia akan kehilangan kontrol export migasnya dan membuat moscow ketar-ketir karena Ukraina bisa di jadikan pangkalan baru NATO yg dilengkapi dengan rudal jelajah nuklir ICBM yg jaraknya sangat dekat dengan ibukota Rusia di Moscow.