Di Timur-tengah Itu Penjajahnya Adalah Kekalifahan Ustmaniyah, Sedangkan Yg Membantu Negara-negara Arab Merdeka Justru Inggris

Photo pangeran Faisal bersama Lawrence of Arabia (yg dilingkari kuning) saat menghadiri pesta di istana Versailles, Perancis.

 


 

Banyak orang Indonesia pasti gak tahu klo sebenarnya penjajah di daerah timur tengah terutama negara2 Arab itu adalah Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) dan sebaliknya yg membantu kemerdekaan negara2 Arab itu justru Inggris.

 

Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) sendiri pada awalnya adalah penguasa daerah timur tengah karena impriumnya sangat besar terbentang dari seputaran mesir sampai eropa. Tapi nantinya di kawasan timur tengah banyak suku2 arab yg gak suka menjadi jajahan Turki Ottoman dan mulai melakukan pemberontakan.

 

Mulai dari pemberontakan saud, pemberontakan wahabi, sampai pemberontakan arab, semua pemberontakan ini adalah pemberontakan kepada Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah) yg di lakukan oleh clan2 besar arab.

 


 

Di arab sendiri sebenarnya ada 2 clan (bani) yg paling berpengaruh dan saling bersaing yaitu :

 

  1. clan Hasyim (bani Hasyim) yg merupakan clan asal nabi Muhammad sekaligus penguasa Hejaz,

 

  1. clan Saud (bani Saud) yg merupakan pendukung terbesar gerakan Wahabi sekaligus penguasa Najd

 

Kedua clan ini walaupun kurang akur tapi memiliki tujuan yg sama yaitu memberontak kepada Turki Ottoman untuk mendirikan negara Arab yg merdeka.

 


 

Pemberontakan awal di mulai oleh clan Saud tahun 1744 saat “Muhammad bin Saud” (tetua bani Saud) bergabung dengan ulama karismatik “Muhammad bin Abdul Wahab” (pendiri gerakan wahabi) mendirikan negara saudi pertama, nantinya negara saudi pertama ini berhasil merebut Mekah dan Medinah tapi hal ini di respon dengan keras oleh Turki Ottoman dengan mengirimkan penguasa mesir Mohammad Ali Pasha yg merupakan bawahan Turki Ottoman untuk menumpas gerakan ini tahun 1818. Dan akhirnya pemberontakan ini gagal yg mengakibatkan pemimpinnya Abdullah bin Saud (pemimpin bani saud saat itu sekaligus cicit dari Muhammad bin Saud) bersama pengikutanya dan beberapa keluarganya ditangkap dan dieksekusi mati dengan cara di pancung dan digantung di depan Mesjid Hagia Sophia oleh Kekalifahan Utsmaniyah.

 

Setelah pemberontakan gagal clan Saud ini muncul berbagai pemberontakan kecil lainnya tapi selalu berhasil di tumpas oleh Turki Ottoman sampai tahun 1915, Sharif Hussein bersama anak2nya menggalang kekuatan untuk memberontak kepada Turki Ottoman. Nah Sharif Hussein ini sendiri adalah Sharif Mekah (gubernur mekah) yg berasal dari clan Hasyim yg merupakan clan nya nabi Muhammad. Nantinya pemberontakan Sharif Hussein ini mendapatkan dukungan dari Inggris, karena saat itu Inggris tengah terlibat perang dunia 1 melawan koalisi Jerman dan Turki Ottoman.

 

(Note : Bagi yg gak tahu kekaisaran Jerman yg dianggap repsresentatif Reich ke 2 (holly roman empire jilid 2) itu sebenarnya dekat dengan kekalifahan Ustmaniyah. I know hal ini cukup ironis dan membingungkan karena imperium kristen yg diwakili Jerman dan imperium islam yg di wakili Turki Ottoman. sebenarnya selalu sohib dalam 2 perang dunia. Tapi itulah fakta sejarah, politik diatas agama )

 


Thomas Edward (T.E.) Lawrence

 

Nah dukungan Inggris kepada Sharif Hussein ini sendiri melalui perantara Thomas Edward (T.E.) Lawrence (atau lebih di kenal sebagai Lawrence of Arabia) yg mengirimkan banyak dukungan persenjataan dan finansial dari Inggris untuk memberontak kepada Turki Ottoman. Bahkan anaknya Sharif Hussein yaitu pangeran Faisal (kelak menjadi Raja Faisal, raja Hejaz pertama sekaligus penguasa Irak dan Suriah) menjadi sohib Lawrence of Arabia ini.

