Sains Mewujudkan Keajaiban Yg Awalnya Cuman Ceritakan Di Kitab Cuci

 


 

Di banyak kitab suci dan cerita2 agama sering di ceritakan ada manusia yg bisa terbang kelangit. Biasanya manusia yg bisa terbang kelangit ini adalah para dewa, orang suci, juru bicara tuhan, atau orang2 yg memiliki kemampuan supranatural hebat.

 

Tapi sayangnya cerita manusia yg bisa terbang ini cuman sebatas cerita dan tulisan orang jaman dulu doang, kita tidak pernah benar2 bisa membuktikan apakah cerita ini benar2 terjadi atau cuman claim sepihak doang. Karena kita tidak menyaksikannya dengan mata kepala kita sendiri.

 

Tapi hari ini jaman berubah yg dulu cuman sebatas cerita dan tulisan doang bisa di buktikan real terjadi bahkan lengkap dengan videonya segala. Tapi hal ini terjadi bukan karena kekuatan mukjizat maupun kekuatan supranatural tapi sepenuhnya karena kekuatan sains dan teknologi.

 

Mungkin banyak diantara kita sangat yakin dan mengagumi mukjizat dan keajaiban yg digambarkan kitab suci dan cerita2 religius, hal itu just fine2 saja karena yg namanya keyakinan dan kepercayaan emang gak akan bisa di perdebatkan dan tidak perlu bukti yg diperlukan cuman imani saja.

 

Tapi di sisi lain bagi ane sendiri sains, teknologi, ilmiah, dan ilmu pengetahuan modern justru adalah hal yg membawa keajaiban menjadi real bukan hanya sebatas cerita maupun perkataan dalam sebuah kitab.

 

 

Kaum Pagan Penyembah Matahari Yang Salah Kita Pahami

 

 


 

Di jaman dulu ane sering mendengar ceramah klo agama ane yg paling benar dan paling baik, apalagi bila di bandingkan oleh kaum pagan penyembah berhala dan kaum animisme.

 

Bahkan ane sering dibilangin klo para kaum pagan penyembah kekuatan alam alias kaum animisme seburuk2nya suatu kaum, karena mereka menyembah sesuatu yg tidak maha dan tidak berguna seperti bulan, bintang, matahari, dan pepohonan, bahkan sering di asosiakan bahwa kaum tersebut adalah kaum jahiliyah (bodoh) yg tertinggal.

 

Tapi sekarang ane merasa bahwa para penyembah kekuatan alam tersebut mungkin tidak seburuk yg kita kira, bahkan mereka mungkin jauh lebih bijak dari kaum agamais modern.

 

 

 


 

Hal ini karena sekarang kita tahu persis bahwa yg mereka sembah seperti matahari, bintang, dan bulan, itu sebenarnya memang sangat berguna bagi kehidupan manusia dibumi.

 

Hal itu sekarang bisa di buktikan dengan sains dan teknologi, dimana hampir semua kehidupan di bumi ini sangat tergantung dengan matahari, bulan dan bintang.

 

Bahkan menurut salah satu astronom terkenal sepanjang sejarah “Carl Sagan” semua element yg ada di tubuh kita, termasuk semua benda di bumi ini sendiri berasal dari matahari atau bintang2 di langit.

Hal itu karena semua unsur kimia di alam semesta ini dibentuk di dalam jantung atau inti bintang2 kuno yg bersuhu jutaan derajat celcius, dimana disitulah terjadi reaksi fusi nuklir maha dahsyat yg menggabungkan atom2 hidrogen yg merupakan atom unsur paling sederhana di alam semesta menjadi atom unsur lainnya yg lebih berat seperti helium, oksigen, besi, aluminium, carbon, dan berabagai unsur kimia lainnya sehingga akan tercipta banyak kombinasi kimia di alam semesta.

 

Dan juga dari unsur2 ini lah bumi kita terbentuk yg akhirnya membentuk juga mahluk hidup diatasnya termasuk speies kita. Hampir semua benda yg kita pakai, kita gunakan, kita makan, bahkan tubuh kita sendiri berasal dari sisa dari bintang kuno yg sudah mati milyaran tahun yg lalu.

