Percaya Anime Adalah Cerita Fiksi, Tapi Justru Percaya Cerita Dari Abad Perunggu Adalah Asli

 

 

Ane lihat di medsos pada rame tentang kematian Naruto ada yg nangis2 histeris, ada para wibu yg berdebat sengit tentang kelanjutan cerita anime itu, bahkan sampai ada ustad yg ikut2an mengomentari hal itu.

Mungkin banyak yg mentertawakan hal ini karena dianggap halu. Karena kita semua tahu klo Naruto itu tokoh fiksi doang, dan tokoh fiksi sendiri jalan ceritanya bisa di bikin semaunya oleh pengarangnya, bahkan terkadang walaupun jagoannya udah mati tapi bisa di hidupkan lagi klo pengarangnya mau seperti cerita Dragon Ball itu.
Tapi walaupun tahu Naruto adalah cerita fiksi tapi kenapa banyak orang yg sampai terlalu emosional dan berlebihan menyikapinya ?? hal itu sebenarnya terkait dengan evolusi manusia yg agak berbeda dari spesies lainnya.

 


 

Spesies manusia atau biasa di sebut Homo Sapiens ini di anugerahi evolusi kemampuan untuk bercerita dan mendongeng, kemampuan ini tidak dimiliki oleh spesies lain karena cuman spesies Homo Sapiens saja yg mengembangkan bahasa dan nantinya tulisan. Nah kemampuan bercerita dan mendongeng ini membentuk peradaban dan jalur evolusi spesies kita dimana dulu para leluhur kita mengarang berbagai cerita dan dongeng untuk peristiwa2 alam penting yg tidak mereka ketahui penyebabnya seperti :

 

Saat mereka mengamati langit mereka melihat rasi bintang tertentu muncul saat musim tertentu (seperti musim hujan, musim kemarau, musim dingin, musim salju, musim gugur, musim panas, dll). Nantinya untuk mengingat rasi ini mereka mengarang cerita dan dongeng tentang rasi bintang tersebut sebagai pengingat bagi anak cucunya terkait perubahan musim. Itu sebabnya kita temukan dalam berbagai budaya di dunia (mulai dari budaya Yunani kuno sampai budaya Nusantara kuno) selalu ada cerita terkait dengan bendang2 laingit seperti bintang, matahari, bulan, komet, dll yg dulu di sebut ilmu nujum (astrologi) yg awalnya berguna untuk meramal masa depan.

 

 

Sebenarnya mereka gak salah sih meramal masa depan yaitu meramal musim yg akan datang, tapi nantinya ramalan musim yg berasal dari cerita dan dongeng ini menjadi semakin pribadi yaitu ramalan nasib dan takdir, bahkan sampai menjadi ramalan dan simbol agama2 segala di abad perunggu dan besi dulu.

 

Itu sebabnya klo kalian buka berbagai kitab suci agama ada cerita tentang bintang2 ini seperti : bintang adalah senjata malaikat untuk melempar iblis, bintang betlehem sebagai penanda munculnya yg mesiah pertama, bintang berjatuhan dari langit sebagai datangnya mesiah untuk kedua kali, atau kemunculan bintang kejora di malam hari sebagai pertanda pencerahan sang buddha, atau bangsa yahudi menggunakan formasi bintang david sebagai simbol agamanya, dll.

 

Nah dari hal inilah akhirnya membentuk evolusi manusia untuk selalu suka dan mencintai berbagai cerita dan dongeng semacam itu walaupun hal itu berlawanan dengan fakta ilmiah dan sains modern.

 

Jadi klo kalian mentertawakan ada orang halu yg nangis, berdebat, sampai berdakwah karena cerita Naruto mati, mungkin kalian harus bertanya dulu ke diri kalian, cerita dan dongeng abad perunggu apa yg masih kalian imani ??