 

Singkat cerita nantinya setelah sebagian besar daerah2 Arab yg berhasil dimerdekakan oleh gabungan aliansi bani Hasyim dan bani Saud dengan dukungan Inggris dari kekuasaan Turki Ottoman, terjadi perselisihan dan perang antara clan Hasyim vs clan Saud untuk memperebutkan daerah kota suci Mekah dan Medinah. Akhir dari perang ini clan Saud berhasil menguasai wilayah semenanjung Mekah dan Medinah dan akhirnya memproklamasikan pendirian kerajaan Saudi Arabia (asal kata Saud dan Arab) Sedangkan clan Hasyim akhirnya mendirikan kerajaan Yordan yg awalnya kekuasaanya meliputi Yordania, Iraq, sampai Suriah, tapi nantinya setelah terjadi pemberontakan di Iraq dan Suriah yg merubah kedua negara ini menjadi republik akhirnya kekuasaan clan Hasyim ini sekarang cuman ada di Yordania.

 

 


 

Jadi bisa di lihat dalam sejarah timur tengah itu justru penjajahnya adalah Turki Ottoman sebaliknya yg membantu kemerdekaan negara2 Arab itu justru Inggris, hal semacam ini jarang di angkat di Indonesia karena kita selalu di jejali propaganda klo barat itu selalu penjajah dan kekalifahan ustamniyah itu selalu baik, Klo pun diangkat pasti di jejali dengan dengan bualan seakan2 inggris penjahatnya yg memecah belah dunia islam padahal faktanya tidak sesederhana itu. dan lagian tanpa perlu inggris persetruan dalam dunia islam itu udah lama terjadi dan pemberontakan kepada kekalifahan dalam sejarah islam itu sendiri udah umum terjadi tanpa campur tangan negara barat.

 

 


 

Sumur :


https://fin.co.id/…/arab-saudi-kekhalifahan-ottoman…/
https://internasional.kompas.com/…/hari.ini.dalam…
https://www.boombastis.com/fakta-lawrence-of-arabia/56991
https://tirto.id/peran-orang-inggris-di-balik-lahirnya…
https://news.detik.com/…/sejarah-terbentuknya-kerajaan…
https://kumparan.com/…/sejarah-arab-saudi-wahabi…/full
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Utsmaniyah-Saudi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Arab
https://id.wikipedia.org/wiki/Syarif_Husain
https://id.wikipedia.org/wiki/Faisal_I_dari_Irak
https://en.wikipedia.org/wiki/Hashemites
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

Bangsa Paling Menderita Di Timur-tengah Sebenarnya Bukan Pelestina Tapi Suku Kurdi

Warga kurdi yg terbunuh dalam serangan Turki di daerah Ortasu, tanggal 29 Desember 2011

 

 

Banyak orang beranggapan bangsa yg paling menderita di timur tengah itu adalah bangsa Palestina karena di jajah Israel. Padahal aslinya yg paling menderita adalah suku Kurdi.

 

Suku Kurdi ini pernah di genosida dengan senjata kimia dan dimasukan dalam semacam camp konstentrasi oleh Sadam Hussein (peristiwa Halabja dan Anfal genocide), Bahkan sampai hari ini suku Kurdi masih di bunuhin oleh tentara Turki. Selain itu suku Kurdi ini juga harus berperang dengan ISIS dan berbagai kelompok teroris sempalan2 militan bersenjata di timur tengah lainnya.

 

Ibu dan anak suku kurdi yg terbunuh dalam peristiwa pembataian Halabja

 

Korban Jiwa suku kurdi dalam beberapa dekade terakhir ini jauh lebih besar dari Palestina karena mereka bertempur di banyak front dan menghadapi gabungan serangan negara2 besar serta kelompok2 teroris. Perkiraan kasarnya mungkin mencapai 500.000 – 5 juta orang Kurdi meninggal dalam beberapa dekade belakangan ini, jauh lebih besar dari palestina yg korban jiwanya berkisar 50-120 ribuan selama ribut dengan Israel.

 


 

Sultan Saladin

 

Ironisnya yg membantai suku Kurdi ini justru sesama negara2 Islam timur tengah, padahal suku Kurdi ini adalah sukunya pemimpin besar dunia islam saat perang salib dulu yaitu Sallahudin Al Ayyubi (Sultan Saladin), tapi hari ini suku ini malah di bantai dan tanahnya di caplok oleh pemimpin2 negara islam timur tengah seperti Turki, Iraq, sampai Suriah.

