Monkey Bisnis Ditengah Pandemi


 

Bagi yg sering main2 ke pasar Saham atau pasar Kripto pasti ngerti ada yg namanya FOMO (Fear of missing out). Tapi bagi yg gak ngerti FOMO ini secara sederhananya adalah : Propaganda yg dirancang untuk membuat ketakutan kepada banyak orang klo sampai tidak kebagian suatu produk “penting” atau takut kehabisan suatu produk “berharga” sehingga beramai2 membelinya dengan harga mahal, padahal aslinya produk itu B aja gak istimewa sama sekali.

 

FOMO sendiri biasanya di sebarkan untuk mengerek harga suatu produk biasa agar harganya menjadi sangat mahal atau naik berkali2 lipat, nantinya saat masyarakat udah terhasut propaganda FOMO ini maka para bandar, cukong, kartel, tengkulak, maupun penimbun produk ini akan melepaskan produk ini kepasar dengan harga sangat mahal setelah sebelumnya memborong produk ini agar menjadi langka di pasaran (atau istilah teknisnya PUMP and DUMP). Dari aksi FOMO dan PUMP and DUMP inilah para bandar, cukong, tengkulak, kartel, maupun penimbun mendapatkan cuan sangat besar berkali2 lipat dari jualan barang yg sebenarnya harganya gak mahal2 banget.

 

Klo dalam dunia saham dan kripto biasanya yg di FOMOin adalah saham2 gorengan dan coin2 micin yg sebenarnya gak ada nilainya atau gak ada fundamentalnya, tapi bisa di jual dengan harga mahal (overprice) karena keinginan masyarakat untuk membeli atau memilikinya sangat besar.

 

Nah kasus susu beruang yg langka di pasaran karena di borong bandar, cukong, tengkulak, kartel, maupun penimbun, kemudian di jual dengan harga mahal di berbagai online shop itu sebenarnya mirip seperti skema FOMO ini.

 

 

Soalnya susu Beruang yg didewa2kan banyak masyarakat Indonesia sebagai obat ajaib termasuk obat untuk corona itu sebenarnya kandungan terbesarnya cuman Air, dan Protein doang, serta sedikit mineral. Bahkan seandainya ente mau dapat khasiat Protein besar yg berguna untuk penyembuhan, sebenarnya Indomie dan Mie sedap kandungan proteinnya lebih besar dari pada susu Beruang ini (bisa di buktikan sendiri di petunjuk kandungan gizi di tiap bungkusnya).

 

Tapi ya seperti biasa karena tingkat literasi masyarakat Indonesia ini nauzubileh jebloknya, jadi banyak orang dengan gampang di giring dengan FOMO seakan2 susu Beruang itu adalah produk kesehatan yg sangat bermanfaat di masa pandemi corona ini, padahal aslinya susu Beruang itu adalah produk yg sangat berguna untuk mempertebal kantong para bandar, cukong, kartel, tengkulak, maupun penimbun produk ini.

 

Silahkan tulis komentar