 

 

 

Katolik Yg Dipaksa Jaman Untuk Berubah

 

Dalam film dokumenter tentang Paus Fransiskus yg berjudul “Francesco” paus mengatakan “Orang homoseksual memiliki hak untuk berada dalam sebuah keluarga. Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak atas sebuah keluarga. Tidak ada yang harus dibuang atau dibuat sengsara karenanya,”

 

Yg secara tesurat hal itu sebagai bentuk dukungan Paus Fransiskus pribadi kepada komunitas LGBT di seluruh dunia. Walaupun hal ini pasti akan menjadi perdebatan sengit di kalangan umat katolik dan akan susah di terima dunia kekristenan karena dalam dunia kristen (baik katolik, protestan, anglikan, reformis, dan aliran2 lainnya) hubungan sesama jenis adalah dosa skala alkitab. Dimana sejak dulu, dunia kekeristenan adalah kaum agamais yg paling sengit membenci kaum LGBT, bahkan di jaman kegelapan dulu kaum LGBT bisa dibakar atau ditenggelamkan hidup2 pihak gereja.

 

Tapi permasalahannya sekarang dalam kasus LGBT seperti Homo dan Lesbian itu terkadang tidak bisa di sembuhkan, karena ini masalah gen.

 

Ada banyak kasus dulu kaum kristen eropa berusaha menyembuhkan kaum Homo dan Lesbian ini tapi semuannya gagal dan bahkan berakhir tragis, seperti salah satu yg terkenal dalam sejarah adalah kasusnya : Alan Turing salah seorang genius ahli komputer yg berperan besar menghentikan perang dunia ke 2, tapi sayangnya kehidupannya berakhir tragis karena justru dihukum menjadi kelinci percobaan penyembuhan homo, yg berakhir gagal dan membuatnya bunuh diri.

 

Hari ini sains dan ilmu pengetahuan kedokteran mulai memahami kenapa kaum homo bisa muncul dan hampir tidak bisa di sembuhkan, hal itu kebanyakan disebabkan oleh faktor kelainan genetis bawaan saat lahir, dimana alih2 seseorang tertarik dengan lawan jenis, gen kaum homo justru tertarik dengan yg sejenis. Nah karena permasalahannya ada pada skala genetik maka pengobatan konvensional gak bakal bisa merubahnya. Ini sama seperti seseorang terlahir dengan down sindrome atau terlahir albino. Semua hal ini tidak bisa di rubah dan tentunya memusuhi mereka yg terlahir berbeda semacam ini justru diskriminatif dan sama sekali bukan tindakan humanis.

 

Itu sebabnya ane rasa : tahta suci vatican dibawah kepemimpinan Paus Fransiskus mencoba berdamai dengan masalah LGBT ini walaupun hal itu harus menabrak doktrin 2.000 tahun gereja katolik yg menolak mentah2 LGBT sejak dulu, tapi di sisi lain semangat humanisme “Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri” justru perintah Yesus sendiri.
Sedangkan secara politis dunia katolik semakin dewasa menerima perubahan jaman dan nilai2 kemanusiaan universal. Selain itu gereja katolik juga tidak bisa lagi berlaku sok suci dan menghakimi kaum LGBT sebagai pendosa karena dalam gereja katolik juga terjadi banyak dosa pedophelia yg di lakukan para pendetanya.

 

Pada akhirnya agama harus berubah sesuai jaman atau akan punah seperti ribuan agama masa lalu yg sekarang cuman tinggal mitologi saja, karena tidak mampu beradaptasi dengan jaman.

 

 

 

Mana Yg Benar : Nabi Muhammad Memaafkan Penghinanya Atau Nabi Muhammad Merestui Penghinanya Di Hukum Mati ??

 

Kmrn saat membahas “Batasan kabur antara kritik dan penghinaan” terkait kartun Charlie Hebdo, ada teman Mya Pradja yg berpendapat :
“TIDAK benar nabi Muhammad memberikan restu bagi para sahabat untuk membunuh para penghina beliau, bahkan sebaliknya nabi Muhammad membalas dengan lembut dan doa yg baik2 bagi orang2 yg menghina dan melempari beliau”

Salah satu rujukan hal ini pasti cerita terkenal : Nabi Muhammad menyuapi (memberikan makan) yahudi buta yg mencaci maki beliau setiap hari. Yg sering diangkat ulama2 dari kalangan islam moderat.