 

Bahkan Turki sejak jaman dulu sampai jaman presiden Erdogan hari ini berusaha melenyapkan suku Kurdi sampai melabeli suku ini sebagai kelompok orang gunung yg lebih rendah dari orang Turki dan kelompok pejuang Kurdi PKK adalah Teroris, Ironisnya pelabelan Kurdi sebagai teroris ini jauh lebih dulu ketimbang pelabelan kepada ISIS. Selain itu kelompok teroris semacam ISIS juga beranggapan suku Kurdi ini adalah kaum sesat yg harus di musnahkan. Dan Suriah beranggapan tanah suku Kurdi adalah tanah mereka.

 

Mendapatkan tekanan dari berbagai pihak inilah yg akhirnya membuat suku kurdi sepanjang sejarahnya selalu bertempur dengan banyak pihak, tapi ironisnya mereka juga sering dimanfaatkan pihak lainnya, seperti saat mereka bertempur dengan ISIS mereka awalnya di bantu oleh Amerika, Iraq, dan Suriah (bahkan selain tentara Iraq cuman pasukan Peshmerga Kurdi yg berhadap2an di darat dengan Teroris isis secara langsung), tapi nantinya setelah ISIS kalah justru suku Kurdi dibiarkan oleh Amerika, Iraq, dan Suriah di bomin oleh tentara Turki yg mengakibatkan banyak korban jiwa.

 

Jadi bisa di lihat sebenarnya penindas terbesar orang islam di timur tengah itu ya sesama orang islam lainnya, seperti contohnya suku Kurdi ini. Tapi mungkin muncul pertanyaan kenapa yg terkenal justru palestina vs Israel bukan Kurdi vs Turki, atau Kurdi vs Iraq, atau Kurdi vs ISIS ?? hal itu karena banyak ormas2 Islam transnasional seperti Hizbut tahrir atau Ikhwanul muslimin, tokoh dan pendirinya banyak berasal dari orang palestina bukan Kurdi, sehingga isu Kurdi ini jarang terdengar di dunia islam. Selain itu juga mengangkat isu Kurdi sebenarnya cukup memalukan dan gak seksi karena ini adalah tentang orang islam membunuh sesama orang islam lainnya.

 


 

Sumber :


https://www.bbc.com/indonesia/dunia-50068256
https://akurat.co/…/id-819325-read-digempur-turki…
http://www.hawarnews.com/…/halabjamassacre-whose…
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-50068256
https://en.wikipedia.org/wiki/Anfal_genocide
https://en.wikipedia.org/wiki/Category:Massacres_of_Kurds
https://www.wsj.com/…/4D4DE293-2453-417D-A2C8…

 

Anti Penjajahan Dan Imprealisme Barat, Tapi Kok Pro Kekalifahan Turki Ottoman Yg Juga Penjajah ??

Seorang wanita Armenia berlutut di samping jenazah seorang anak yang meninggal di sebuah lapangan dekat Aleppo, sebuah kota di Kekaisaran Ottoman.

 

Hal lucu sekaligus bodoh itu adalah : banyak orang2 indonesia yg anti imprealisme dan penjajahan barat, tapi malah mendukung kekalifahan macam Turki Ottoman (kekalifahan Utsmaniyah).

 

Padahal kekalifahan Turki Ottoman itu penjajah dan imprealis juga, hampir semua negara2 arab hari ini adalah bekas jajahan Turki Ottoman terutama Arab Saudi yg pendiri negaranya (Abdullah bin Saud) di gantung sampai mati oleh Turki Ottoman karena ingin merdeka.

 

Selain itu kekalifahan Turki Ottoman juga sama bengisnya dengan penjajah dan imprealis lainnya, bahkan Turki melakukan Genosida kepada jutaan warga Armenia (yg beragama kristen), bahkan tindakan kompeni macam Westerling yg membunuhi orang2 indonesia masih gak ada apa2nya dengan tindakan kekalifahan Turki Ottoman yg membunuhi dan membiarkan kelaparan jutaan warga Armenia.

