Dalam Politik Tidak Ada Teman Dan Musuh Abadi, Yg Abadi Cuman Kepentingan

 


 

Kmrn tanggal 27 Juli tentunya hari yg yg tidak terlupakan bagi PDIP karena pada tanggal itu ditahun 1996 terjadi peristiwa “KUDATULI” yaitu peristiwa penyerbuan dan pengambilalihan secara paksa kantor PDI pendukung megawati, oleh kelompok PDI Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan).

 

Pengambil alihan ini nantinya menjadi kerusuhan besar yg bernama “KUDATULI” (KERUSUHAN DUA PULUH TUJUH JULI) yg mengakibatkan kantor PDIP pendukung Megawati dibakar masa, serta jatuhnya korban jiwa sebanyak : 5 orang meninggal dunia, 149 orang luka-luka, dan 136 orang ditahan aparat keamanan. Bahkan komnas HAM sampai memasukan peristiwa “KUDATULI” sebagai pelanggaran HAM walaupun gak berat2 amir.

 


Tapi yg mengejutkan setelah dilakukan penyelidikan oleh Komnas HAM terungkap penyerbuan ini gak hanya di lakukan oleh kelompok sipil PDI kubu Soerjadi doang tapi di dukung juga oleh anggota Kodam Jaya, yg artinya aparat militer ikut terlibat didalam peristiwa ini.

 

Dan yg lebih mengejutkan lagi justru yg memerintahkan anggota Kodam Jaya turun tangan dan menyamar sebagai masyarakat sipil untuk mengambil alih kantor PDIP kubu Megawati adalah “Susilo Bambang Yudhoyono” yg saat itu berpangkat Kasdam Jaya.

 

Detail peristiwanya menurut dokument komnas HAM : saat itu SBY menggerakkan pasukan pemukul Kodam Jaya, yaitu Brigade Infanteri 1 (Jaya Sakti) untuk melakukan penyerbuan, sedangkan pasukan Batalion Infanteri 201 (Jaya Yudha) menyamar seolah-olah massa PDI pro-Kongres Medan.

 

Akibat dari penyerbuan yg di arsiteki oleh militer dan intelejen ini akhirnya meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. yg membuat beberapa kendaraan dan gedung dibakar massa.

 

Tapi lucunya nantinya yg di tuduh bertanggung jawab dan di tangkapin oleh aparat keamanan justru adalah anak2 PRD (partai rakyat demokratik) yg merupakan partai gak jelas yg isinya anak2 muda overthinking dan mahasiswa2 overdosis revolusi yg menentang orba. Dan yg paling sial yg di tuduh aparat menjadi dalang kerusuhan ini serta mendapatkan hukuman paling lama adalah ketua PRD yaitu Budiman Sudjatmiko yg di hukum 13 tahun penjara walaupun gak ngapa2in.

 


 

Dalam kasus KUDATULI ini pemerintah orba ingin “Sekali melempar batu dan 2 burung yang kena” yaitu tumbangnya PDI kubu Megawati yg menjadi ancaman mesin politik orba yaitu Golkar dan di berangusnya bocah2 PRD yg terlalu brisik mengkritisi orba sehingga bikin telinga embah Harto pengang.

 

Tapi akhirnya sejarah berkata lain, pemerintah orba tumbang tahun 1998 dan beberapa kerusuhan “by design” semacam ini akhirnya terbuka karena penyelidikan Komnas HAM dan Pengadilan era reformasi.

 

Tapi yg Ironis walaupun Megawati pasti tahu persis dulu jendral yg berusaha menumbangkannya adalah SBY, tapi tetep saja di jaman Megawati jadi presiden tahun 2001 lalu SBY malah diangkat jadi Menko Polkam (Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan) sedangkan Budiman Sudjatmiko yg apes saat peristiwa KUDATULI ini akhirnya cuman jadi kader PDIP biasa gak pernah diangkat jadi mentri.

