Tuhan Di Temukan Manusia Goa Untuk Menjelaskan Petir


 

 

Teman ane sering bertanya kenapa atheis kok gak percaya tuhan ? jawaban sederhananya yaitu : Tuhan yg mana ?

 

Sedangkan jawaban yg rumitnya yaitu : percaya tuhan yg mana, karena di dunia ini ada 5.000 tuhan yg berbeda2, sedangkan bukti kebenaran tiap2 tuhan itu umumnya ya kata kitab suci masing2 agama ..

 

contohnya : orang islam pasti mengatakan Allah adalah tuhan yg asli karena itu kata alquran, sama seperti kristen dan katolik bilang Tuhan Bapak dan Yesus tuhan yg asli karena itu kata bible, sama juga seperti yahudi bilang tuhan yg asli udah pasti Yahweh, atau Elohim, karena itu kata torah, orang hindu pun pasti akan bilang tuhan yg asli itu perwujudan trimurti Brahman, Wisnu, dan Siwa karena itu kata weda, dan berbagai macam argument lain dari berbagai agama lainnya,

 

Tapi tetap pada dasarnya claim tuhan yg asli adalah sesuai dengan kitab yg dipercayai masing2 agama. tidak lebih ..

 

Tapi terkadang ada juga teman2 aliran apologetic, spritual, esoteric, maupun sufi yg mengatakan tuhan dalam berbagai agama itu sebenarnya sama saja cuman beda penafsiran, tapi lucunya mereka sendiri ogah menyembah tuhan lain di luar agamanya, padahal kan katanya sama saja hahahah 😂😂

 


 

Tapi sekarang mari ane jelaskan konsep tuhan dari sudut pandang yg lebih objektive dan lebih netral yaitu dari sudut sejarah dan antropologi :

 

Tuhan sendiri pada awalnya konsep yg diciptakan manusia goa untuk menjelaskan petir (dan ini bukan kata ane tapi kata banyak ahli sejarah dan antropologi seperti sumber2 dibawah)

 

Di jaman dulu kala sebelum ilmu pengetahuan dan sains berkembang pesat seperti hari ini, peradaban manusia kuno menggantungkan segala penjelasan fenomena alam yg tidak mereka pahami sebagai kerja kekuatan ghaib supranatural, seperti kerja para dewa2 dan tuhan2 di langit atau para iblis dan monster di bumi (istilah kerennya celah tuhan atau God of the gaps)

 

Itu sebabnya kita mengenal ada banyak dewa petir, dewa matahari, dewa bulan, dan dewa2 lainnya dalam berbagai kebudayaan polytheisme lampau, selain itu kita juga mengenal berbagai mahluk mitologi seperti naga, sphinx, cyclops, siluman, hantu, iblis, dll sebagai musuh para dewa2 dan perlambang fenomena alam yg merugikan yg tidak di ketahu penyebabnya jaman dulu.

 

sedangkan dalam agama monotheisme lampau mereka mencoba menjelaskan bentuk bumi yg datar, bumi yg di hamparkan, bumi yg memiliki kubah, langit yg memiliki lapisan, sampai mengatakan bintang2 di langit akan berjatuhan atau alat untuk melempar setan, atau berpendapat manusia terbuat dari tanah seperti pematung membuat patung tanah liat dll. Yg semuanya tentu saja di bikin oleh tuhan versi agamanya masing2, dan ini terdapat dalam berbagai agama lampu dari agama2 babilonia, sumeria, kanaan, yunani, romawi, dan persia kuno, sampai abrahamic hari ini pun sama2 meyakini hal2 seperti diatas.

 

 


 

 

 

Tapi hari ini kita memiliki sudut pandang yg lebih baik dan lebih objektive yaitu ilmu pengetahuan dan sains ketimbang penjelasan suprtanatural seperti diatas, dimana yg dulu dianggap sebagai kerja dewa dan tuhan2 lampau hari ini bisa di jelaskan dengan sains dan bisa di buktikan oleh semua orang, bukan hanya modal yg penting yakin dan imani,

 

seperti contohnya bagaimana terciptanya petir ? itu karena listrik statis di awan, bukan karena dewa zeus, dewa thor, dewa raijin sedang ngamuk, kita juga sekarang bisa menjelaskan apa itu sebenarnya bulan dan matahari yg dulu dianggap sebagai istana atau kereta dewa horus, dewa indra, dewa surya, dll,

 

kita juga hari ini mengetahui dengan pasti klo bumi tidak datar, langit sebenarnya tidak ada, bintang tidak akan jatuh atau untuk melempar setan karena bintang pada dasarnya adalah matahari lain yg ukuranya jutaan kali lebih besar dari bumi, manusia juga tidak dari tanah karena hari ini kita kenal konsep abiogenesis, biogenesis, dan evolusi yg menjelaskan keragaman mahluk hidup dibumi (termasuk di dalamnya manusia) dengan jauh lebih baik, bahkan konsep evolusi ini sekarang di pake untuk memprediksi banyak hal baru, dari mencari bibit unggul tanaman pangan sampai membikin obat agar lebih baik dalam menangani evolusi dan mutasi virus maupun bakteri yg dulu tidak dikenali.

 

Sains dan ilmu pengetahuan walaupun tidak sempurna, tapi sains pada akhirnya memang akan menggeser konsep dewa2 dan tuhan2 lampau yg dulu menjadi penjelasan utama fenomena alam yg tidak di pahami manusia. Tapi hal ini memang adalah garisan jaman, karena peradaban manusia sendiri tidak tetap tapi selalu berevolusi, sama seperti evolusinya pemikiran dan pengetahuan manusia dari animisme, dinamisme, polytheisme, monotheisme, agnostisme, sampai ke panteisme dan mungkin suatu saat atheisme.

 


 

Referensi :

https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article

https://theconversation.com/caveman-instincts-

https://www.telegraph.co.uk/technology/333956

https://www.livescience.com/52364-origins-sup

https://en.wikipedia.org/wiki/Paleolithic_religion

Scholar: Cave paintings show religious sophistication

 

 

Silahkan tulis komentar