Pernyataan Einstein Yang Sering Kali Dipelintir Banyak Orang Beragama

 


 

Banyak kaum agamais biasanya menggunakan quotes tentang tuhan dan agama dari Albert Einstein, untuk menunjukan klo orang sepintar Einstein saja adalah orang yg beragama dan percaya tuhan.

 

Tapi sayangnya quotes yg digunakan ini di potong dan di framing ulang sehingga terlihat seakan2 Einstein merupakan orang yg religius dan percaya tuhan versi kaum agamais. Padahal pernyataan aslinya terkadang justru sebaliknya. Seperti contohnya yg paling terkenal adalah quote :

 


1.  “Science without religion is lame, religion without science is blind” (sains tanpa agama itu pincang, dan agama tanpa sains itu buta). Quote ini sebenarnya potongan sepihak dari pidato Einstein yg berjudul Religion and Science dalam seminari teologi di universitas Princeton tahun 1939, yg menggambarkan hubungan sejarah antara kaum sainstis dan agama dimasa lalu. Text pidato aslinya klo dibaca penuh justru cenderung kebalikannya dari claim kaum agamais selama ini yg selalu mengatakan Einstein beragama dan bertuhan seperti mereka karena Einstein cuman menjelaskan hubungan sejarah antara agama dan para ilmuwan dimasa lalu yg mungkin tidak berlaku lagi dimasa depan.

Untuk full text pidatonya yg gak dipotong2 bisa baca di link dibawah ini :
https://www.sacred-texts.com/aor/einstein/einsci.htm

 


2.  “The more I study science, the more I believe in God” (semakin saya belajar sains semakin saya percaya tuhan). Sebenarnya qoute ini gak ada dalam perkataan Einstein aslinya dan lebih cenderung merupakan interpretasi kaum agamais sendiri tentang perkataan Einstein yg sering menggunakan kalimat tuhan, padahal kalimat tuhan yg sering digunakan Einstein itu untuk merujuk kepada hukum alam seperti fisika, biologi, kimia, dan matematika yg menggerakan semesta ini.

klo gak percaya kalian bisa cek sendiri di wikiqoute yg merupakan qoute resmi Einstein ada gak kalimat diatas : https://en.wikiquote.org/wiki/Albert_Einstein

 


3.  “God not play dice with the universe” (tuhan tidak sedang bermain dadu dengan alam semesta). Quote ini sebenarnya ketidaksetujuan Einstein kepada Niels Bohr dan Max Born (bapak fisika quantum) terkait fenomena mekanika quantum yg seperti melanggar hukum fisika umum.

Dan seperti yg ane bilang diatas god yg dimaksud Einstein dalam qoute ini sebenarnya cuman metafora dari hukum alam bukan berarti tuhan personal seperti bayangan kaum agamais pada umumnnya.

Penjelasan tentang qoute Einstein diatas bisa dibaca di sene :

 


Nah sebaliknya pandangan Einstein terkait sudut pandang spiritualitasnya yg menolak konsep tuhan dan agama pada umumnya justru banyak terdapat dalam qoute dan surat resminya. Bahkan Einstein dalm suratnya kepada sahabatnya Mr Gutkind tahun 1954 terang2an menyebutkan tuhan kaum agamais (terutama Yahudi dan Kristen) itu primitif dan kekanak2an, selain itu Einstein juga menyatakan tuhan adalah produk dari kelemahan manusia di masa lampau yg tidak bisa menjelaskan berbagai fenomena alam secara ilmiah sehingga penjelasan mereka menunjuk tuhan dan dewa2 sebagai penyebab semua fenomena alam yg tidak mereka pahami saat itu (konsep celah tuhan / God gap).