 

 

 


 

Dari fakta sejarah ini membuktikan kebenaran jargon politik lama yg bahasa jawanya berbunyi In politics, There are no permanent enemies, and no permanent friends, only permanent interests”

 


 

Sumber :

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/10170991/peristiwa-kudatuli-27-juli-1996-saat-megawati-melawan-tetapi-berakhir-diam?page=all

https://tirto.id/sejarah-kerusuhan-27-juli-1996-soeharto-gembosi-megawati-ee7a

https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_27_Juli

https://historia.id/politik/articles/kisah-petrus-saat-kudatuli-meletus-vxJA5

https://nasional.tempo.co/read/1229050/cerita-kudatuli-sabtu-kelabu-23-tahun-silam/full&view=ok

 

 

Presiden Jokowi Yg Lupa Bercermin


 

Presiden Joko Widodo mengatakan di twitter mengecam presiden Prancis Emmanuel Macron yg dianggap menghina Islam karena mengaitkan pelaku serangan di prancis sebagai orang Islam , sambil dengan gagahnya presiden Jokowi atas nama Indonesia mengajak “dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama”

 

Sumber : https://twitter.com/jokowi/status/1322491868194635776

 


 

Tapi kayaknya Presiden Joko Widodo lupa klo Indonesia ini sering banget terjadi tindakan diskriminatif dan intoleransi kepada umat beragama terutama umat beragama minoritas seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan kepercayaan leluhur lokal yg sering kali tempat ibadahnya di gusur, dilarang membangun tempat ibadah, tidak mendapatkan ijin mendirikan tempat ibadah, bahkan dalam beberapa kasus ada yg tempat ibadah non-muslim yg di bakar atau di rusak oleh orang2 yg tidak bertanggung jawab. Tapi lucunya kasus2 seperti ini seakan2 di biarkan pemerintah dengan tidak ada tindakan tegas.

 

Bahkan ada kalanya korban yaitu kaum minoritas di hukum lebih berat dari pelaku yg melakukan pengerusakan tempat ibadah minoritas (kalian bisa googling sendiri kasus apa aja yg ane maksud). Itu sebabnya di jaman jokowi berkuasa saja ada 846 kejadian pelanggaran kebebasan beragama (data Institut Setara dan lembaga HAM)

 

Sumber : https://nasional.kompas.com/…/setara-ada-846-kejadian…

 

Bahkan beberapa hari ini aja ada kasus penolakan pendirian gereja di jawa tengah, dan kasus penolakan perayaan natal di Jogjakarta (bayangkan Natal yg masih lama aja sekarang udah di tolak).

 

 

 


 

Dan lucunya semua kasus diskiminasi dan intoleransi di dalam negri ini kayaknya tidak di perhatikan Jokowi sama sekali, tapi malah memperhatikan kasus di luar negri sana. lalu jadi pembebek mengikuti narasi plintiran presiden Turki, Erdogan kepada presiden Macron karena Turki yg memang sudah lama berseteru dengan Prancis.

 

Hal semacam ini bisa menjadi tertawaan dunia international, dimana faktanya : indonesia ngurusin diskriminasi dan intoleransi di negaranya aja gak becus kok sok2an menceramahi Prancis terkait persatuan dan ngajari dunia tentang toleransi ???

 

 

Akhirnya Jokowi Ikut-ikutan Mengecam Macron

 


 

Bahkan Jokowi pun akhirnya mengecam pernyataan Macron, padahal pernyataan Macron sendiri secara resminya tidak ada menghina Islam (bahkan kalimat Islam pun gak ada).
Macron dalam twitter resminya mengatakan :

 

“Kami tidak akan menyerah, selamanya.
Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian. Kami tidak menerima perkataan yang mendorong kebencian dan membela perdebatan yang masuk akal. Kami akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal “

 

Sumber langsung twitter resmi Macron (bahasa Inggris) : https://twitter.com/EmmanuelMa…/status/1320419059016617985
Yg bahasa Prancis aslinya (terpecah beberapa twit) : https://twitter.com/Emmanue…/status/1320417423300939776…

 


 

Yg membuat sentimen kepada Macron sendiri awalnya adalah presiden Turki Erdogan yg menyebut Macron sakit jiwa. Karena pernyataan Macron kepada warga Prancis (terutama sesudah kejadian pemenggalan guru sejarah prancis kmrn) yg berbunyi :

 

“Islam agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia”

“Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik (Prancis) dan menciptakan masyarakat (secara paralel) yg membangun nilai-nilai yang lain dari Republik,”

“Sekularisme adalah pengikat persatuan Prancis. Jangan biarkan kita masuk ke dalam perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh Muslim,”

 

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/…/dunia-gaduh-gara-gara…
https://www.euronews.com/…/macron-and-islam-what-has…

 


 

Pernyataan ini dianggap Presiden Turki : Erdogan menghina Islam. Sedangkan menurut perdana mentri Pakistan : Imran Khan pernyataan itu menganggap islam teroris. Lalu hal ini tambah panas saat mantan perdana mentri Malaysia : Mahathir Mohamad mengatakan muslim memiliki hak untuk membunuh jutaan orang prancis. Dan terakhir pernyataan dari presiden Indonesia : Jokowi mengecam keras pernyataan Macron karena melukai hati umat Islam sedunia.