Seperti sumber di bawah ini :
https://www.nu.or.id/…/ketika-nabi-muhammad-menyuapi…
https://republika.co.id/…/pobezg458-kisah-pengemis…


 

1. Nah masalahnya sekarang klo melihat literatur islam sendiri justru Hadits tentang Nabi Muhammad yg memberi makan Yahudi buta yg setiap hari mencaci maki beliau, adalah hadits Dhoif (alias hadits dicurigai Palsu yg tidak memiliki sanad atau rujukan yg jelas)

 

Sumber : https://www.nahimunkar.org/hadits-palsu-kisah-pengemis…/
https://www.risalahislam.com/…/hadits-palsu-kisah…

 


2. Sebaliknya klo penghina nabi Muhammad di restui untuk di hukum mati justru ada banyak dalil Shahih (haditsnya asli 100% karena di riwayatkan semua ulama dengan sanad jelas) atau Jayyid (haditsnya memiliki sanad jelas tapi gak semua ulama meriwayatkannya atau hadits yg mendekati Shahih) bahkan beberapanya hukuman mati para penghina nabi ini mendapatkan restu langsung dari nabi Muhammad antara lain hadits :

 

Ada seorang wanita yahudi yang menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mencela beliau. Kemudian orang ini dicekik oleh seorang sahabat sampai mati. Namun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggugurkan hukuman apapun darinya.
(HR. Abu Daud 4362 dan dinilai Jayid oleh Syaikhul Islam).

 

Dulu ada sahabat buta yang memiliki seorang budak wanita, yang suka menghina dan mencela Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sahabat buta inipun melarangnya dari perbuatan itu. Namun dia tetap terus menghina beliau. Sang sahabat kembali melarangnya dengan keras, tapi dia tidak mau berhenti.
Di suatu malam, budak wanita ini kembali mencela dan menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akhirnya sang sahabat buta ini mengambil pisau, kemudian ditusukkan ke perut budak wanita itu, kemudian dia tindih sampai mati.
Pagi harinya, berita ini sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau kumpulkan para sahabat, dan bertanya,
Saya jadikan Allah sebagai saksi, jika benar ada orang yang melakukan pembelaan kepadaku, tolong dia berdiri.
Kemudian berdirilah lelaki buta itu, dan dia ceritakan kejadian yang sebenarnya. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Saksikanlah bahwa darah wanita itu tidak bisa dituntut.
(HR. Abu Daud 4363, ad-Daruquthni 3242 dan dishahihkan al-Albani).

 

Ketentuan ini, hanya khusus untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika yang dihina selain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat tidak memberlakukan hukuman bunuh. Hanya saja kebijakan hukumannya dikembalikan kepada pemerintah.
Abu Barzah al-Aslami menceritakan, ada orang yang menghina Abu Bakr as-Shiddiq. Lalu saya bertanya, “Boleh saya membunuhnya?”
Beliaupun memarahiku, dan mengatakan,
Pembelaan ini tidak boleh untuk seorangpun selain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(HR. Ahmad 55, Nasai 4071 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

 

Sedangkan menurut para ulama :

“Dalam hadis Ibnu Abbas dan hadis asSya’bi terdapat dalil bahwa orang yang menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dihukum bunuh. Ibnul Mundzir menyebutkan bahwa ulama sepakat, orang yang menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, wajib dibunuh.”
(Nailul Authar, 7/224).

Abu bakr al-Farisi, salah satu ulama syafiiyah menyatakan, kaum muslimin sepakat bahwa hukuman bagi orang yang menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bunuh, sebagaimana hukuman bagi orang yang menghina mukmin lainnya berupa cambuk.
(Syaikhul Islam al-Harrani dalam kitabnya as-Sharim al-Maslul).

Sementara Muhammad bin Syahnun juga mengatakan, “Para ulama sepakat bahwa orang yang mencela Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menghina beliau statusnya kafir. dan dia layak untuk mendapatkan ancaman berupa adzab Allah. Hukumnya menurut para ulama adalah di bunuh. Siapa yang masih meragukan kekufuran dan siksaan bagi penghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berarti sudah ikut kufur.”
(as-Sharim al-Maslul, hlm. 9).