 

Dibawah ini adalah photo sejarah : seorang pejabat Turki Ottoman mengolok2 warga Armenia yg kelaparan dengan sepotong roti (BTW: Ada yg beranggapan photo ini adalah editan yg merupakan colase 2 photo jaman genosida armenia yg digabungkan jadi satu)

 

Jadi sebuah ironi klo ada orang bilang mereka anti penjajahan dan imprealisme barat tapi malah mendukung kekalifahan macam Turki Ottoman

 


 

Sumber dan Arsip photo genosida Armenia yg dilakukan oleh Turki di masa lalu  :

Hagia Sophia Tidak Dibeli Tapi Dikuasai

 

 

Kmrn ane lihat banyak pendukung Erdogan yg bilang perubahan Hagia Sophia menjadi mesjid itu udah sesuai, karena dulu Hagia Sophia dijual kepada Sultan Mehmet II.

 

Nah narasi pembelian ini sebenarnya absurd dan gak sesuai sejarah, bahkan banyak pihak meragukan adanya pembelian Hagia Sophia itu, karena gak ada buktinya sama sekali. Sedangkan bukti yg di ajukan pendukung Erdogan itu sebenarnya adalah surat kepemilikan tanah Hagia Sophia yg di dokumentasikan pemerintah turki modern, BUKAN akad jual beli Hagia Sophia.

 

Yg benar Hagia Sophia itu dulunya memang gereja yg dirubah oleh Mehmet II jadi mesjid karena berhasil menaklukan Konstatinopel dan mengambil alih kota Bizantium (istambul sekarang), karena memang umumnya suatu bangsa klo berhasil menaklukan bangsa lainnya pasti akan menguasai dan mengambil alih tanah dan bangunan di wilayah taklukan tersebut. Walaupun narasi mau wakaf kek, mau beli kek, mau sumbangan kek, dan berbagai kalimat penghalusan lainnya tetep saja semua bangunan dan tanah itu diambil alih penakluk di bawah todongan pedang dan senjata.

 

Penaklukan Sultan Mehmet II kepada Bizantium yg akhirnya menguasai Hagia Sophia dan merubahnya menjadi mesjid ini sebenarnya sama persis seperti penaklukan Israel kepada yerusalem yg membuat israel menguasai komplek Haram al syariff yg terdapat mesjidil Aqsanya itu.

 

Bahkan Israel mungkin lebih baik dari Sultan Mehmet II karena tidak merubah mesjidil Aqsa jadi bait suci kuil Solomon, dan Israel pada awalnya berhasil menguasai Yerusalem karena di serang koalisi negara2 arab duluan yg ironisnya serangan gabungan negara2 arab ini malah gagal dan membuat tanah Yerusalem berhasil di kuasai Israel.

 

Banyak orang mungkin gak suka narasi tulisan ane ini yg membandingkan Sultan Mehmet II dengan Israel, tapi masalahnya narasi ini memang fakta sejarah, ente mau suka gak suka gak bakal merubah fakta tersebut.

 


 

Sumber tidak ada bukti Hagia Sophia pernah dibeli :

https://tirto.id/benarkah-hagia-sophia-dijual-kepada-sultan-mehmet-ii-fQDc
https://twitter.com/hadzafadhli/with_replies

Leluhur Kita Punya Ilmu Kebal, Tapi Kok Bisa Dijajah Kompeni Dan Dai-Nippon Lama ??

Teman ane sesumbar embahnya dulu berani melawan belanda seorang diri cuman bermodalkan golok karena memiliki ilmu kebal.
 
Ane jadi mikir klo memang leluhur kita dulu sakti mandraguna serta punya ilmu kebal beneran, maka harusnya kita gak di jajah kompeni dan dai nipon lama dong ??
 

 

Claim2 sepihak leluhur kita kebal peluru, punya banyak kesaktian, atau indonesia merdeka karena bambu runjing, belanda kabur karena teriakan takbir, dll ini sebenarnya delusi semu untuk kebanggan diri kita sendiri. Padahal aslinya Indonesia bisa merdeka itu ya karena Belanda di serang Naz1 Jerman dan Jepang di bom atom Amerika.
 
Karena jelas tanpa serangan Jerman dan bom atom Amerika kita emang berabad-abad gak bisa lepas dari penjajahan bangsa asing. kan secara logisnya saja tank gak bisa tembus dengan bambu runcing, pesawat tempur gak mungkin jatuh karena doa, atau melawan senjata mesin dan meriam dengan ajian rawarontek, karena klo itu semua terbukti tentunya kita sudah sejak dulu jadi negara superpower ngalah2in Amerika, Soviet, Jerman, dan Jepang.
 
Saatnya sadar dan berhenti dari delusi klenik semacam itu dan mulai melihat sejarah dengan realistis klo kita memang ingin maju.