 

Nah apakah pernyataan macron diatas baik yg resmi maupun yg kepada warga prancis sendiri adalah : penghinaan kepada Islam atau justru untuk menjaga nilai2 sekuler dan melindungi warga Prancis sendiri, hal ini pasti akan sangat bias karena menyangkut tendensius keyakinan dan agenda politik masing2 pihak.

 

Penjajah Kolonial Belanda Sebenarnya Tidak Menyebarkan Agama Kristen Di Nusantara

 

 


 

Mungkin banyak orang beranggapan semua penjajah eropa di jaman dulu menyebarkan agama kristen. Padahal aslinya gak semua negara2 eropa yg menjajah Asia, Afrika, dan Amerika latin itu menyebarkan kekristenan. Ada yg memang motifnya cuman monopoli dagang doang seperti Belanda dan Inggris, sedangkan yg lainnya seperti Spanyol dan Portugis memang menyebarkan kekristenan (katolik) sambil menjajah dan memperbudak bangsa jajahnnya.

 

Hal itu terjadi karena Spanyol dan Portugis mendapatkan bula “Inter Caetera” dari paus Paus Alexander VI yg secara sederhanya memberikan hak kepada kerajaan Spanyol dan Portugis untuk menjajah, mengkristenkan, dan memperbudah daerah jajahannya. Dan hal ini memang di terapkan para petualang dan penjajah Spanyol dan Portugis di daerah jajahnnya mulai dari amerika latin, afrika, sampai philipina.

 


 

Nah sedangkan Belanda tidak, karena mereka mayoritas penganut kristen Calvinis yg masuk dalam kelompok protestant yg selalu berseteru dengan kelompok Katolik. Selain itu di masa awal abad pertengahan Belanda itu adalah sebuah negara kecil dan miskin berbeda dengan Spanyol dan Portugis yg merupakan kerajaan besar. Tapi walaupun sebuah negara kecil Belanda itu terkenal sejak dulu sebagai bangsa yg rapi dalam Administrasi bisnis. Itu sebabnya kelak setelah berhasil menguasai Nusantara mereka membentuk kongsi dagang yg bernama VOC (kompeni / asal kata dari company).

 

Belanda sendiri memiliki metode yg berbeda dengan Spanyol maupun Portugis yg langsung menaklukan suatu daerah jajahan dengan kekuatan militer, kemudian mengkonversi penduduk lokalnya menjadi umat Katolik, baru memperbudak mereka, dan akhirnya menguasai sepenuhnya daerah jajahan tersebut dengan menumbangkan semua raja2nya.

 

Klo Belanda lebih cenderung mendekati penguasa2 lokal dan membantu para raja2 lokal untuk menumpas para pemberontak di kerajaannya. Nantinya Belanda akan meminta imbalan untuk memonopoli perdagangan rempah atau penguasaan pelabuhan dagang kerajaan tersebut. Itu sebabnya klo kita baca sejarah Indonesia lampau kita akan menemukan banyak raja2 nusantara kuno yg bersahabat dengan Belanda.

 


 

Di sisi lain pun Belanda juga menghindari penyebaran agama kristen kepada penduduk lokalnya apalagi penduduk lokalnya sudah beragama (seperti pelarangan misionaris kristen masuk ke aceh dan sumatera barat). Belanda cuman melindungi kelompok kristen yg sudah ada dan memberikan ijin untuk misionaris eropa lainnya untuk datang.

 

Tapi walaupun begitu tetap saja terjadi gesekan dan perang dengan nuansa agama di nusantara kuno (seperti perang Aceh dan perang Paderi). Karena walaupun secara resminya pemerintah kolonial Belanda tidak menyebarkan keKristenan, tapi banyak Misionaris kristen eropa seperti dari Jerman, Spanyol, Belgia, Swiss, Portugis, dll ikutan berdatangan dan menyebarkan agama kristen di Nusantara.