 

 


 

Hal ini karena tata surya kita sendiri termasuk tata surya muda yg baru terbentuk 4,5 milyar tahun lalu, sedangkan galaksi kita sudah ada sejak sekitar 12 milyar tahun dan alam semesta sendiri kemungkinan sudah ada hampir 14 milyar tahun yg lalu.

 

Jadi jelas sebelum tata surya kita lahir pasti ada tata surya dan bintang lain yg runtuh, hancur, dan meledak, nah nantinya dari keruntuhan dan kehancuran ini lah unsur2 kimianya berhamburan di jagat raya dan akhirnya membentuk tata surya kita berserta matahari dan bumi kita.

 

Matahari dan tatasurya kita ini pun suatu saat kelak akan hancur dan materinya akan berhamburan di jagat raya, dan setelah milyaran tahun berikutnya akan membentuk tata surya baru lagi dari sisa2 kehancuran ini.

 

Hal ini seperti siklus reinkarnasi yg berulang dimana kematian suatu bintang dan tata surya akan melahirkan bintang dan tatasurya baru dimasa depan.

 

 


 

Selain sebagai pembentuk tatasurya bintang atau matahari juga menyediakan energi yg di perlukan bagi kehidupan di bumi. Hal ini karena 1 detik energi yg di pancarkan matahari jauh lebih besar dari energi yg di gunakan semua mesin dalam peradaban manusia modern selama 100 tahun ini.

 

Energi dari sinar matahari ini lah yg awalnya di olah tumbuhan sebagai bahan pangan tumbuhan melalui proses photosintesis dan nantinya tumbuhan ini dimakan oleh binatang sampai di makan manusia.

 

Hal ini sebenarnya adalah alur distribusi energi matahari ke seluruh mahluk hidup di bumi yg di mulai dari tumbuhan.

 

Bagi yg tidak mengerti kenapa kenapa perubahan energi ini berawal dari tumbuhan hal itu karena manusia dan binatang sendiri sebenarnya tidak bisa mengolah energi matahari sebagai bahan makanannya langsung yg bisa mengolahnya cuman tumbuhan. Manusia dan hewan nantinya mengambil energi matahari dari tumbuhan ini sehingga memiliki energi untuk hidup.

 

Itu sebabnya walaupun manusia dan binatang tidak ada di bumi, tumbuhan tetap bisa hidup karena mereka bisa membikin makananya sendiri dari tanah, udara, air, dan sinar matahari dalam proses yg kita kenal dengan sebutan Photosintesis.

 

Selain sebagai pondasi energi di bumi, matahari bersama bulan juga bertanggung jawab dalam perubahan suhu, iklim dan gelombang pasang di bumi, seandainya ukuran matahari lebih besar atau lebih kecil, atau pancaran cahanya lebih banyak atau lebih sedikit hal itu pasti akan mempengaruhi suhu dan iklim di bumi. Selain itu bulan juga membantu siklus pasang dan surut di bumi. Gabungan dari faktor pengaruh matahari dan bulan itulah yg membuat bumi ini bisa kita diami

 

 



Jadi mungkin sebenarnya para kaum animisme dulu yg memuja matahari, bintang, dan bulan tidak seburuk yg kita fikirkan, mereka mungkin mereka lebih bijak dan rendah hati dengan berterimakasih pada kekuatan alam yg jelas2 menciptakan dan mengatur kehidupan di bumi, bahkan menurut ane kepercayaan mereka jauh lebih real ketimbang berbagai sosok imaginer di langit yg di claim berbagai kepercayaan mainstream hari ini.




 

Sumur bor :

https://en.wikipedia.org/wiki/Solar_deity
https://en.wikipedia.org/wiki/Photosynthesis
https://www.britannica.com/topic/sun-worship
https://www.space.com/58-the-sun-formation-facts-and…
https://sciencing.com/elements-formed-stars-5057015.html
https://starchild.gsfc.nasa.gov/…/quest…/question57.html
https://www.livescience.com/32828-humans-really-made…
https://www.scientificamerican.com/…/carl-sagans-star…/
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/…/Bio…/enercyc.html
https://sciencing.com/energy-cycle-ecosystem-8881.html
https://www.livescience.com/51720-photosynthesis.html

