Ada teman yg mengatakan : Putin bisa aja menggunakan nuklir klo dia mau
Menurut ane : Sebelum Putin menekan tombol nuklir dia mungkin akan dibunuh para jendral2 pembantunya duluan, kenapa ??
Nah bagi yg gak tau di dunia ini ada doktrin perang yg bernama MAD (Mutual assured destruction) alias Jaminan kehancuran bersama2.
Doktrin MAD ini sendiri sebenarnya berasal dari perhitungan matematika rumit “Nash equilibrium” yg berasal Game Theorynya : John Forbes Nash jr, yg merupakan “orang gila” tapi prodigy super genius pemenang Nobel.
Nah penjelasan sederhana dari Nash equilibrium itu adalah : “klo kamu gak bisa menang dalam perang nuklir pastikan saja musuhmu sama2 hancur, sehingga diharapkan dari pemahaman akan kehancuran total ini, keduabelah pihak TIDAK AKAN memulai perang nuklir”
Nah Nash equilibrium inilah yg mengunci kekuatan nuklir geopolitik global sehingga sampai saat ini gak ada negara yg cukup sinting menembakan nuklirnya karena mereka pasti akan diserang balik negara lainya dengan nuklir yg sama hebatnya, yg pasti akan mengakibatkan kehancuran bersama2.
Atau logika sederhananya :
seluruh negara di dunia ini seperti berada dalam suatu kolam yg penuh berisi bensin, nah didalam kolam itu ada negara2 macam Amerika, Rusia, India, Pakistan, Inggris, Prancis, Cina, Israel, dan Korea utara yg memiliki korek api (nuklir). Mereka semua mengancam akan membakar negara musuhnya dengan korek api (nuklir) tersebut, tapi sebenarnya mereka tahu saat mereka menyalakan korek api tersebut mereka juga pasti ikut terbakar, sehingga mereka cuman menggunakan korek (nuklir) tersebut untuk deterrent (menggertak) saja.
Nah seperti itulah konsep doktrin MAD.
Untuk mewujudkan konsep MAD ini negara2 maju pemilik nuklir mengembangkan yg namanya “Retaliation capability” atau biasa disebut serangan kedua (Second Strike) atau serangan balasan yg dikendalikan sepenuhnya otomatis oleh komputer berdasarkan sensor yg akan aktif otomatis klo mendeteksi terjadinya ledakan nuklir jadi tidak perlu campur tangan manusia lagi dan gak bisa dibatalkan lagi.
Hal ini bertujuan klo negaranya di serang pake nuklir (bahkan walaupun seluruh penduduk atau Presidennya mati semua) maka secara otomatis komputer yg mengendalikan nuklir negara tersebut meluncurkan serangan balasan nuklir juga ke negara2 musuhnya.
Nah mungkin ada yg berpendapat klo seperti itu simple aja, tinggal sabotase aja silo nuklir negara tersebut,beres kan mereka gak akan bisa meluncurkan nuklirnya.
Tapi sayangnya gak semudah itu ferguso, karena dalam doktrin Nuklir TRIAD, kekuatan persenjataan nuklir suatu negara itu dibagi jadi 3 kekuatan yaitu :
- Statis : yg berupa silo nuklir yg biasanya di tempatkan di negara tersebut.
- Strategis : senjata nuklir yg bisa dibawa pesawat pengebom strategis atau satelit militer rahasia di luar angkasa.
- Dinamis : senjata nuklir yg dibawa kesana-kemari oleh kapal selam yg keberadaanya tersebar di seluruh dunia dan tidak diketahui pasti posisinya bahkan oleh markas besar sekalipun.
Jadi walaupun bisa menghancurkan atau melumpuhkan silo nuklir di suatu negara tersebut ancaman serangan balasan nuklir yg dikendalikan otomatis komputer dari langit dan dari kedalam samudera yg dibawa pesawat, satelit, sampai kapal selam nuklir bakalan sangat susah dinetralkan.
Nah semua hal inilah yg membuat perang nuklir itu bakalan susah terjadi, dan klo terjadi maka tidak akan ada pemenangnya karena semua negara akan musnah terbakar nuklir.
Jadi jendral2 pembantu Putin pasti akan memilih lebih baik menghabisi Putin saja, saat mau menekan tombol nuklir ketimbang mereka ikut mati konyol jadi sasaran bom nuklir balasan negara2 lainnya yg dikendalikan komputer.