 

Selain itu dalam wawancarnya dengan William Hermanns di tahun 1930, 1943, 1948, dan 1954 (yg nantinya dijadikan buku terkenal yg berjudul, Einstein and the Poet: In Search of the Cosmic Man), Einstein dengan jelas mengungkapkan pandangan spiritualnya adalah panteisme dan percaya dengan konsep tuhan Spinoza, bukan tuhan kaum agamais yg memberikan hadiah (surga) dan memberikan hukuman (neraka) bagi manusia. Dalam beberapa sesi wawancara ini Einstein secara jelas menolak segala konsep agama dan tuhan personal, tapi di sisi lain Einstein juga memuji Confucius, Buddha, Jesus, dan Gandhi adalah sosok yg berhasil merubah pandangan kemanusian di dunia walaupun tidak merubah apa2 terkait sains.

 

Untuk semua Qoute dan Surat2 resmi Einstein aslinya tanpa missleading dan pemotongan sepihak bisa baca sumber2 dibawah ini, niscaya kalian akan paham klo spiritualitas Einstein gak sama dengan spiritualitas kaum agamais :

 

 

Firman Tuhan Spinoza

 

 

Tuhan Spinoza pernah berkata :

Berhentilah berdoa dan memohon kepada Ku ! Aku cuman menginginkan kalian agar menikmati hidup pemberianku ini dengan bertanggungjawab.

Aku inginkan kalian bernyanyi, menari, berolah raga, bermain musik dan bersenang-senanglah dengan semua karunia yg telah aku berikan kepada mu.

Berhentilah kalian pergi ketempat gelap itu, yaitu kuil-kuil penyembahan ku yg kalian bangun sendiri dengan megah lalu kalian katakan bahwa ini rumahku. Rumah Tuhan ??

Rumahku bukan disana, rumahku adalah gunung-gunung, hutan, sungai, pantai yg indah, lautan yg luas dan danau-danau. Disanalah aku berada dan mengungkapkan rasa cintaku kepada kalian!

Berhentilah menyalahkan Aku, Tuhan mu, atas kehidupan mu yg merana. Aku tidak pernah menyalahkan kamu, atau menganggap kamu orang-orang yg penuh dosa, atau mengatakan bahwa rasa cintamu adalah kejahatan. Cinta adalah berkah sebagai cara mengungkapkan kepedulian-mu kepada sesamamu dan mahluk lainnya.

Jangan lagi salahkan aku atas semua kepercayaan dan apa-apa yg telah ditanamkan kepada-mu ! Berhentilah menyebarkan buku-buku yg engkau tulis sendiri kemudia kamu katakan sebagai kata-kata Ku. Jangan lagi kau katakan buku itu sebagai barang suci bagi yg lain. Itu semua tidak ada kaitannya dengan Ku,

Bila engkau ingin benar2 mendengar perkataan Ku : Lihatlah aku dalam sinar pagi yg indah, Lihatlah aku sebagai bentangan alam yg luas, Lihatlah aku dalam hembusan angin yg sejuk, Rasakanlah aku dalam keindahan keheningan yg damai, Dengarkanlah gemerisik daun yg menenangkan, Dan lihatlah dalam cahaya mata teman-teman mu, sanak kerabat mu, dan anak-anak mu!

Satu kepastian adalah : kamu tidak akan menemukan Aku didalam buku mu. Berhentilah berusaha mengatur aku dg doa mu, seakan-akan Aku tidak tahu apa yg harus aku kerjakan ! “Apakah kalian akan terus berusaha mengajari Ku untuk menunaikan tugas Ku ?”

Berhentilah ketakutan apalagi terus menyebarkan rasa takut kepada Ku ! Aku tidak pernah : menuduh, mengkritik, atau marah kepada mu. Aku tidak peduli dg itu semua, Aku adalah “Rasa Cinta yg Murni”

Berhentilah : melakukan kesalahan, menganiaya manusia lain, lalu meminta ampun kepada Ku.

Berhentilah memohon ampunan secara terus menerus kepada Ku. Tidak ada yg perlu aku maafkan. Aku telah menciptakan mu dengan : semua keterbatasan, semua perasaan, kegembiraan, kebutuhan, keraguan dan …. Kehendak bebas.

Bagaimana Aku akan menyalahkan mu atas segala apa-apa yg telah aku ciptakan dan berada di dalam diri mu ?