Membunuh Orang Lain Cuman Karena Gerhana, Adalah Cermin Kebodohan Manusia Lampau Karena Tidak Mengerti Sains

 

 


 

Fenomena gerhana matahari total hari ini mungkin dianggap fenomena biasa bagi sebagian besar orang karena kita udah mendapatkan pengetahuan tentang proses terjadinya gerhana saat masih sekolah SD … tapi di jaman dulu gerhana matahari adalah perkara yg serius bahkan bisa bikin gempar satu bangsa dan menyebabkan nyawa orang tidak bersalah melayang sia2, karena di jaman itu mereka mengira gerhana matahari adalah pertanda buruk.

 

Seperti contohnya : orang2 di jaman animisme dan dinamisme beranggapan gerhana matahari terjadi karena ada mahluk supranatural yg memakan matahari, lalu para leluhur kita di nusantara kuno juga beranggapan gerhana matahari terjadi karena Batara-kala (simbol sang waktu) memakan matahari, atau dalam budaya abrahamic timur tengah pun fenomena gerhana matahari ini juga sering di bahas mulai dari pertanda kiamat sampai suruhan untuk beribadah agar matahari di kembalikan tuhan lagi,

 

 


 

 

Bahkan menurut prof Stephen Hawking dalam film grand designnya yg terkenal itu pernah menjelaskan :

 

1. suku viking yg terkenal tidak takut dengan banyak hal bisa ketakutan setengah mati saat terjadi gerhana karena menurut mereka saat itu matahari (sol) sedang di makan serigala raksasa skol yg klo dibiarkan akan membuat anaknya sang serigala legendaris fenrir muncul dan memulai ragnarok (kiamat versi bangsa viking),

2. sedangkan bagi orang2 indian america seperti suku Aztec dan Inca gerhana matahari malah di tanggapi dengan lebih brutal dan lebih serius, dimana saat terjadi gerhana mereka akan mengorbankan manusia hidup2 karena mereka fikir saat gerhana itu dewa Apu-punchau (dewa matahari inca) marah dan untuk menenangkanya dewa perlu di beri minum darah dan persembahan manusia,

3. atau juga seperti di eropa jaman kegelapan dulu, di beberapa bangsa eropa di jaman itu gerhana adalah simbol bad omen yg selalu diartikan ada raja yg akan terbunuh atau perbuatan para penyihir dan dampaknya setelah gerhana pasti ada orang2 (terutama wanita) yg di bakar hidup2 karena dianggap penyihir atau orang2 yg di curigai mau membunuh raja di hukum mati tanpa di buktikan kesalahannya terlebih dahulu.

 

 


 

Tapi nantinya saat semakin majunya ilmu pengetahuan kita hari ini jadi tahu, klo gerhana matahari sendiri sebenarnya cuman peristiwa alam biasa, tentunya tidak lucu kita membunuhi orang2 cuman karena masalah gerhana matahari. Di samping itu alam semesta pun gak peduli dengan kebodohan ini, karena alam semesta memiliki hukum dan siklusnya sendiri yg gak peduli dan gak tunduk dengan pendapat orang2 bodoh di bumi yg ketakutan cuman gara2 gerhana.

 

 

Tapi ironisnya setelah ribuan tahun berlalu, hari ini sebagian kita malah mau kembali ke jaman primitive yg bodoh dan berdarah2 itu dengan percaya bumi lempeng, dan gerhana matahari adalah pertanda supranatural tertentu.

 


 

Sumur :

https://sains.kompas.com/read/2016/03/08/20260931/Kisah

https://www.vox.com/culture/2017/8/18/16078886/total-solar

https://www.nationalgeographic.com/news/2013/11/131101-

https://www.britannica.com/list/the-sun-was-eaten-6-ways-

https://www.express.co.uk/news/weird/1072468/Eclipse-2019

https://www.bibalex.org/eclipse2006/HistoricalObservationsof

https://www.timeanddate.com/eclipse/solar-eclipse-myths.html

 

Kemenangan Biden Karena Dukungan Kaum Ilmuwan

 


 

Salah satu penyebab kemenangan Biden dari Trump dalam pemilu di Amerika kmrn adalah karena banyak para ilmuwan dan teknokrat lebih memilih Biden ketimbang Trump. Bahkan gak tanggung2 lembaga Scientific American terang2an mengendorse Joe Biden ketimbang Trump.

