Di Bunuh Karena Agama (Bagian.3)

 


Saat di indonesia di ributkan berita masalah ustadzah Oki yg menormalkan KDRT demi menjaga aib suami, gerakan anti valentine day, ustad basalamah vs wayang, sampai demo wadas yg gak jelas juntrungnya. Di luar negri sana lagi rame membahas berita viral tentang beberapa kasus brutal atas nama agama. Tentunya berita2 ini gak bakal berani diangkat terang2an media2 lokal kita.

 


  1. Kasus pertama adalah kasus “Mona Heidari” dari Iran, yg di penggal hidup2 oleh suaminya. Kasus ini benar2 brutal karena pada awalnya Mona Heidari ini melarikan diri dari rumah karena tindakan KDRT yg di lakukan suaminya, tapi nantinya dia kembali kerumah keluargannya karena diminta pulang oleh keluarganya.

 

Tapi alih2 keluarganya melindungi dia dari suaminya yg abusive keluarganya justru menyerahkan Mona ke suaminya yg sedang kalap dan langsung memenggal kepala Mona karena dianggap dia memberi malu suaminya karena kabur dari rumah. Tapi ironisnya tindakan brutal suami Mona ini justru di dukung oleh para Mullah (ulama) di Iran sana karena menurut mereka tindakan Mona yg lari dari rumah, tidak menggunakan hijab, dan meminta bantuan temannya yg bukan muhrim, adalah pelanggaran syariat islam, dan seperti umumnya pelanggaran syariat Islam di negara ultrakonservatif islam pasti hukumannya mati.

 

Video brutal suami Mona memamerkan kepala Mona yg sudah di penggal di jalanan di kota Iran

 


  1. Kasus kedua adalah kasus “Mushtaq Ahmed” dari Paksitan yg dibunuh dengan brutal oleh warga karena di tuduh imam mesjid membakar Alquran. Mushtaq Ahmed sendiri beramai2 di hajar dengan keji oleh sekitar 300-500 warga yg marah saat mendengar dia sudah membakar Alquran, selain di hajar beramai2 dia juga di gantung hidup2 oleh warga.

 

Tapi ironisnya nanti di ketahui klo Mushtaq Ahmed ini sebenarnya seorang pengidap ODGJ dan tuduhan pembakaran alquran yg dilontarkan kepadanya tidak terbukti.

 

Video brutal Mushtaq Ahmed yg di pukuli dan di gantung warga Pakistan

 


  1. Kasus selanjutnya adalah kasus guru bernama “Notan Lal” dari Pakistan juga yg di jatuhi hukuman penjara selama 25 tahun karena tuduhan sudah melakukan penistaan agama Islam.
    Tuduhan kepada Notan lal ini bermula dari seorang muridnya yg mengatakan kepada orang tuanya klo Notan yg seorang penganut Hindu itu telah menghina nabi Muhammad saat memberikan materi pelajaran bahasa Urdu di sekolahnya, akibatnya warga beramai2 mau menghakimi Notan tapi beruntung bisa di cegah oleh polisi. Notan lal sendiri akhirnya di tahan dan di sidang terkait kasus penistaan agama Islam dan divonis dengan hukuman 25 tahun penjara.

 

Tapi ironisnya nantinya terbukti klo Notan lal tidak pernah melakukan penistaan agama Islam, dia cuman korban tuduhan muridnya yg marah kepada dirinya karena memberikan nilai jelek dalam pelajaran yg di ajarnya. Akibat hal ini aktivis HAM di pakistan dan dari dunia International menuntut pembebasan Notan Lal dan pembersihan namanya atas segala dakwaan, tapi pengadilan Pakistan bersikukuh klo keputusan pengadilan yg sudah di jatuhkan tidak bisa di revisi lagi.

 

Sumber kasus tuduhan palsu kepada Notan Lal


Ironisnya semua kasus brutal ini terjadi berdekatan dengan hari kasih sayang atau Valentine day. Pada akhirnya seperti kata John Lennon ‘We live in a world where we have to hide to make love, while violence is practiced in broad daylight.’

 

WARNING : LINK DIATAS MENGANDUNG VIDEO BRUTAL YG BELUM DI SENSOR. BAGI YG GAK SANGGUP MELIHATNYA MENDING GAK USAH DI CLICK LINKNYA.

 

 

Di Bunuh Karena Agama (Bagian.1)

 


Seorang manager perusahaan Pakistan di bunuh dengan brutal karena di tuduh melakukan penistaan agama, cuman gegara menurunkan poster kelompok fundamentalis Islam di perusahaanya.

 


Hari ini terdengar berita tragis seorang warga Sri Langka yg bekerja di Punjab, Pakistan, di bunuh dengan brutal oleh warga Pakistan karena dianggap melakukan penistaan agama Islam.

 

Peristiwa ini berasal saat warga Sri Langka yg bernama “Priyantha Diyawadana Kumara” menurunkan dan membuang ketempat sampah, poster kelompok Tehreek-e-Labbaik yg merupakan ormas fundamentalis Islam terbesar di pakistan, dari tempatnya bekerja.

 

Akibat dari menurunkan dan membuang poster kelompok Tehreek-e-Labbaik ke bak sampah ini, Priyantha Kumara langsung di tuduh melakukan penistaan agama karena dalam poster kelompok Tehreek-e-Labbaik ini memang ada kalimat kutipan dari Alquran dan akibatnya sangat fatal.

 

Priyantha Kumara langsung di keroyok warga pakistan beramai2 di siang bolong, di tusuk pedang, di hajar dengan pipa besi, kepalanya di tumbuk pake batu bata, di injak2 ratusan orang, dan saat sekarat meregang nyawa justru di bakar hidup2 di tengah jalan raya oleh warga pakistan.

 


Nah kelakuan brutal masyarakat dan ormas agama seperti di Pakistan ini pasti akan membuat para investor asing mikir 1000x klo mau menanamkan modal dan investasinya di Pakistan.

 

Logikanya : Gila aja bikin perusahaan multinasional di negara yg penduduknya bisa membunuh orang asing di siang bolong dengan brutal, cuman gegara tuduhan penistaan agama gak jelas.

 

Dan akhirnya tanpa modal dan investor asing maka negara model Pakistan ini akan tetap miskin, tertinggal, bodoh, dan akan sebelas dua belas dengan negara tetangganya Afganistan dibawah rezim Taliban yg sama barbar dan fanatiknya.

 

Nah apakah Indonesia mau menuruti negara2 tertinggal dan barbar model ini ??

 


Keterangan photo :

A. Photo pertama adalah korban bersama anak istrinya, dan peristiwa pembunuhannya.
B . Photo kedua adalah para pelaku yg malah selfie dan ngedabrus bangga saat di wawancarai televisi abis bunuh orang yg mereka tuduh menista agama islam.

video kebrutalan warga pakistan ini bisa dilihat dari twitter ini (ane gk mindahin ke FB karena gak mau dibanned FB lagi) : https://twitter.com/ghulamabba…/status/1467136021712224261
Video brutalnya di FB info dari Maria Catarina (sangat gak disarankan melihat linknya bagi yg gak kuat lihat video brutal dan gore) : https://www.facebook.com/Expectuser55/posts/267362632034021