Apakah kalian fikir Aku akan menciptakan tempat untuk membakar semua ciptaan yg Aku cintai untuk selama-lamanya, hanya karena mereka tergelincir dan mengikuti apa-apa yg telah aku tanamkan dalam dirinya ?

Membakar mereka untuk selama-lamanya akan sesuatu yg aku ciptakan sendiri ? Kalau memang begitu, Tuhan macam apa Aku ini ??

Hargailah teman-teman dan sanak kerabatmu. Jangan pernah melakukan apa-apa yg engkau tidak ingin orang lain melakukannya kepada mu !”

Satu-satunya yg aku inginkan adalah : perhatikan hidup mu, dengarkan bisikan nuranimu, lewat situlah Aku memberi petunjuk.

Ciptaan yg Aku kasihi…, hidup ini : bukan ujian, bukan jalan setapak, bukan sebuah drama, dan bukanlah jalan awal agar masuk Syurga.

Hidup ini adalah satu-satunya, disini, saat ini dan itulah yg sesungguhnya kalian perlukan.

Aku telah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada mu, tidak ada hadiah atau hukuman, tidak ada dosa maupun fahala, tidak ada orang yg sudah ditandai sebagai ahli Syurga atau ahli Neraka.

Nikmatilah, bersyukurlah dan lakukanlah yg terbaik.

Dengan kehidupan ini, kalian sepenuhnya bebas untuk “menciptakan” syurga ataupun neraka kalian sendiri.

Aku tidak ingin memberi tahu kalian, apakah kehidupan sesudah mati itu ada atau tidak, tetapi, biarlah aku memberikan sebuah saran : “Hiduplah seakan-akan tidak ada kehidupan setelah mati agar kalian lebih menghargai dan berhati-hati terhadap satu hidup yg sedang kalian jalani saat ini”.

Karena ini satu-satunya kesempatan, maka : nikmatilah, berkaryalah, sebarkanlah rasa cinta dan saling menyayangi dan wujudkanlah semua kebaikan dalam hidup ini.

Jadi, kalau nanti tidak ada apa-apa lagi, maka kalian telah menggunakan kesempatan yg telah Aku berikan itu dg sebaik-baiknya. Kalau ternyata nanti ada lagi kehidupan, Aku hanya akan bertanya : Apakah kalian berbahagia ? Apa yg engkau lakukan dengan baik di sana ? Apa yg engaku pelajari ? Apa yg engkau tinggalkan bagi mereka yg akan datang sesudah kalian ?

Berhentilah berprasangka terhadap Ku ! Berhentilah menebak-nebak tentang Aku ! Berhentilah membayangkan diri Ku ! Mulailah membangun kepercayaan terhadap diri mu sendiri !

Aku ingin engkau merasakan kehadiran Ku ketika engkau memeluk kekasih hati mu. Aku ingin engkau merasakan kehadiran Ku ketika engkau menyayangi anak dan keluarga mu ! Aku ingin engkau merasakan kehadiranku ketika engkau menyayangi hewan atau tumbuhan kesayangan mu ! Aku ingin engkau merasakan kehadiran Ku ketika engkau menikmati keindahan alam disekitar mu !

Tidak perlu engkau menghabiskan waktu mu yg sangat singkat untuk memuji muji diri Ku ! Tuhan gila hormat semacam apa kalian fikir diri Ku ? Aku bosan dipuji-puji.

Bila engkau bersyukur, maka tunjukkanlah rasa syukur dan kebahagian mu itu dengan : peduli terhadap sesama, pedulikan kesehatan diri mu, perhatikan dan rawat hubungan mu dg sesama dan terhadap dunia tempat kamu tinggal. Begitulah cara engkau memuja diri Ku !

Berhentilah membuat rumit persoalan yg ada dan menjadi burung beo yg hanya mengulang-ulang yg apa-apa katanya aku ajarkan! Berhentilah menyebar gambaran yg salah tentang diri Ku yg hanya lahir dari fikiran dan nafsu mu sendiri.

Apalagi yg kalian inginkan ?

Keajaiban ? Hidup itu sendiri sangatlah ajaib.