 

Sumber : https://www.scientificamerican.com/…/scientific…/

 

Hal itu terjadi karena Donald Trump dianggap orang bodoh yg gak mengerti sains dan teknologi, bahkan Trump pernah terang2an menyangkal pemanasan global (climate change) padahal salah satu negara yg harusnya bertanggung jawab akibat efek pemanasan global hari ini adalah Amerika. Selain itu Trump juga dikenal sering tidak menghargai fakta sains dan ilmiah, dan di perparah oleh pendukung diehardnya yg juga kebanyakan kaum agamais fanatik yg anti sains dan ilmiah

 

Sumber : https://www.npr.org/…/i-don-t-think-science-knows…
https://www.sciencemag.org/…/trump-has-shown-little…
https://www.theguardian.com/…/the-similarities-between…

 

 

Akibat dari semua kekonyolan Trump dan para pendukungnya yg anti sains inilah akhirnya sukses membuat amerika menjadi negara paling parah terkena dampak virus corona (bahkan trump sendiri juga kena virus corona kmrn), selain itu dalam peperangan ekonomi dengan Cina kmrn, Amerika juga babak belur karena tidak mengikuti saran para ilmuwan dan ekonomo top amerika yg bicara dengan data dan fakta, tapi malah ngikutin emosinya Donald Trump.

 

Belajar dari semua hal inilah akhirnya para ilmuwan Amerika lebih mendukung Biden ketimbang Trump yg mereka anggap bisa membuat Amerika menjadi negara gagal, gara2 presiden dan pendukung fanatiknya gak menghargai fakta dan data ilmiah, tapi malah percaya mukjizat dan keyakinan konyol si Trump yg tidak berpijak pada realitas.

 

Dan hal ini ada benarnya karena hari ini bisa kita lihat negara2 maju dan negara kaya hampir semua negara yg memprioritaskan sains dan teknologi ketimbang agama dan politik. Itu sebabnya kenapa umumnya negara2 sekuler jauh lebih maju dari negara agamais.

 

Kalian bisa cek sumber dibawah ini hampir semua negara maju adalah negara sekuler dan menempatkan sains dan teknologi diatas agama, sebaliknya negara berkembang (alias negara gak maju) atau negara gagal, pasti memprioritaskan agama dan politik ketimbang sains dan teknologi.

 

Sumber : https://www.kompas.com/…/daftar-negara-maju-dan-negara…

 


 

Nah ironisnya kita di Indonesia ini malah halu, saat negara lain bergeser menjadi negara sekuler yg memprioritaskan sains dan teknologi agar maju, kita malah semakin menjadi negara teokrasi yg lebih memprioritaskan agama dan politik. Bahkan kekonyolan ini di lengkapi lagi oleh kebijakan pemerintah Jokowi yg justru nambahin terus anggaran kementrian agama dan memangkas habis2an anggaran kementrian riset dan teknologi.

 

Sumber : https://nasional.kompas.com/…/menag-minta-anggaran-2021…
https://www.cnnindonesia.com/…/jokowi-pangkas-94-persen…

 

Padahal sejarah dan data studi udah mengajarkan kita, kemajuan suatu bangsa justru datang dari sekulerisme yg memisahkan urusan agama dan politik, serta memprioritaskkan sains dan teknologi.

 

Sebaliknya saat suatu bangsa lebih memprioritaskan agama justru akan tenggelam dalam peperangan, kemiskinan, kebodohan, kemunduran, dan dark age seperti negara2 timur-tengah, afrika, amerika latin, dan asia selatan itu.

 

Sumber : https://www.liputan6.com/…/studi-pemisahan-negara-dan…
https://tirto.id/negara-religius-berprestasi-rendah-dalam…

 

Bahkan kita juga harusnya belajar kmrn dimana : doanya mentri Terawan yg Kristen, serta doa qunutnya Kiai Maaruf amin yg Islam, toh terbukti gagal menyelamatkan Indonesia dari wabah virus Corona.