Dalam film dokumenter tentang Paus Fransiskus yg berjudul “Francesco” paus mengatakan “Orang homoseksual memiliki hak untuk berada dalam sebuah keluarga. Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak atas sebuah keluarga. Tidak ada yang harus dibuang atau dibuat sengsara karenanya,”
Yg secara tesurat hal itu sebagai bentuk dukungan Paus Fransiskus pribadi kepada komunitas LGBT di seluruh dunia. Walaupun hal ini pasti akan menjadi perdebatan sengit di kalangan umat katolik dan akan susah di terima dunia kekristenan karena dalam dunia kristen (baik katolik, protestan, anglikan, reformis, dan aliran2 lainnya) hubungan sesama jenis adalah dosa skala alkitab. Dimana sejak dulu, dunia kekeristenan adalah kaum agamais yg paling sengit membenci kaum LGBT, bahkan di jaman kegelapan dulu kaum LGBT bisa dibakar atau ditenggelamkan hidup2 pihak gereja.
Tapi permasalahannya sekarang dalam kasus LGBT seperti Homo dan Lesbian itu terkadang tidak bisa di sembuhkan, karena ini masalah gen.
Ada banyak kasus dulu kaum kristen eropa berusaha menyembuhkan kaum Homo dan Lesbian ini tapi semuannya gagal dan bahkan berakhir tragis, seperti salah satu yg terkenal dalam sejarah adalah kasusnya : Alan Turing salah seorang genius ahli komputer yg berperan besar menghentikan perang dunia ke 2, tapi sayangnya kehidupannya berakhir tragis karena justru dihukum menjadi kelinci percobaan penyembuhan homo, yg berakhir gagal dan membuatnya bunuh diri.
Hari ini sains dan ilmu pengetahuan kedokteran mulai memahami kenapa kaum homo bisa muncul dan hampir tidak bisa di sembuhkan, hal itu kebanyakan disebabkan oleh faktor kelainan genetis bawaan saat lahir, dimana alih2 seseorang tertarik dengan lawan jenis, gen kaum homo justru tertarik dengan yg sejenis. Nah karena permasalahannya ada pada skala genetik maka pengobatan konvensional gak bakal bisa merubahnya. Ini sama seperti seseorang terlahir dengan down sindrome atau terlahir albino. Semua hal ini tidak bisa di rubah dan tentunya memusuhi mereka yg terlahir berbeda semacam ini justru diskriminatif dan sama sekali bukan tindakan humanis.
Itu sebabnya ane rasa : tahta suci vatican dibawah kepemimpinan Paus Fransiskus mencoba berdamai dengan masalah LGBT ini walaupun hal itu harus menabrak doktrin 2.000 tahun gereja katolik yg menolak mentah2 LGBT sejak dulu, tapi di sisi lain semangat humanisme “Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri” justru perintah Yesus sendiri.
Sedangkan secara politis dunia katolik semakin dewasa menerima perubahan jaman dan nilai2 kemanusiaan universal. Selain itu gereja katolik juga tidak bisa lagi berlaku sok suci dan menghakimi kaum LGBT sebagai pendosa karena dalam gereja katolik juga terjadi banyak dosa pedophelia yg di lakukan para pendetanya.
Pada akhirnya agama harus berubah sesuai jaman atau akan punah seperti ribuan agama masa lalu yg sekarang cuman tinggal mitologi saja, karena tidak mampu beradaptasi dengan jaman.