Keterangan ? Alam disekeliling mu dan bisikan halus dari hati nuranimu itu sendiri sudah merupakan petunjuk yg sangat jelas. Satu-satunya kepastian adalah kamu hidup disini, sekarang dan kehidupan ini penuh dengan keajaiban untuk di kagumi dan dipelajari.

 


 

Banyak para ilmuwan, filsuft, dan pemikir hebat di dunia seperti Albert Einstein sebenarnya lebih mempercayai konsep tuhan Spinoza ini ketimbang konsep tuhan personal ala agama2 abrahamic yg cenderung memiliki sifat seperti manusia yaitu pencemberu, pemarah, penghukum, sekaligus kontradiksi dengan minta di sembah umatnya sambil di puji2 sebagai maha pengasih.

 

Konsep tuhan Spinoza sendiri sebenarnya merujuk ke alam semesta ini sendiri, itu sebabnya seringkali konsep tuhan Spinoza merujuk kepandangan Panteisme sendiri, dimana dalam pandangan Panteis tuhan adalah alam semesta ini sendiri yg bergerak sendiri tidak terikat keinginan dan konsep bikinan manusia.

 

 

Alam semesta akan bergerak sendiri klo hukum alam yg mempengaruhinya terpenuhi seperti : klo terjadi gempa dahsyat bawah laut karena lempengan bumi patah, maka akan terjadi tsunami besar yg menerjang semua wilayah. Alam semesta gak peduli yg kena terjang itu wilayah aceh yg berisi orang2 beriman atau wilayah jepang yg berisi orang2 kafir. Alam memiliki hukumnya sendiri yg tidak tunduk kepada konsep hukum manusia, yg penting klo semua faktor fisika, biologi, matematika, dan kimia terpenuhi maka semesta akan bergerak sendiri. Alam semesta gak peduli dengan yg namanya Azab atau Ujian, semua hal itu cuman penafsiran sempit oleh manusia beriman doang.

 

Itu sebabnya klo Einstein bicara tuhan, ente jangan langsung geer merasa Einstein bertuhan sama seperti tuhan dalam fikiran ente yg sempit itu. Karena tuhan yg dimaksud Einstein itu sendiri adalah hukum alam (fisika, biologi, matematika, dan kimia) yg mengatur semesta ini sendiri.

 


 

Tulisan ini saduran dari tulisan Mustafa Husin Baabad dan Nurseto Ardiputranto dengan sedikit perbaikan narasi dari ane.

 

Tuhan Spinoza, Tuhannya Kaum Berfikir

 

 

 


 

Kmrn ane ada menulis tentang Paradox Epicurus tentang Problems of Evil yg memang tidak akan bisa di jawab klo kita memakai pendekatan tuhan personal ala agama2 abrahamic atau agama2 mainstream. Karena akan menghasilkan paradox : dimana Tuhan pasti sumber semua hal termasuk juga sumber semua kejahatan karena dia maha segalanya , tapi uniknya di agama2 abrahamic atau agama2 mainstream simbol kejahatan justru ditimpakan kepada iblis bukannya tuhan

 

itu sebabnya dulu Sidartha Gautama menghindari tentang pembahasan ketuhanan karena ini akan menjadi masalah pelik bila berhadapan dengan paradox seperti Paradox Epicurus ini dan itu sebabnya ajaran budha awal, tuhanya gak jelas bahkan bisa di bilang Buddha sebenarnya agama yg tidak mengenal tuhan dengan sifat personal.

 


 

 

Tapi nanti di abad ke 18 seorang filsuf terkenal dari belanda yg bernama Baruch Spinoza yg berhasil menjawab pertanyaan Epicurus ini dengan mengambil sudut pandang di luar kotak yaitu :

 

Dia menganggap tuhan pastilah muara semua hal termasuk kebaikan dan keburukan, dan karena dia adalah muara segala hal tentunya dia haruslah lepas dari standar moralitas manusia tentang baik dan buruk. dan satu2 nya hal yg bisa lepas dari standar moralitas manusia adalah alam semesta ini sendiri. dimana alam semesta punya hukumnya sendiri yg tidak tergantung dengan kemauan maupun penafsiran ego manusia.