 

Sumber : https://konsultasisyariah.com/24175-hukuman-mati-untuk…
https://www.panjimas.com/…/ini-dalilnya-bunuh-para…
https://www.kiblat.net/…/hukuman-bagi-para-penghina…/
https://umma.id/article/share/id/1017/278669
https://republika.co.id/…/nilzmt-ini-hukuman-atas…

 

 


Jadi dari sumber2 diatas bisa dilihat justru dalil yg menyebutkan nabi muhammad memaafkan penghinanya atau bahkan memberikan makan penghinanya, justru adalah dalil yg di ragukan ke asliannya (dhoif), sebaliknya dalil yg menyebutkan nabi muhammad merestui pembunuhan kepada penghinanya ada sangat banyak dan rata2 otentik (sahih)

Itu sebabnya bagi beberapa teman murtadin maupun freethinker yg dulunya mempelajari sejarah islam secara mendalam : kalangan kaum Wahabi seperti Ustad Khalid Basalamah yg pernah mengatakan Islam itu disebarkan dengan pedang adalah pernyataan jujur sesuai dengan sejarah asli islam sendiri. Sebaliknya yg mengatakan Islam di sebarkan dengan damai seperti yg di dakwahkan teman2 dari kalangan ormas islam moderat seperti NU dan Muhammadiyah justru kurang tepat.

Nah masalah mana yg benar dalam tulisan ini ane gak mau menjustifikasi, ane cuman membawa 2 sudut pandangan dalam islam sendiri tentang hukuman penghina Nabi Muhammad, silahkan masing2 orang memiliki pendapatnya masing2 terkait masalah ini.

 


 

BTW bagi teman non muslim yg gak paham tingkatan hadits itu dari yg asli sampai yg palsu adalah sebagai berikut (dengan bahasa mudahnya) :

1. Shahih = asli
2. Jayid = mendekati asli
3. Hasan = bisa asli bisa palsu
4. Dhoif = dicurigai palsu

Batasan Kabur Antara Kritik Dan Penghinaan


 

Perbedaan sudut pandang antara dunia barat dan dunia islam lah penyebab terjadinya aksi2 pembunuhan terkait kartun Nabi Muhammad di Prancis baik kasus penembakan Charlie Hebdo maupun kasus pembunuhan guru sejarah baru2 ini.

Bagi orang Prancis sendiri karikartun adalah budaya kritik dan sarkasme bangsa mereka sejak jaman revolusi Prancis dulu yg gencar mengkritik kegilaan gereja dan para raja, tapi masalahnya dalam sudut pandang budaya islam sendiri kritik dan sarkasme ini bisa dianggap penghinaan (apalagi klo sudah menyangkut sosok Nabi Muhammad) yg pelakunya klo menurut sejarah islam sendiri memang bisa dibunuh, bahkan dalam beberapa literatur islam sendiri hal itu di restui nabi Muhammad sendiri.

 


 

Nah masalahnya karikartun Charlie Hebdo ini apakah termasuk kritik bagi dunia islam atau hinaan kepada Nabi Muhammad sendiri sangat bias sudut pandangnya karena :

A. Menurut orang2 Prancis pada umumnya : kartun Nabi Muhammad dalam beberapa cover Charlie Hebdo itu adalah kebebasan berpendapat dan termasuk kritik bukan hinaan.

B. Sebaliknya bagi dunia Islam (apalagi menurut kaum fundamentalis islam) kartun itu adalah hinaan kepada Nabi Muhammad dan pelakunya harus di hukum mati apalagi dalam Islam ada larangan umum untuk menggambarkan Nabi Muhammad dan pelaku penghinaan kepada Nabi Muhammad bisa dihukum mati.

Dan keruwetan ini semakin diperparah karena faktor bahasa yg roaming, sehingga banyak orang Islam bukan orang Prancis justru gak mengerti apa tulisan dalam karikartun Charlie Hebdo yg membawa2 sosok Nabi Muhammad ini.


Beberapa contohnya kartun Nabi Muhammad dalam cover Charlie Hebdo yg kontraversial ini antara lain adalah :

1. Cover tahun 2006 Charlie Hebdo :yg menampilkan gambar nabi Muhammad menangis dengan tulisan “Muhammed kewalahan karena ulah para Fundamentalis” dan “Sulit untuk dicintai oleh para idiot” yg menyoroti kaum fundamentalis islam yg sering melakukan kekerasan atas nama agama.

2. Lalu cover tanggal 2 November 2011 yg merupakan salah satu cover Charlie Hebdo tentang nabi Muhammad yg paling terkenal : yg arti tulisan kartunya sebenarnya “100 cambukan bagi mereka yg tidak mati ketawa” hal itu sebenarnya berasal dari sindiran kepada kemenangan partai islamis “Ennahda” di Tunisia yg mencambuki dan membunuhi orang2 yg tidak memilih partai mereka.