 

Belanda menempuh hal2 semacam ini karena sadar mereka tidak sekuat Spanyol dan Portugis sehingga mereka menghindari konflik dan perang yg gak perlu. Selain itu orang2 Belanda juga bukan pemeluk katolik fanatik tapi calvinis yg fikirnnya lebih penting cuan ketimbang tuhan. Itu sebabnya negara2 bekas jajahan Belanda masih banyak yg memiliki agama dan budaya aslinya. Sama seperti negara bekas jajahan Inggris yg mayoritas kristen anglikan seperti Malaysia sampai India yg mayoritasnya masih berbudaya dan beragama Hindu dan Islam. Sedangkan hal yg sama sekali berbeda terjadi pada negara2 bekas jajahan Spanyol dan Portugis yg hampir semuanya berubah jadi negara2 kristen Katolik dan mengadopsi budaya2 eropa.

 


 

Jadi bisa di pahami sekarang klo sebenarnya semangat Gold, Glory, Gospel, itu TIDAK diterapkan oleh semua bangsa penjajah eropa. yg menerapkannya cuman Spanyol dan Portugis saja sesuai mandat Paus Alexander VI dalam bula “Inter Caetera” seperti gambar di bawah ini.

 

 


Sumur :

https://www.nlm.nih.gov/nativevoices/timeline/171.html
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Inter_caetera
https://historia.id/…/masuknya-kristen-di-indonesia-PyJpV
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan_di_Indonesia
https://historia.id/…/sepuluh-fakta-tentang-voc-yang…

Anti PKI Tapi Gak Tahu Klo PKI Berasal Dari Sarekat Islam

 


 

Hari ini banyak orang islam yg teriak-teriak awas PKI, teriak-teriak bahaya laten PKI, serta menakut-nakuti orang lain akan kebangkitan PKI.

 

Orang2 jenis ini mungkin gak tahu klo PKI itu justru lahir dari rahim Sarekat Islam. Bahkan dulu dalam sarekat Islami Haji Agus Salim yg dianggap sebagai ulama besar minang dan gembong PKI Samaoen sama2 sependapat klo kapitalisme adalah pangkal semua penjajahan dan harus di lawan.

Itu juga sebabnya embahnya komunis indonesia Datuk Tan Malaka dan Sneevliet pernah bilang di hadapan Lenin dan Stalin serta di depan kongres partai komunis sedunia di moscow, agar kelompok komunis merangkul gerakan pan-islamis.

 

Selain itu sejak jaman dulu banyak orang Islam yg jadi tokoh2 PKI seperti Haji Misbach, Tan Malaka, DN Aidit, dll. Bahkan di timur tengah terutama di Palestina sampai hari ini partai komunis (Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) merupakan salah satu dari 3 partai terbesar perjuangan palestina selain Fatah dan Hamas.

 

Sejak dulu memang ideologi Islam dan komunis cenderung berteman dalam melawan kapitalis yg dianggap sebagai cerminan ideologi penjajahan barat. Jadi memang gak heran klo orang2 seperti haji Misbach menulis buku yg berjudul “Pertarungan Islam dan Komunisme Melawan Kapitalisme”

 

Tapi lucunya hari ini banyak orang2 islam indonesia yg beranggapan PKI selalu identik dengan Atheist dan anti agama walaupun faktanya tokoh2 pendiri PKI justru banyak orang2 islam dan banyak negara2 islam justru membolehkan berdirinya partai komunis.

 

Bahkan yg paling epic itu ada orang koplak yg menyamakan komunis dengan kapitalis, liberal, dan zionis. wkwkwkwkwk 😂😂😂

 


 

Sumur bacaan :

https://www.jpnn.com/news/pki-lahir-dari-rahim-sarekat-islam
https://www.marxists.org/…/malaka/1922-PanIslamisme.htm
https://historia.id/…/ketika-paman-ho-dan-tan-malaka…
https://historia.id/…/di-hadapan-lenin-sneevliet…
https://tirto.id/kisah-partai-partai-komunis-palestina…
https://en.wikipedia.org/wiki/Palestine_Communist_Party
https://en.wikipedia.org/…/Popular_Front_for_the…