 

seperti contohnya : terjadi bencana alam atau wabah di suatu daerah itu bukan tentang orang daerah tersebut dapat azab cuman lantaran gak beriman kepada tuhan agama A dan lebih memilih beriman kepada dewa agama B, sama juga seperti suatu daerah yg beriman kepada tuhan agama C di landa bencana mungkin bagi penganut agama C itu dianggap cobaan sedangkan bagi umat agama D itu dianggap azab.

 

Pandangan seperti ini adalah pandangan subjektive penganut tuhan personal dimana tuhan di citrakan cuman membela masing2 umat agamanya saja dan melaknat umat agama lainnya. dan hal ini menurut Baruch Spinoza bukan tuhan yg maha segalanya karena subjektive dan kekanak2an.

 


 

 

 

Menurut Spinoza Tuhan yg maha segalanya tentunya adalah tuhan yg gak terikat hukum dan standar agama yg di buat manusia, dia bekerja dengan hukumnya sendiri bukan mengikuti apa kemauan manusia dan alam semesta memang berprilaku seperti itu sebenarnya

 

Dimana alam semesta bisa membuat bencana alam atau kehidupan bila hukum alam yg mendukungnya terpenuhi, seperti contohnya :

 

Tsunami terjadi bila hukum alam tentang gempa, perubahan geologi dan patahan sesar terpenuhi, alam gak peduli yg kena tsunami mau umat agama A, B, C, atau D. Sama seperti baru2 ini di daerah gurun paling tandus dan paling mematikan di muka bumi yg bernama death valley malah bisa tumbuh bunga2 hijau karena hukum alam yg mengatur tentang hujan, angin, dan sebaran benih bunga terpenuhi, alam gak peduli umat agama A, B, C, atau D mengclaim tumbuhnya bunga di death valey adalah tanda mukzijat agamanya.

 

Itu sebabnya dulu banyak filsuf dan ilmuwan beranggapan bahwa tuhan itu “ya alam semesta ini sendiri” karena alam semesta mewakili penciptaan dan pemusnahan, mewakili kebaikan dan keburukan, mewakili hidup dan kematian, serta mewakili awal dan akhir.yg tidak terikat pandangan subjektive manusia.

 

Pandangan ini nantinya dikenal sebagai dasar pandangan Pantheisme dimana inti dari padangan ini adalah : “Tuhan sebenarnya adalah alam semesta ini sendiri beserta hukum2 alam yg berlaku di dalamnya” atau biasa di sebut sebagai konsep Tuhan Spinoza.

 


 

Panteheisme sendiri sebenarnya pandangan yg sudah cukup lama ada bahkan lebih tua dari agama2 abrahamic sendiri karena sejak jaman mahabrata dan taoisme sudah ada pandangan semacam ini, bahkan tokoh Vyasa dalam epos mahabarta atau Lao Tzu sang pendiri taoisme itu juga bisa di kategorikan pantheisme karena mereka percaya dengan kekuatan dan harmoni alam. Tapi nanti pandangan ini disempurkan oleh filsuf barat dengan memasukan pandangan logika untuk menjawab paradox Epicurus.

 

Dan pandangan Pantheisme gaya baru ini dianut oleh banyak orang2 besar dalam sejarah dunia seperti Baruch spinoza, pendeta Giordano Bruno, Beethoven, Hegel, Nietzhe, Tesla, sampai dengan tokoh legendaris Albert Einstein.

 

 


 

 

Sumber :

https://plato.stanford.edu/entries/spinoza/

http://www.philosophypages.com/ph/spin.htm

https://www.britannica.com/biography/Benedict

https://www.theguardian.com/commentisfree/belief

http://www.pantheism.net/paul/history/spinoza.htm

 

https://en.wikipedia.org/wiki/Baruch_Spinoza

https://en.wikipedia.org/wiki/Pantheism

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_pantheists

https://en.wikipedia.org/wiki/Religious_and_philoso