3. Sedangkan yg cover Charlie Hebdo tanggal 1 oktober 2014 yg memicu penyerangan dan penembakan oleh kelompok terorisme Alqaeda itu justru maknanya “Nabi Muhammad mau di pancung oleh gerombolan teroris islam sendiri karena mereka gak percaya dengan sang nabi”

4. Dan cover terakhir Charlie Hebdo tanggal 7 January 2015 (sesudah penembakan itu) justru bermaknan “Nabi Muhammad memegang pamflet bertuliskan semua sudah dimaafkan sambil menangis”.


 

Nah masalah cover2 Charlie Hebdo ini apakah kritik kepada dunia Islam, ataukah hinaan kepada sang nabi sendiri akhirnya menjadi sangat kabur. Karena perbedaan budaya, penafsiran, dan bahasa, antara dunia barat dengan dunia Islam yg justru menciptakan benturan budaya antara barat dan Islam.

 


Photo stock : Demo rakyat prancis terkait kebebasan berpendapat sesudah aksi penembakan Charlie hebdo 2014 lalu.

Menghina Presiden Adalah Sarapan Pagi Orang Prancis Tapi Merupakan Hal Sangat Hebat Di Iran Dan Timur-Tengah


 

Banyak orang negara2 timur tengah sekarang sangar membeci Macron (presiden Prancis), bahkan Iran membikin kartun hinaan terangan2an kepada Macron.

Tapi apakah karena kartun Macron itu warga Prancis merasa tersinggung ???

 

Jawabannya enggak sama sekali, bahkan kartun hinaan kepada Macron oleh Iran itu dianggap imut2 oleh banyak warga prancis yg membenci Macron sejak 3 tahun lalu. karena budaya satir dan sarkasme Prancis dalam mengkritik dan menghina pemimpinnya sejak jaman revolusi prancis sampai jaman Macron ini jauh lebih parah dari kartun iran ini.

 


 

 

Bagi orang yg gk tahu : prancis itu gk memiliki hukum penistaan agama atau presiden jadi warganya bebas ngatain agama atau presidennya gk bakal ditangkap (kecuali ancaman pembunuhan kepada umat beragama atau presiden itu baru bisa ditangkap) karena menurut orang prancis gak ada kerugian materil dalam hinaan karena cuman sakit hati doang gk ada kerugian fisik, beda dengan kekerasan, pembunuhan, persekusi, korupsi, dll yg jelas memiliki dampak merugikan fisik dan materi bagi orang lain.

 

Sedangkan di republik kita kebalik orang yg melakukan tindakan merugikan secara real seperti koruptor atau perusuh yg bakarin rumag ibadah orang di hukum ringan bahkan bisa bebas, sedangkan orang yg membikin tersinggung masalah agama bisa di hukum sangat berat, di demo berjilid2, rumahnya di bakar, gak cukup rumah doang yg dibakar tempat ibadah yg lain juga di bakar. Selain itu di tempat kita menghina presiden bisa berurusan dengan polisi atau di geruduk dan di boikot pendukung garis keras presiden tersebut. pokoknya agama dan presiden gk boleh dihina titik (hal ini mirip kayak negara2 timur tengah juga, yg bahkan bisa membuatmu kehilangan kepala klo berani menghina agama dan penguasanya)

 

Mungkin itulah perbedaan orang2 yg udah 2 abad berdemokrasi dengan orang2 yg baru 2 dekade mengalami demokrasi.

 


 

Sumber gambar ini dari : forum meme terbesar sejagat 9gag, kalo kalian baca dan mengerti komentar orang2 luar termasuk orang prancis sendiri, komentar tentang karikartun Macron ini lucu2, bahkan ada warga prancis yg mengatakan “bahkan bagi pecinta Macron gk akan tersinggung dengan karikartun bodoh semacam ini” atau ” iran menghina kami (prancis) bukan karena karikartun hinaan kepada Macron ini, tapi karena kualitas kartun ini jelek banget kopian dari dragon ball doang” atau “charlie hebdo menghina macron jauh lebih buruk dari karikartun Iran ini”

 

Sumber 9Gag